/amal·gam/
paduan raksa dengan sejumlah logam atau paduan lain, seperti Ce, Na, Zn, Li, dan dengan beberapa bahan nonlogam, dapat bersifat cair atau padat***
There are two ways to be fooled. One is to believe what isn't true; the other is to refuse to believe what is true.
― Soren Kierkegaard
***
Fira menatap percakapannya dengan Dimas. Ia tak mengerti alasan Dimas memintanya untuk mengirimkan nomor rekening. Fira memang tengah berhemat total karena ia tak sempat menabung untuk UAS, namun perlakuan Dimas benar-benar di luar kebiasaannya.
Fira bergidik. Dimas tak meminta nilai tukar yang lain, bukan? Fira lebih suka mati kelaparan daripada menghabiskan malam bersama pria seperti Dimas. Ia bahkan tak yakin Dimas memperhatikannya bak wanita. Untuknya, Fira pasti merepotkan.
Atau apakah Dimas telah tulus pada Fira?
Fira menggeleng. Dimas tak mungkin tulus padanya. Mungkin saja ia ditekan orangtuanya untuk mengganti rugi atau membiayai rumah sakit Fira. Namun, Fira sempat menangkap bahwa Dimas menawarkan untuk memberi uang selama dua bulan. Rasanya, perintah itu terlalu personal untuk datang dari orangtua Dimas.
Fira berhenti berpikir. Ia dikerubungi teman-temannya yang seketika membantu Fira. Ya, mereka ramai-ramai membuatkan tugas Fira yang tertinggal.
Fira termenung. Ia memang nyaris tak pernah berkumpul seperti itu dengan rekan-rekan sejurusannya karena ia sibuk bekerja di manapun. Sepertinya, ia hanya duduk di tengah teman-temannya saat ospek saja. Mereka tetap hangat dan bawel; serupa dengan dua tahun sebelumnya. Mereka bahkan rela mengikhlaskan mengerjakan tugas Fira di tengah tugas yang masih mereka tanggung.
Beberapa orang keluar sekretariat karena harus menghadiri kelas. Tatkala kerumunan massa berkurang, pundak Fira ditepuk.
"Lo dibantuin nugas?" tanya Arina.
Fira mengangguk.
"Terima aja ya. Lo edit-edit terakhir aja. Atau bisa juga sih copy paste dengan format lain. Manipulasi aja biar lo keliatan ngerjain sendiri." Arina tergelak. "Ya, ketahuan dibantuin juga selow sih. Gue yakin tugas sebanyak apapun juga pasti lo edit lagi. Malah yang lain yang keliatan copas dari lo!"
Fira tertawa.
"Kapan lo terakhir masuk sekre sebelum ini?" tanya Arina.
Fira menjawab, "Setelah ospek?"
Arina berkomentar, "Tumben. Biasanya ke sekre BEM." Ia merenung. "Lo mendekam di sini semingguan deh. Nugas sekalian ngerjain TA. Belum pernah kan ngerjain dalam kondisi rame kaya gini."
Fira menghela napas.
Arina tak menyahut. Ia membuka laptop dan mencari tugas-tugasnya.
"Nih, kelas ini kita doang yang ambil kan. Lo ambil aja tugas gue. Ubah-ubahlah biar ga copas banget."
Fira mengambil flashdisk Arina.
"Tugas apa lagi yang belum?" tanya Arina.
"Udah semua sih." Fira menghitung seluruh tugasnya. "Paling tinggal metode elemen hingga. Harus ganti kode yang dibuat Cahyo dan Rinka dulu sebelum nge-run. Tiap orang beda soal."
Arina mengangguk.
"Kumpulin pas kelas aja. Kerjain yang besok ada kelas. Jadwal lo besok apa aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/3] Prasamaya
ChickLitBuku pertama dari trilogi Wanantara. . Dalam Bahasa Sansekerta, Prasamaya berarti 'perjanjian'. Rata-rata manusia tersenyum pada dunia. Gelak tawa dan canda menggema di seluruh penjuru. Sayangnya, tawa itu hanya tampak dari luar. Jika ditilik lebih...