/kha.lis/
1. suci; bersih; murni
2. jujur***
We deserve a soft epilogue, my love.
-- Nikka Ursula
***
Bandara Soekarno-Hatta lengang hari itu. Setidaknya, bandara tak seriuh tatkala libur melanda.
Arina mengedarkan pandang. Menurut jam tangan, Fira mungkin saja datang kapanpun. Fira memang tak mengabarkan perihal pesawat yang delay, sehingga ia bisa jadi tersesat.
Arina menekan tombol telepon. Fira pasti sudah turun, bukan?
"Halo, assalamualaikum," sapa Fira.
"Waalaikum salam!" pekik Arina. "Lo di mana? Gue nunggu di arrival dalem negeri, nih!"
"Sabar sabar, gue baru turun banget ini."
"Maaf! Gue udah tiga tahun ga ketemu lo! Gue seneng banget!"
"Hahaha, sabar ya. Bentar, gue ke sana dulu."
Telepon ditutup.
Arina menatap arrival bandara yang masih kosong. Sungguh, bertemu kawannya yang telah mengenalnya sebelum bekerja menimbulkan senyum.
Pundak Arina ditepuk. Arina berbalik dan mendapati Marvin berdiri di belakangnya.
"Vin!" sapa Arina. "Lama ga ketemu! Apa kabar?"
"Baik baik. Lo gimana?"
"Sama sama."
"Eh, sori sori, istri sama anak lo mana?"
"Lagi ke belakang, sih. Tadinya Monika mau gue gendong ke sini, tapi lagi nempel banget sama istri gue."
"Iya sih ya, gue sama sekali belum kenalan sama istri lo selain pas lo nikahan. Siapa sih namanya?"
"Anne. Inget-inget, istri gue Anne, anak gue Monika."
"Anne. Monika." Arina menutup mata. "Udah lama juga, ya. Lo nikah setahun lalu. Fira awet tiga tahun di sana. Gue juga 3 tahun masih dilempar jadi inspektor ke mana-mana."
"Emang. Kita udah tua banget. Juga ga bisa bertiga doang, karena minimal kalau gue pergi-pergi sih bawa Monika."
"Lo sayang banget, ya, sama Anne dan Monika."
"Anne itu jawaban doa gue." Marvin tergelak. "Kalau bisa, gue yang repot ngurus Monika. Anne bener-bener susah selama ngandung Monika. Kalau masalah repot bawa Monika ke mana-mana, gue juga ga apa-apa. Toh gue ga sendirian, kan ada mbak yang bantu gue."
"Gaji lo cukup buat nyewa pengasuh anak?" tanya Arina.
"Nggak sih, ini juga dibayarin sama mertua gue. Mereka ga mau Anne berhenti kerja karena ada Monika."
"Keluarga lo suportif banget ya." Arina merenung. "Gue juga pingin dong."
"Emang lo ga nyari calon sama sekali?" tanya Marvin. "Masa sih ga ada yang mau sama lo."
"Belum ketemu yang cocok aja, sih. Kalau nemu, gue kabarin ke lo, ya."
"Okee."
Keduanya berbalik. Anne, istri Marvin, dan pengasuh anak mendekat dan menyapa keduanya.
"Hai, Anne!" Arina memeluk Anne dan cipika-cipiki. "Salam kenal! Pernah ketemu pas lo nikah sih."
"Halo, Arina. Iya, ya. Gue ga pernah ketemu lo pas Marvin lagi kumpul sama temen-temennya."
![](https://img.wattpad.com/cover/77590031-288-k294759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/3] Prasamaya
ChickLitBuku pertama dari trilogi Wanantara. . Dalam Bahasa Sansekerta, Prasamaya berarti 'perjanjian'. Rata-rata manusia tersenyum pada dunia. Gelak tawa dan canda menggema di seluruh penjuru. Sayangnya, tawa itu hanya tampak dari luar. Jika ditilik lebih...