/aso.nan.si/
perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti***
Generally, systems are adaptive and self-correcting; when they become too lopsided, autocorrecting feedback mechanisms kick in and stabilize the system. Systems with unchecked reinforcing loops, however, ultimately destroy themselves."
― Sandra Navidi
***
"Ngapain lo di sini?"
Fira memutar badan. Rohim, kawannya dari jurusan lain, menghampiri.
"Hai. Udah lama ga liat lo," sapa Fira.
Rohim tergelak. "Nggak juga. Lo ngapain ke sekitar jurusan gue?"
"Mau coba ngintip Career Center. Liat-liat aja."
"I see." Rohim mengangguk. "Udah tua juga sih ya. Lo mau tepat waktu?"
"Kalau bisa sih mau."
Rohim menepuk pundak Fira. "Good job! Gue masih bakal nambah. BEM bikin gue berantakan!"
Fira mengangguk.
"Ga apa-apa sih, asal aktif."
"Lo sendiri gimana? Mau lanjut kerja di mana?"
"Belum tau. Liat yang adanya di mana?"
"Iya sih, di umur segini udah mulai stres masalah uang."
Rohim berbalik, menyapa temannya yang lain, dan berpisah jalan dengan Fira. Fira sendiri melaju ke salah satu tempat ramai di dekat gerbang kampus.
Ia melangkah ke Career Center tanpa ekspektasi.
Benar saja, lingkungan itu penuh dengan sosok-sosok mengenakan jas. Untuk ukuran kampus yang termasuk kelas atas, jumlah alumni yang ribut mengantri memantik khawatir dalam diri Fira.
Alumni saja sukar mencari rezeki, apalagi ia?
Setidaknya, Fira memiliki beberapa pengalaman kerja di kampus. Ia juga sempat mengikuti mata kuliah kerja praktik. Sayangnya, Fira menyadari bahwa hal tersebut tak mungkin cukup.
Apakah Fira perlu mencari kerja sampingan?
Sepertinya, ia dapat menjadi asisten dosen Pak Firman, dosen pembimbingnya. Pak Firman pasti akan memberikannya akses untuk menjadi asisten untuk mahasiswa tingkat tiga.
Apakah itu cukup?
Langkahnya terhenti di depan gedung Career Center. Entah mengapa, gedung itu cukup penuh sebelum tahun baru. Sepertinya, banyak pengguna Career Center yang terjun ke bursa pencari kerja.
Lulusan ITH sulit bekerja?
Fira merinding. Kakak-kakaknya yang berkerumun di daerah itu tak lama lulus, jika Fira berasumsi bahwa orang-orang itu adalah kakak tingkatnya. Banyak dari mereka yang merupakan mahasiswa cerdas.
Serumit itukah?
Fira mendekat. Rupanya, kerumunan itu tengah mendaftar untuk job fair beberapa hari kemudian. Fira memang belum bisa mendaftar, tapi ia ingin melihat-lihat saat jam istirahat. Ia perlu menjadi realistis, bukan?
Ia mengantri dan mendaftarkan diri. Saat Fira menuliskan Namanya, rupanya jam istirahat telah habis. Kali itu, ia memutar badan dan masuk ke laboratorium kembali.
"Habis dari mana?" tanya Pak ___, sang penjaga laboratorium.
"Jalan-jalan aja, Bapak."
"Ke Career Center?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[1/3] Prasamaya
ChickLitBuku pertama dari trilogi Wanantara. . Dalam Bahasa Sansekerta, Prasamaya berarti 'perjanjian'. Rata-rata manusia tersenyum pada dunia. Gelak tawa dan canda menggema di seluruh penjuru. Sayangnya, tawa itu hanya tampak dari luar. Jika ditilik lebih...