Happy reading 💕
**
sudah terhitung 2 tahun selepas fakta yang mengejutkan itu diketahui oleh Bellila Andromeda. 2 bulan sesudah rahasia itu terkuak, Belilla kembali memutuskan untuk mencari bukti lebih dalam agar dapat memberitahukannya kepada saudara-saudaranya yang lain. Hari-hari penuh menegangkan itu akhirnya membuahkan hasil Bellila mengetahui banyak fakta yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa, sakit secara bersamaan saat ia membuka map yang tersimpan rapi di sebuah brankas pada balik lukisan.
Bellila menulis semua informasi pada selembar kertas yang nantinya akan ia taruh pada laci meja belajar setiap anak panti. Dengan begitu Bellila berharap selepas mereka membaca, nantinya mereka akan pergi dari panti bersama-sama mencari tempat tinggal baru.
Akan tetapi rencana hanya tinggal rencana, semua hal yang sudah tersusun rapi oleh Bellila diketahui oleh ibu setelah dirinya selesai menaruh sekerta surat pada semua meja belajar anak panti. Nyatanya ibu telah mengetahui dirinya yang diam-diam memasuki ruangan kerjanya beberapa hari yang lalu. Bellila tidak mengetahui bahwa ruangan itu terdapat cctv yang memperlihatkan semua sudut ruangan kerja ibu.
Kala itu ibu memasuki kamarnya dengan membawa setumpuk surat di tangannya. Hal itu membuat Bellila terkejut bahkan tubuhnya menegang ada ketakutan yang begitu besar dalam hatinya.
“kau pikir bisa memberitahukan ini semua pada saudaramu dengan mudah?” ucap ibu dengan nada remeh sambil menggerak-gerakan setumpuk kertas di tangannya.
“Bellila bertingkah lah sesuai umurmu. Jangan mencari masalah dengan ku atau kau yang akan aku jual pada tuan james” ucapnya penuh peringatan. Ibu mengambil korek di saku roknya lalu membakar semua surat di hadapan Bellila
“surat yang kau tulis hanya sia-sia karena aku yang akan membakar semua surat sampahmu dalam sekejap”
Ibu berjalan ke arah Bellila yang sudah menangis seraya menatap nanar semua surat yang ia tulis semalaman terbakar oleh api dengan begitu mudah. Dengan perasaan takut Bellila melangkah mundur namun dirinya kalah cepat dengan ibu yang sudah menarik tangan kanan nya dengan kasar, membuatnya meringis kesakitan akibat genggaman yang begitu kuat.
“LIHAT AKU! BUKA MATA MU ANAK BODOH!” sentak ibu dengan berteriak di depan muka Bellila. Secara perlahan Bellila dengan tubuhnya yang sudah bergetar ketakutan.
“kau pikir aku tidak tahu bahwa kamu berakting selama 2 bulan ini. Kau pikir aku bodoh karena tidak dapat membedakan kau berakting atau tidak?” desisinya dengan tatapan tajam
seketika Ibu membelai rambut Bellila dengan lembut. “ingat sayang aku mengurusmu ketika aku menemukanmu di tumpukan sampah. Semua tingkah mu sudah aku ketahui, dimana tanganmu akan bergetar hebat saat kamu dilanda rasa takut” ucapnya dengan suara pelan namun terdengar tajam di pendengaran Bellila
“benar bukan? Bellila yang kau lawan ini adalah aku, ibumu. Jadi jangan jadi anak durhaka yang melawan ibu sayang” seketika nada tajamnya berubah lembut, tangan kanannya mengusap air mata Bellila penuh kasih sayang.
“berterima kasih lah dengan cara menurut pada ku atau memberikan aku uang dari hasil penjualan organ tubuhmu Bellila Andromeda” imbuhnya penuh penekanan, dengan kasar ibu mendorong tubuh Bellila pada ujung kasur lalu pergi meninggalkan Bellila yang meringis.
Brak
Pintu tertutup dengan kencang. Tubuh Bellila luruh ke lantai dengan rasa sakit di punggungnya yang mungkin akan membiru. Belilla kembali menatap nanar pada kertas yang sudah menjadi abu, ia pikir semuanya akan berjalan dengan lancar lalu meninggalkan panti setelah semua saudaranya membaca surat yang ia tulis. Tetapi nyatanya itu semua hanya angan-angan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLILA (End)
Teen FictionBellila Andromeda gadis cantik berusia 9 tahun yang mengalami kekerasa fisik saat gadis itu berada di panti asuhan. Panti yang selama ini memberikan ribuan kasih sayang nyatanya hanya ilusi belaka untuk mereka semua. Ibu panti adalah pembohong terb...