Part 11

35.8K 2.4K 25
                                    

Happy reading 💕

**

“sialan! Bagaimana semua rekamannya bisa hilang” seru ibu yang terlihat bingung sekaligus marah saat membuka file rekaman di laptopnya semuanya rekaman telah terhapus permanen. Padahal kemarin ia baru saja memindahkan semua file itu ke dalam laptop tetapi kenapa pagi ini semua filenya tidak ada?.

“aaakkkhhh” teriaknya frustasi

Seketika tatapan ibu terfokus pada bingkai foto besar yang tergantung di ruangan kerjanya dimana foto itu memperlihatkan semua anak panti yang sedang tersenyum manis ke arah kamera dengan dirinya yang berada di tengah. Wanita itu menatap satu persatu wajah anak panti dalam bingkai besar itu, pandanganya terhenti pada anak laki-laki yang hanya menampilkan ekspresi datar.

“Berto” gumamnya

Dengan langkah lebar ibu keluar dari ruangan kerjanya menuju ruang tamu, tangan ibu sudah terkepal kuat serta mimik wajahnya yang terlihat menahan amarah.

Ibu menatap sekeliling mencari seseorang yang ia curigai sebagai dalang penghapusan rekaman di laptopnya pagi ini. Pandangan ibu terkunci pada seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang sedang sibuk membaca buku di tangannya.

Ibu melangkah mendekati anak laki-laki itu dengan ekspresi wajahnya yang sudah berubah dalam hitungan detik. Kini hanya ada tatapan hangat serta senyum tipis yang menghiasi wajah mulus wanita itu.

“Berto” panggil ibu lembut

Berto menoleh ke sumber suara, anak laki-laki itu menatap datar ibu yang berdiri di hadapannya.

“iya”

“ibu ingin bicara berdua dengan kamu, bisa ikut ibu sebentar?” tanya ibu menampilkan senyum tipis yang masih dapat terlihat jelas oleh Berto

Dengan tatapan yang sama Berto bangkit dari duduknya lalu menutup buku bacanya dan meletakkannya di atas meja.

“jika ibu ingin bicara…. Mari ketaman disana sepi” ajaknya tak kalah tenang dari ibu, anak laki-laki itu bahkan lebih dulu berjalan meninggalkan ibu yang sedang menahan emosi

Jangan kira Berto tidak tau apa yang akan ibu bicarakan dengannya, jika nantinya ibu bakal menuduhnya atau mencurigainya sebagai dalang tentang file rekaman itu maka jawabannya adalah benar. Berto lah yang menghapus permanen rekaman itu atau lebih tepatnya memindahkan semua rekamannya ke dalam flashdisk miliknya.

Berto bahkan dengan sengaja mengajak ibu ke taman yang terlihat sepi. Jika kalian ingat bahwa taman itu langsung mengarah pada jalan besar pasti kalian tau apa yang Berto pikirkan jika ibu berniat macam-macam dengannya.

Berto tidak sebodoh itu sehingga tidak mengetahui niat terselubung dari ibu yang mengajaknya berbicara berdua.

“jadi ibu ingin bicara tentang apa?” tanya Berto terlihat santai

“ah... begini kamu semalam membantu ibu untuk mengecek laptop ibu kan? Apa kamu melihat file yang bertuliskan ‘panti’?” tanya ibu yang terlihat curiga dengannya.

Yap. Ibu menanyakan apa yang ada di pikiran Berto sekarang. Semalam Berto memang membantu ibu untuk memperbaiki laptopnya yang tiba-tiba mati, kesempatan itu lah yang langsung dimanfaatkan oleh Berto untuk memindahkan semua file penting dan menghapus permanen dari laptop ibu. Malam itu ibu meninggalkannya jadi jangan salahkannya jika Berto mengambil kesempatan itu.

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang