Happy reading 💕
🐑🐑🐑🐑🐑
**
B
ellila menatap sebuah kalender yang tergantung pada dinding tembok, 23 April hari dimana ulang panti akan dilaksanakan. Ini adalah kesempatan bagus untuk ia melarikan diri dari panti. Ibu pasti akan sangat sibuk mengurus banyak hal saat acara ulang tahun nanti, terlebih lagi donatur-donatur pasti banyak yang menyubang untuk acara ulang tahun panti yang 20.
Bellila berjalan mengarah pada sebuah lemari, gadis itu mengambil tas gendongnya untuk memasukan beberapa baju serta jaket kedalam tas, ditambah sebuah surat yang 2 tahun lalu ia tulis mengenai rahasia panti. Beruntung surat itu tidak ikut terbakar karena Bellila menyimpannya di laci meja belajar, Bellila berharap surat itu yang nantinya akan ia berikan pada polisi untuk menjadi bukti dari semua kejahatan ibu.
Gadis itu hanya bisa berharap kali ini tuhan benar-benar berada di pihaknya, tidak peduli ia akan bagaimana setelah semuanya usai yang terpenting semua sodara-sodaranya selamat. Setidaknya ini yang Bellila bisa lakukan untuk menebus rasa bersalah pada ka Wita dan ka Kano hari itu.
Tok
Tok
“Bellila” suara pelan terdengar dari luar pintu kamar
Bellila menoleh kearah pintu kamarnya yang terketuk, sebelum membuka pintu ia menaruh tas gendongnya terlebih dahulu ke dalam lemari baju agar tidak ada yang mencurigai dirinya
“sebentar”
Cklek
“ka Oni?”
“ini kakak bawa roti untukmu, tadi kamu tidak ikut makan malam bersama di bawah jadi kakak membawakanmu roti dan segelas susu” Oni menyodorkan sebuah roti dengan susu putih ke arah Bellila
“tapi kak”
Oni menghela nafas tangan kirinya menarik tangan kanan Bellila untuk memegang nampan berisikan roti dan susu. “ambil dan makan. Habis Ini jangan nggak habis... mubazir” ujarnya tegas
“terima kasih Ka” Bellila tersenyum tulus
“ka Belli semangat” teriak para adiknya yang nyatanya mereka berdiri di dekat tangga seraya mengepalkan tangannya ke atas, disana juga ada Pinny yang tersenyum kecil serta kakak-kakaknya yang lain.
Bellila terkejut serta takut, pikirannya langsung tertuju pada ibu. Gadis itu kembali menatap ka Oni penuh tanda tanya
Seakan tau isi pikiran sang adik Oni langsung menjawab “ibu sedang tidak di panti, sedari pagi ibu pergi dan belum kembali”
Raut wajah Oni yang tadinya tersenyum lembut berubah menjadi sendu “maaf 2 tahun terakhir kakak tidak berada disampingmu, maaf… maaf pasti kamu merasa kesepian…. Maafin kakak Bellila” Oni merintihkan air mata seraya menundukan kepala, rasa bersalah terus menghantuinya kala mengingat permintaan ka Kano hari itu. Laki-laki itu menitipkan Bellila padanya, memintanya untuk memeluk Bellila saat hujan turun, membantu adiknya untuk menulis dan membaca tetapi Oni tidak melakukannya, ia hanya diam saat Bellila membutuhkan sosok kakak, diam saat gadis itu merasa sakit akibat ibu yang terus memukulnya setiap malam hari.
Oni sangat tau bahwa ka Kano begitu menyayangi Bellila layaknya adik kandung, bagaimana laki-laki itu mengajari Bellila menaiki sepeda roda 2 saat umur gadis itu masih 6 tahun, mengajari membaca serta menulis, memeluk Bellila jika fobia gadis itu muncul jika hujan turun, merawat Bellila jika sedang sakit, dan hanya pada ka Kano saja Bellila memunculkan sifat manjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLILA (End)
Teen FictionBellila Andromeda gadis cantik berusia 9 tahun yang mengalami kekerasa fisik saat gadis itu berada di panti asuhan. Panti yang selama ini memberikan ribuan kasih sayang nyatanya hanya ilusi belaka untuk mereka semua. Ibu panti adalah pembohong terb...