Happy reading gais 😊**
“
ka Berto”
Merasa terpanggil membuat Berto memberhentikan kegiatan membaca buku di ada tangannya dan menoleh ke samping kanan dimana memperlihatkan seorang anak perempuan berusia 12 tahun berada di ujung pintu kamarnya dengan pakaian tidur dengan tangan yang memeluk boneka kesayangannya.
“kenapa?” tanya Berto pada anak perempuan yang berjalan perlahan mendekati dirinya
“kakak…. Kakak Berto yang merencanakan ini semua kan?” tanya Pinny yang berdiri tak jauh dari Berto dengan kepala menunduk takut, ia sebenarnya takut kakaknya akan marah namun Pinny tidak bisa terus diam. ia hanya ingin mengetahui kebenarannya langsung dari mulut kakaknya.
Berto mengangkat sebelah alisnya, seakan menanyakan maksud dari ucapan Pinny.
“apa maksudmu?” tanya Berto datar, matanya masih tertuju pada wajah Pinny yang perlahan mendongak menatapnya.
Pinny terkekeh sumbang seraya mengepalkan tangannya yang masih memeluk boneka kesayangannya “kakak kan yang membantu Belli malam itu, setelah dimana ibu pergi dari kamar Belli kakak membantu Belli pergi dari panti? Kakak juga kan yang menaruh cctv kecil di ruangan kerja ibu? kakak juga kan yang melapor ibu ke polisi? Dan rekaman itu…… kakak hanya menjadikan rekaman itu sebagai umpan agar emosi ibu tidak terkendali dan kakak memerankan peran seakan tidak tahu menahu mengenai rekaman itu, lalu ibu pada akhirnya melakukan kekerasan pada kakak dimana saat polisi datang agar saat polisi tidak ragu atas laporan itu. Kakak juga yang menaruh makanan serta kotak obat berwarna pink di depan kamar Belli setiap malam, agar Belli beranggapan bahwa aku yang menaruh itu semua dan bukan kakak? Bahkan…… kakak bekerjasama dengan kakak Ino dan sering bertemu di malam hari tepat di belakang panti beberapa bulan yang lalu” jeda Pinny seraya menatap tak percaya pada Berto.
“dari kapan? Dari kapan kakak tau kalo kakak kino masih hidup?...... kenapa? kenapa kakak nggak pernah kasih tau kita semua terutama pada Bellila? padahal kakak tau Bellila lah yang paling dekat dengan Ka Ino” Pinny terisak menahan tangis, mengingat mereka semua sangat sayang pada kakak Kino terlebih lagi Pinny sangat tau bahwa dari semua anak panti Bellila lah paling merasa kehilangan. Tapi kenapa, kenapa kak Berto tidak memberitahu mereka semua. Jujur Pinny merasa sangat kecewa akan hal itu. tidak hanya kepada Ka Berto, Pinny juga kecewa pada Ka Kino yang tidak memberitahu mereka atau mencoba bertemu Bellila hari itu.
Pinny masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di kehidupannya, dimana semua kebahagian sangat cepat berubah ketika sebuah rahasia terbongkar. Hari penuh warna di panti kini berubah menghitam semenjak beberapa tahun kebelakang. Tidak hanya tentang Kino, tetapi tentang semua yang terjadi. Tentang hal yang bahkan tidak pernah terlintas di benaknya mengenai penjualan manusia oleh ibu, tentang Bellila yang mendapatkan kekerasan, tentang Berto yang ternyata selalu menjadi pelindung Bellila secara diam-diam, Pinny hanya merasa bahwa dirinya adalah saudara yang tidak berguna bahkan terlihat paling bodoh.
Deg
Berto tentu terkejut atas semua ucapan Pinny, tapi bagaimana gadis itu tau semuanya?. Ia tidak menyangkal bahwa semua ucapan Pinny adalah benar adanya. namun dari semua yang ia lakukan tidak mungkin untuk memberitahukannya pada saudaranya yang lain, ada hal yang tidak boleh mereka tau tentang Kino dan dirinya.
“dari mana kamu tau Pinny?” tanya Berto yang sudah mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali
Pinny menatap mata Ka Berto dalam dan anak laki-laki itu juga sedang menatapnya “malam dimana kita semua merasa aneh karena Bellila sangat jarang keluar kamar bahkan untuk sekedar ikut makan pagi dan malam. entah apa yang terjadi pada Ila setelah gadis itu selalu bergetar saat bertemu ibu dan di malam itu aku ngga sengaja lihat kakak membawa piring berisikan makanan serta kotak obat berjalan mengarah pada kamar Bellila. Aku lihat kakak mengetuk kamar Bellila lalu menaruh semua itu tepat di depan pintu kamar Bellila dan pergi begitu saja. Tidak hanya sekali tapi sangat sering, dari hal itu aku tau bahwa Bellila tidak baik-baik saja” jedanya
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLILA (End)
Teen FictionBellila Andromeda gadis cantik berusia 9 tahun yang mengalami kekerasa fisik saat gadis itu berada di panti asuhan. Panti yang selama ini memberikan ribuan kasih sayang nyatanya hanya ilusi belaka untuk mereka semua. Ibu panti adalah pembohong terb...