Part 47

15.9K 1.3K 19
                                    

Happy reading gais 💕


**


"Jangan dipikirin bang" ujar Declan yang datang dari arah belakang seraya menepuk pundak Zega

"Jangan di inget-inget lagi, gua ngga mau lo malah hilang kendali lagi kalo inget wanita setan itu"

Declan benci wanita yang membuat kakaknya seperti ini, Declan ingin membalas perlakuan wanita itu lebih dari dia memperlakukan Zega.

Meskipun Rianzo mengatakan bahwa wanita itu telah menerima hukuman yang sama seperti apa yang diperbuatnya, tetapi Declan merasa kurang karena dia tidak ikut adil dalam menghukum wanita menjijikan itu karena umurnya masih sangat belia dan tidak mengerti apapun.

Rianzo memberikan hukuman yang setimpal, wanita itu digilir oleh seluruh bodyguardnya dengan kasar, tidak hanya sekali tapi berkali-kalian hingga wanita itu memilih kematian sebagai jalan akhirnya. Kekerasan yang Zega dapat maka wanita itu juga dapat, para bodyguard terkadang mencambuk, meneteskan lilin panas di beberapa area tubuh Sita, memotong satu persatu jari tangan hingga kaki, bodyguard Rianzo terus menyiksa, memperkosa hingga tubuh Sita tidak lagi berbentuk dan Sita meminta kematian kepada mereka. Yang akhirnya Sita benar-benar meninggalkan dunia ini, wanita itu menyerah.

"Ayo turun kebawah kita makan malam dulu, si peri kecil dari tadi udah cerewet banget nanyain lu"

**

"Kakak Erland sibuk banget ya, Belli jarang liat kakak di mansion. Padahal Belli pengen ngabisin waktu sama kakak" lirih Bellila yang melihat kakak pertamanya yang ingin pergi lagi ke kantor

Padahal hari ini, hari sabtu. Gadis itu ingin menghabiskan waktu dengan kakak pertamanya.

Erland merasa bersalah "Maaf, tapi kakak janji malam minggu kakak tidak akan sibuk. Kakak pastikan kakak akan ikut acara kumpul keluarga seperti biasa" Erland mencoba menyakinkan Bellila

'Semoga saja' balas Bellila dalam hati. Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Erland memang akhir-akhir ini sangat sibuk karena proyek baru dan terdapat masalah kantor yang membuatnya sedikit rugi. Itu mengapa pria itu selalu menghabiskan waktu di kantor dan pergi keluar kota bahkan keluar negeri. Hingga waktu bersama adik perempuannya terbuang.

"Sesibuk apapun kakak, Belli hanya ingin mengingatkan bahwa tubuh kakak juga perlu istirahat. Banyak minum vitamin dan air putih agar tubuh kakak tetap fit dan tolong makan dengan teratur. Belli hanya tidak ingin kakak jatuh sakit" Belli perpesan kepada Erland, seperti saat gadis itu berperan kepada Prince.

"Tentu, terima kasih karena sudah mengkhawatirkan kakak, cantik. Kalau begitu kakak berangkat, love you" Erland mengecup kedua pipi Bellila

Bellila menatap sendu punggung kakaknya yang menghilang saat keluar dari pintu utama.

Erland, Oscar dan Prince, ketiga kakaknya ini selalu lupa akan kesehatan mereka karena pekerjaan. Belli tahu kalau mereka memegang perusahan yang besar, tetapi Belli hanya tidak ingin ketiganya jatuh sakit karena terlalu mementingkan pekerjaan. Sebisa mungkin Belli selalu mengingatkan akan kesehatan mereka seperti jalan lupa makan, minum air putih, minum vitamin, istirahat, ya walaupun mereka sulit untuk melakukannya, Belli hanya berharap mereka mau melakukan untuk diri mereka sendiri kedepannya.

Tetapi berbicara tentang Prince Belli tau bahwa kakak keduanya dari keluarga Santiago dihukum atas tindakan pria itu kepadanya. Sebenarnya Belli sudah memanfaatkan dan tidak mempermasalahkan tindakan Prince walau tidak dipungkiri bahwa hatinya merasa sakit, gadis itu juga sempat meminta Aslan untuk membawa Prince pulang, tetapi Aslan dengan tegas menolak karena bagi Aslan seorang laki-laki yang terlahir dari darah Santiago harus bertanggung jawab dan siap untuk dihukum atas setiap kesalahannya sekalipun kesalahan itu terbilang kecil. Sedangkan Bellila hanya pasrah mungkin lain kali ia memintanya lagi.

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang