Part 44

17.7K 1.7K 64
                                    

Happy reading 💕

**

Hari ini Bellila tengah duduk di ruang keluarga seraya menghadap kearah kakak ketiganya Zega, sembari terus memandang wajah tampan kakaknya seraya tersenyum manis.

"Hari ini kakak tampan" puji Bellila dengan jujur.

Sedangkan yang di puji hanya diam memandangi wajah adiknya dengan tatapan datar. Zega tidak tau harus bereaksi apa, walaupun dia tau bahwa dirinya dipuji tapi entahlah Zega tidak dapat berekspresi senang seperti anak pada umumnya saat dipuji.

Melihat Zega hanya terdiam seraya menatapnya, Bellila mendekat lalu memeluk tubuh Zega.

"Kakak bales pelukan Belli seperti ini, yang erat" titah Bellila seraya menuntun tangan kiri dan kanan Zega untuk memeluk pinggangnya

"Belli sayang kakak Gaga, Belli ingin lihat senyum manis kakak" gumam lirih Bellila

Gadis itu sudah tau bahwa kakaknya mengidap alexithymia, tetapi Bellila tidak mengetahui apa penyebab kakaknya mengidap alexithymia.

Saat tinggal di kediaman Maverick, Bellila pernah tidak sengaja mendengar seseorang berteriak seperti sedang marah dan meluapkan emosi hingga terdapat suara benda jatuh yang terdengar dari kamar Zega saat jam menunjukan pukul 01.15 malam.

Saat itu Bellila ingin mengambil air minum ke lantai satu karena minum di kamarnya ternyata sudah habis. Namun saat melewati kamar Zega, Belli mulai mendengar suara tersebut.

Gadis itu memberanikan diri untuk membuka dan melihat ke kamar Zega, untuk memastikan bahwa kakaknya baik-baik saja. Dan ternyata Bellila dibuat terkejut saat melihat banyak barang pecah yang berserakan serta keadaan kakaknya yang meringkuk seperti orang ketakutan di ujung kamar.

Tanpa pikir panjang, malam itu Bellila masuk dan langsung memeluk erat tubuh kakaknya yang bergetar.

Malam itu Zega ketakutan, marah, menangis, terlihat gelisah, hingga tubuhnya bergetar hebat. Ternyata Zega dapat merasakan emosi saat traumanya datang.

Bellila bertanya-tanya dalam hati, apakah kakaknya setiap malam akan seperti ini?. Dan ya beberapa kali Bellila kembali melihat Zega ketakutan hingga menangis di ujung kamar.

Sebenarnya apa yang kakaknya alami hingga seperti ini?.

"Baru ditinggal sebentar udah peluk-pelukan aja" dumel Declan yang baru kembali dari kamarnya untuk mengambil ponsel yang tertinggal

"Biarin" ujar Bellila yang masih dalam pelukan Zega

"Jadi ngga sih kita pergi" cetus Declan yang mulai jengah melihat keduanya terus berpelukan, seakan dirinya tidak berada di samping mereka.

"Jadi" Bellila melepas pelukan lalu bangkit dari duduknya

"Ayo kakak" Bellila meraih tangan kanan Zega untuk berdiri dan berjalan di sampingnya

"Ini Zega doang yang di genggam" sindir Declan

Bellila tertawa, ia suka jika Declan merasa kesal. Karena biasanya Declan yang selalu membuatnya kesal dan bahkan bisa sampai menangis. Padahal jika diingat sebelum kebenaran mengenai dirinya adiknya Declan, keduanya terlihat romantis dan Declan terbilang sangat dekat untuk ukuran orang luar sebelum kebenarannya terungkap. Tetapi lihat sekarang, Declan di pencemburu akut selalu melakukan apapun agar bisa dekat Bellila sekalipun harus membuat adiknya kesal.

"Ayo kita pergi" seru Bellila sambil menggenggam tangan Zega dan Declan

Ketiganya berjalan beriringan dari ruang tamu menuju mobil yang sudah disiapkan oleh paman supir sedari 30 menit yang lalu.

Hari ini keduanya memilih menghabiskan waktu bersama, dan mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah akuarium terbesar yang ada di negara I. Disana Belli ingin sekali melihat berbagai macam ikan yang hidup di laut.

Sebelumnya saat Bellila mengatakan ingin melihat berbagai macam ikan dan hewan laut di akuarium yang ada di tengah kota bersama Zega dan Declan kepada Rianzo, Rianzo memutuskan ingin ikut pergi bersama ketiga anaknya tetapi tiba-tiba sekretarisnya mengatakan bahwa akan ada meeting penting mengenai proyek baru yang akan dilaksanakan. Yang akhirnya ia harus menelan kekecewaan bahwa ia lagi-lagi tidak bisa liburan bersama putrinya.

Tetapi Bellila berhasil memenangkannya, putrinya berkata akan setia menunggu ia sampai memiliki waktu luang, dan akan liburan bersama sekeluarga. Belli juga mengatakan 'yang penting papa sehat, dan selalu bahagia. Itu lebih penting daripada liburan' kata sederhana itu berhasil membuat Rianzo merasa bersyukur memiliki putri seperti Bellila.

"Belli seneng deh" wajahnya berseri-seri menampakkan betapa senangnya dirinya akan melihat ratusan jenis ikan dan makhluk laut lainnya di tempat yang kata temannya Dira bahwa itu sangat indah dan bagus.

Declan menyerngit heran "kita cuman bertiga, kamu seneng?"

Bellila menoleh kearah Declan dengan senyumnya yang masih mengembang "Iya, lagi pula papa lagi sibuk cari uang buat Belli sama kaya Kakak Erland dan kakak Lulu"

"Cih, terlalu pede. Siapa juga yang nyari uang cuman buat kamu"

"Loh papa yang bilang kok, kakak Lulu sama kakak Erland juga bilang gitu ke Belli. Katanya mereka cari uang buat Belli biar Belli bisa beli apapun yang Belli ingin, lihat saja kartu yang kakak dan papa kasih semua nominalnya ngga sedikit bahkan mereka ngasihnya setiap minggu"

"Setiap minggu" gumam Declan tak percaya "mereka setiap ngasih berapa nominalnya?" Tanya Declan penasaran

"Emmm.... Kakak Lulu 300jt, kakak Erland 300 kadang 400 jt dan papa 900jt kadang 1M" katanya terlewat polos "dan katanya kalo kurang bisa bilang nanti papa transfer lagi"

Declan melongo hampir saja ia tersedak ludah sendiri saat mendengar nominal yang bukan main, ia sendiri tidak pernah dapat uang jajan dari Lucas kalo dari Erland terkadang tapi tidak sebanyak Bellila dan lihat apa papanya gila memberikan uang sebanyak itu pada anak umur 12 tahun.

Jika mereka saja mengirim uang sebanyak itu, bagaimana kabar Aslan dan Oscar. Segila apa Aslan jika mengirim uang untuk Bellila. Pantas aja saat Declan ingin tidur bersama Bellila ia selalu melihat banyak sekali Black Card di atas meja. Dan gilanya ada dua kartu dengan nama khusus Bellila Andromeda M S lengkap dengan tanggal lahir. Gokil

Ia bisa tebak itu pasti dari Aslan dan Rianzo, apa kedua orang tua itu sudah gila. Ah tidak-tidak memang keduanya sudah gila sejak ada Bellila.

Kembali ke Bellila yang masih memandang bingung melihat keterdiaman Declan. Kenapa kakaknya tiba-tiba diam saja, apa ia salah bicara?

Bellila mengangkat bahu acuh lalu memeluk Zega dari samping. Bellila menikmati perjalanannya menuju tempat tujuan yang akan mereka kunjungi, ia juga tidak peduli pada Declan yang masih terdiam.

"Kakak Zega seneng ngga?" Tanya Bellila "Kalo Belli seneng banget" sambungnya

Cup

Zega hanya mengecup puncak kepala adiknya, satu hal yang berhasil membuat Zega merasa candu, yaitu mencium serta menghirup wangi tubuh adiknya.

Bellila mengeyengir lucu seraya mendongak menatap Zega lalu kembali memeluk Zega erat. Matanya menatap ke arah depan melihat jalanan yang sedikit padat.

"Udah gila" gumam lirih Declan

**

Aduhhh aku pengen punya kakak kaya Lucas, Erland, Oscar dan punya daddy kaya Aslan sama Rianzo

Aaaaaaaa tolong angkat aku jadi anak dan adik kali doanggg 😭😭😭

Sayang mereka cuman karakter fiksi yang aku bikin dari haluan Wkwkskwkkwkw

Jangan lupa vote dan komen

Sampai bertemu di part selanjutnya

Bye

Next

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang