Part 25

26.8K 2K 32
                                    

Happy reading 💕

**


"Makan yang banyak ya sayang" ucap Oscar seraya mengelus lembut rambut Bellila

Bellila mengangguk sambil memasukan makanan kedalam mulutnya. Walaupun dirinya bangun telat, tetapi ketiga abangnya setia menunggu Bellila bangun untuk bisa makan bersama. Sedangkan Aslan sudah pergi bekerja sedari tadi pagi, hingga tidak dapat makan bersamanya.

El menatap lembut adiknya, ya adiknya. El sudah sepenuhnya menganggap Bellila sabagai adiknya. Tidak buruk juga memiliki adik. Pikirnya

Bellila melirik puding di dekat Prince, ia ragu dan takut untuk meminta kepada pria itu. Pasalnya sedari kedatangan pria itu ke mansion Prince belum sama sekali mengajaknya berbicara. Hingga ia berpikir bahwa Prince tidak menyukainya.

Prince memakan makanannya dengan tenang, hingga tatapan matanya tidak sengaja melihat Bellila yang terus melirik puding di depannya.

Ia tau bahwa gadis itu menginginkan puding yang ada di depannya, Prince akhirnya menggeser puding itu kehadapan Bellila.

Gadis itu sedikit terkejut atas tindakan abang ke duanya yang tiba-tiba menggeser puding kedepannya.

Kepalanya mendongak menatap Prince dengan tatapan bingung.

"Makan" ucapnya singkat

Bellila menunduk menatap puding itu. Tanpa mengatakan apapun

"Kenapa hanya dilihat. Makan saja"

"Itu punya kakak" cicitnya sedikit takut, karena intonasi nada Prince yang terdengar datar

Prince menghela nafas kasar "Kau ingin makan saja. Aku tidak ingin"

Bellila menatap Prince untuk menyakinkan bahwa Prince tidak berbohong.

"Terima kasih kakak Prince" senyum manis Bellila timbul sangat sempurna

Senyum itu bahkan membuat hati seorang Prince berdesir hangat. Sejujurnya bukan dirinya tidak menerima Bellila sebagai adiknya tetapi ia hanya belum terbiasa kedatangan orang baru dalam hidupnya. Itu mengapa Prince hanya menampilkan wajah datar dan berkata seadanya saja.

Mungkin berjalannya waktu Prince akan terbiasa akan kehadiran Bellila di hidupnya.

"Permisi tuan muda" perempuan berseragam maid datang dengan sopan

"Ada seseorang anak laki-laki datang ingin bertemu dengan nona muda"

"Siapa?" Tanya El terdengar tidak suka

"Tuan muda ke 4 Maverick, tuan" katanya sedikit menundukkan kepala

"Kau boleh pergi" sebelum Oscar ingin berkata, Prince lebih dulu menyela

"Baik tuan"

"Apa yang kau lakukan, harusnya kau menyuruh perempuan itu mengusir anak laki-laki tidak jelas itu" sentak Oscar sedikit meninggikan nada suaranya

Bellila terkejut mendengar nada tinggi dari Oscar. Tangan gadis itu mulai bergetar takut.

El menyadari adiknya yang takut langsung berjalan memeluk Bellila

"Jika ingin marah sebaiknya tidak di depan adikku" setelah mengatakan itu El menggendong Bellila lalu meninggalkan Oscar yang terdiam kaku

Sial ia kelepasan didepan adiknya. Oscar pergi meninggalkan Prince yang masih terlihat tenang di bangkunya

**

"Siapa kau"

Declan membalikan badan, tatapan matanya langsung jatuh pada Bellila yang berada di gendongan seorang laki-laki seumuran dengannya

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang