Part 40

22.4K 1.9K 131
                                    

Happy reading gais 💕

**


Pagi ini adalah pagi yang paling Bellila tunggu. Sebab semalam papa-nya memperbolehkan Bellila untuk bersekolah umum bersama Declan.

Tetapi sayangnya Bellila tidak diantar oleh papa-nya karena Rianzo harus menyelesaikan beberapa urusan penting.

Gadis itu sempat bersedih hati, karena Bellila begitu menanti diantar ke sekolah untuk pertama kali oleh papa-nya. Tapi ia berusaha mengerti bahwa pekerjaan papa-nya juga tidak kalah penting.

Bellila tetap bersyukur setidaknya ia bisa merasakan bersekolah umum dan menggunakan seragam sekolah seperti anak-anak yang ia lihat dulu.

"Pagi papa"

Cup

Rianzo tersenyum hangat mendapatkan kecupan manis di pagi hari dari putri cantiknya.

"Pagi sayang"

Bellila duduk di samping kanan Rianzo. Gadis itu menoleh kanan kiri. Kenapa sepi sekali, pikirnya

"Papa dimana kakak?" Tanya Bellila pada Rianzo karena tidak melihat satupun kakak laki-lakinya

"Kakak Erland masih tidur, kakak Lucas sudah pergi karena ada urusan dengan dosennya, kakak Zega sudah berangkat sedari subuh karena harus datang ke acara olimpiade Fisika, dan kakak Declan harus menemui temannya dulu jadi sudah berangkat" jawab Rianzo seraya meletakkan roti oles ke atas piring Bellila dan menuangkan susu ke gelas putrinya

"Jadi siapa yang mengantar Bellila sekolah papa?" Tanya Bellila sambil memasukan roti buatan papanya ke dalam mulut

"Habiskan dulu sarapanmu, nanti Belli akan tau setelah selesai sarapan oke" jawab Rianzo dengan senyum tipis

Bellila mengangguk lalu melanjutkan sarapan paginya. Gadis itu sempat berfikir akan berangkat bersama Declan tapi lagi-lagi apa yang dirinya pikirkan salah.

**

"Papa apa paman besar itu yang mengantar Belli? Tanya Bellila dengan tangan kiri yang di genggam Rianzo.

"Iya, paman berbaju hitam itu akan mengantar Belli ke sekolah. Maaf papa tidak bisa mengantar Belli kesekolah, tapi lain kali papa akan mengantar Belli"

"Tidak apa-apa, papa bolehin Belli sekolah umum udah buat Belli senang. Terima kasih papa, I love you" Bellila memeluk erat tubuh Rianzo

"I love you too princess"

"Dah gih sana masuk, nanti putri papa telat.... oiya kalo di sekolah Belli tidak boleh jauh-jauh dari kakak Declan oke, belajar yang pintar" Rianzo mengelus lembut rambut Bellila seraya tersenyum hangat

"Tentu, Belli akan jadi anak pintar untuk papa"

Cup

"Belli berangkat papa" ucap Bellila sambil berjalan dan melambaikan tangan ke arah Rianzo.

Rianzo membalas dengan lambaian tangan seraya tersenyum lebar.

**

"Daddy" lirihnya tak percaya

"Pagi Princess kecil" sapa Aslan dengan menatap rindu kearah Bellila

Belli langsung menatap keluar jendela dimana Rianzo masih berdiri sambil tersenyum. Apa ia tidak salah masuk mobil?.  Apa papanya tidak salah, katanya paman besar yang akan mengantarnya lalu kenapa ada daddy juga di dalam mobil?.

"Hey princess, tidak kangen dengan daddy?" Tanya Aslan terdengar sedih

Gadis itu dengan cepat menatap Aslan. Jika ditanya rindu, tentu saja Bellila rindu Aslan. Tapi, apakah ia boleh peluk Aslan?.

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang