Part 35

21.6K 1.9K 90
                                    

Happy reading 💕


**


Dimansion Santiago, keadaan sangat amat mencekam. Pasalnya Aslan tidak melihat Bellila berada di kamarnya.

Pria itu bahkan mencari beberapa ruangan yang mungkin di datangi Bellila. Namun hasilnya nihil, keberadaan putrinya sama sekali tidak ia temukan.

"SAYA MENGGAJI KALIAN UNTUK MENJAGA PUTRI SAYA SIALAN"

"CARI PUTRI SAYA SAMPAI KETEMU ATAU KALIAN AKAN TAU KONSEKUENSINYA"

Wajah Aslan benar-benar tidak bersahabat hari ini. Tanganya menepal kuat hingga urat tangannya terlihat jelas, rahangnya mengerasa, tatapan mata yang semakin menajam, aura membunuh begitu terasa.

Semua bodyguard pergi mencari Bellila, kini hanya tinggal Aslan yang duduk di single sofa dengan menatap para maid yang berbaris.

Mirra yang berada di barisan belakang, merasa sangat takut. Pasalnya Bellila sudah menjadi tanggung jawab dirinya sebagi pengasuh, tetapi ia bodoh sampe tidak menyadari bahwa nona mudanya belum sampai mansion hingga jam menunjukan pukul 21.00 malam hari.

"Mirra"

Tubuhnya menegang dengan kaki yang bergetar Mirra berjalan kearah depan.
"I-iya tuan"

"Kau tau tugasmu apa kan Mirra?" Tanya Aslan terdengar sangat dingin dari biasanya

"Ta-tau tuan" Mirra menunduk takut

"Lalu"

"Tu-an, tadi pagi sa-ya melihat nona muda pergi bersama tuan muda Prince" beritahunya pada Aslan apa yang dirinya lihat tadi pagi

Mendengar ucapan Mirra, Aslan terkejut. Prince, putra keduanya pergi bersama Bellila. Bukankah anak itu sangat tidak suka dengan putrinya.

"Kemana?"

Tubuh Mirra bergetar hebat "sa-saya tidak tau tuan"

"Bubar, tetapi kalian tetap mendapatkan hukuman" ucap tegas Aslan

Para maid bubar dan mereka hanya bisa pasrah, Meninggalkan Aslan yang termenung, memikirkan ucapan Mirra. Apa Prince sudah menerima Bellila?.

**

Berita hilangnya Bellila terdengar hingga ketelinga Oscar dan El. Kedua kakak beradik itu dengan cepat pulang dan meninggalkan semua kesibukan mereka.

Oscar berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Pria itu melihat sang daddy yang sedang duduk dengan mata terpejam.

"Bagaimana bisa Belli menghilang?" Tanya Oscar yang sedikit menaikkan itonasi suaranya.

"Adikmu membawa putri ku bermain" balas Aslan yang masih memejamkan mata, namun suaranya begitu terdengar datar

"Prince?"

"Hm"

"Bagaimana bisa, apa bocah itu sudah menerima adik kecil ku?" Wajah Oscar benar-benar terlihat bingung

"Kau akan tau nanti"

"Ka—

"Daddy bagaimana bisa adikku menghilang" teriak El yang datang dengan wajah memerah menahan amarah

Mendengar adik kecilnya menghilang El langsung meninggalkan latihan menembaknya. Laki-laki itu tidak peduli jika Aslan memarahinya karena meninggalkan latihan menembak. Tetapi masalahnya ini tentang Bellila, adik perempuannya tidak mungkin El akan diam saja. Bellila menjadi prioritas utamanya semenjak ia melihat Bellila hari itu.

BELLILA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang