Happy reading gais 💕
**
"Aaaaaaa Belli sebel, kakak bohongin Belli lagi" wajahnya memerah menahan tangis
"Kemarin kakak tidak tidur dengan Belli, padahal Belli nunggu kakak di kamar dan sekarang kakak lagi-lagi ada kerjaan hikss" tangisannya pecah
Oscar melihat Bellila menangis mengerutuki Yuko yang secara tiba-tiba memberikan sebuah kerjaan secara mendadak
"Maaf sayang, jangan menangis" ucapnya penuh sesal
Oscar langsung memeluk Bellila mengucapkan kata maaf. Sialan kau Yuko. Batinya
"Main dengan daddy yuk honey" bujuk Aslan. Setibanya Aslan di lantai satu wajah Bellila tertekuk mendengar ucapan anak pertamanya yang secara tiba-tiba menggagalkan rencana untuk membawa Bellila jalan-jalan
Tangis Bellila menambah besar, gadis itu sangat kesal dengan ucapan Kakaknya. Padahal ia sudah sesenang itu untuk pergi bersama dan bahkan setengah jam memilih baju apa yang cocok untuk pergi bersama Oscar namun hal itu sia-sia ketika Oscar membatalkan acara jalan-jalan ini
Melihat tangis putrinya yang tak kunjung reda, Aslan mendekat lalu mengangkat tubuh Bellila ke gendongannya dan membawanya ke taman samping mansion
"Main bersama daddy aja oke, nanti daddy hukum kakak Oscar yang telah membohongi putri daddy hingga menangis"
Bellila mendongak menatap wajah Aslan dengan pipi yang memerah, air mata yang terus mengucur serta hidung yang juga memerah. Sial Bellial terlihat menggemaskan jika sedang menangis
"Kakak jahat hikss..... kakak bohongin Belli lagi—pokoknya daddy hiks harus hukum kakak" pintanya tersendu-sendu
Cup
"Pasti, daddy akan hukum kakak sangat berat" Tanpa disadari Bellila Aslan tersenyum miring
Sedangkan Oscar mendengus kesal karena harus pergi ke kantor, sepertinya ia harus memberikan hadiah untuk peri kecilnya sebagai permintaan maaf
**
"Daddy"
Deg
Aslan terdiam kaku, pria itu membalikan badan menatap rumit kedua putranya
Sedangkan Prince dan El menatap Aslan penuh tanda tanya, terlebih lagi seorang anak gadis sedang menikmati cake di tangannya bahkan wajahnya anak gadis itu penuh dengan krim
Setelah lelah tertawa Bellila akhirnya makan dengan tenang cake di tangannya tanpa sadar ada orang lain selain dirinya dan daddy Aslan
Aslan menghela nafas kasar, sepertinya ia memang harus menjelaskan semuanya kepada kedua putranya.
"Kemari El" Aslan merentangkan tangannya meminta El untuk memeluknya
El hanya diam menatap datar, namun di hati kecilnya ia sangat ingin memeluk daddynya
"El" tegur Prince
Mau tidak mau El memeluk daddynya, menghirup wangi daddynya yang sangat ia rindukan
"Maaf daddy kembali berbohong padamu boy, putra daddy sekarang sudah besar jadi belajar lah menjadi kuat sekarang" ada maksud lain mengapa Aslan berkata seperti itu
El hanya mendehem seraya melepas pelukannya, lalu tatapan matanya jatuh pada sosok gadis sedang duduk dengan kegiatan yang sama
"Daddy akan jelaskan nanti, sebaiknya kalian istirahat atau ingin makan? Daddy akan menyuruh maid menyiapkannya" tawarnya
"Tidak daddy, aku akan istirahat saja" ucap Prince lalu meninggalkan ketiga manusia itu di taman
Sedangkan El tidak berkutik sedikitpun, tatapan matanya masih setia memandang Bellila. Imut itu lah yang ada di pikiran El sekarang
"Honey" panggil lembut Aslan
"Iya dad—" wajahnya terkejut melihat seorang anak laki-laki lebih tua darinya berada di depannya seraya menatapnya datar
Dengan perasaan takut, Belli langsung berdiri dan memeluk Aslan
"Hey it's okay, ini kakak El anak daddy, adiknya kakak Oscar" jelas Aslan seraya mengusap rambut Bellila
El masih sulit menyerap apa yang ia lihat terlebih lagi Aslan terus berkata lembut pada anak gadis itu.
"Ayo Belli kan sekarang pemberani, Sapa kakak El" bujuknya lembut
Bellila terus menggelengkan kepalanya, gadis itu masih setia menenggelamkan kepalanya di dada bidang Aslan
"Tidak apa-apa sayang"
"Kakaknya menyeramkan seperti kakak Oscar dulu" ucapnya terlewat jujur
Aslan terkekeh gemas, sedangkan El merasa jantungnya berdetak cepat. Perasaan aneh di hati El untuk pertama kalinya
Tanpa sadar El megelus rambut Bellila, hal itu membuat Belli tersentak
"Apa aku terlihat begitu menyeramkan?" Tanyanya dengan suara sedikit sedih
Mendengar nada sedih dari pria dibelakangnya, Bellila merasa tidak enak. Apa pria itu sakit hati mendengar ucapannya barusan?
Dengan cepat Bellila memutar tubuhnya menghadap El
"Tidak Belli hanya bercanda tadi, kakak tampan bukan menyeramkan" wajahnya terlihat panik namun sialnya itu menggemaskan di mata El dan Aslan
"Aku Bellila Andromeda salam kenal kakak—"
"El Dakota Santiago"
"Ah kakak El" pekiknya girang
Aslan melihat Bellila yang mulai tidak takut serta El yang juga terlihat menyukai Bellila sepertinya ia harus pergi membiarkan putra putrinya mengobrol bersama mungkin dengan itu El akan menerima Bellila sebagai adiknya
"Kalau begitu daddy pergi keruang kerja, jadi Belli bermain lah dengan kakak El oke"
"Oke daddy"
"Jaga adikmu El" setelah berkata hal itu Aslan langsung berjalan meninggalkan El yang terdiam kaku
'Adik'
**
Disisi lain Declan kembali merasa kosong di hatinya setelah lama tidak bertemu BellilaIa sadar kehadiran Bellila membuat kekosongan hatinya menghilang, dirinya merasa perasaan lain yang sepertinya ia dambakan.
'Kakak', perasaan sebagai kakak ia rasakan jika bersama Bellila, seperti ada ikatan batin yang kuat
Ia juga baru menyadari ada kemiripan antara bagian wajah Bellila dengan wajah kakak pertamanya serta kemiripan dengan wajah ayahnya
Seperti ia harus mengunjungi kediaman Santiago untuk memastikan sesuatu
"Besok aku harus memastikan perasaan mengganjal ini" gumamnya
**
Sebagai permintaan maaf ku karena jarang up jadi aku double up
Jangan lupa vote dan komen
Byee
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLILA (End)
Teen FictionBellila Andromeda gadis cantik berusia 9 tahun yang mengalami kekerasa fisik saat gadis itu berada di panti asuhan. Panti yang selama ini memberikan ribuan kasih sayang nyatanya hanya ilusi belaka untuk mereka semua. Ibu panti adalah pembohong terb...