Happy reading gais 💕
**
Di Sebuah halaman depan panti yang terbilang luas, 3 mobil mewah terparkir sempurna di halaman. Hal itu membuat semua penghuni panti berhamburan keluar untuk melihat siapa pemilik mobil mewah yang baru pertama kali mereka lihat. Serta tak sedikit dari anak panti yang terkagum-kagum melihat 3 mobil yang sangat bagus didepan mereka.
“wahhh mobilnya pasti mahal” kagum seorang gadis dengan rambut kriwil, bahkan kedua matanya berbinar takjub
“iya pasti yang punya orang kaya tuh” timpa seorang gadis berpakaian heboh yang berada disamping seorang gadis kriwil.
“mau jemput aku tuh pasti” ucap penuh percaya diri dari anak laki-laki berpakaian kotak-kotak yang tiba-tiba berada di tengah kedua gadis itu
“mimpi… mending kamu elap dulu tuh ingus kamu. Jijik” sinis gadis berpakaian heboh yang bernama Cua
“hahahah” tawa mengejek dari gadis kriwil bernama Tuika
Kippo yang merasa di ejek langsung mengusap ingusnya dengan lengan bajunya yang iya kenakan lalu pergi menuju kakak perempuannya untuk mengadu seperti biasa
“udah-udah kalian ini yaa” omel Vivi seorang gadis berusia 12 tahun, yang lelah melihat ketiga adiknya yang tidak pernah akur
Kembali pada pemilik mobil yang masih diam di dalam mobil. Perasaan gugup dan takut tiba-tiba datang di dalam dirinya, ingatan menyakitkan itu muncul serta rasa takut jika ibu ternyata berada di panti. Apa yang akan ia lakukan jika ibu ada di dalam? Apa ia akan kembali bersama ibu? apa ibu juga akan menariknya untuk tetap di panti? Dan apa saudaranya mau memaafkannya jika tau bahwa ia sempat melupakan mereka?
Melihat ketakutan yang jelas di mata putrinya serta tangan mungil itu bergetar, Aslan langsung menarik lembut putrinya untuk masuk kedalam pelukannya.
“tidak perlu takut sayang…. Daddy disini” kata penenang keluar dari mulut Aslan, tangan pria itu juga mengelus punggung Bellila untuk meredakan rasa takut dalam diri putrinya.
“syutt… tidak apa-apa sayang” ujarnya lagi dan kali ini berhasil tubuh putrinya tidak lagi bergetar seperti tadi
“daddy tidak akan meninggalkan Belli kan?” tanya sangat pelan dan terdengar takut jika nanti Aslan akan meninggalkannya di sana lagi. bukan Belli tidak ingin hanya saja ia takut, sangat takut
“tentu… bagaimana mungkin daddy meninggalkan putri daddy disaat daddy bahkan lebih sangat amat takut jika Belli yang akan pergi meninggalkan daddy” Aslan memejamkan matanya dengan posisi yang sama, nyatanya Aslan memang benar-benar takut jika suatu saat nanti Belli pergi meninggalkannya. Tidak pernah terbayangkan dalam hidup Aslan jika itu benar-benar terjadi karena sekarang Bellila sudah menjadi poros dunianya.
“udah yuk sekarang kita keluar, pasti mereka akan senang Belli datang membawa banyak makanan dan pakaian untuk mereka” ujar Aslan mengalihkan topik
Bellila mengangguk antusias, dia hampir saja lupa dengan hadia yang telah ia siapkan sebelum datang ke panti. Karena sebelumnya Bellila meminta daddynya untuk mampir ke toko baju serta makanan untuk ia bawa dan memberikannya pada semua saudaranya di panti. Pasti mereka senang, pikirnya.
Betapa terkejutnya mereka saat yang keluar adalah seorang anak gadis yang mereka sayang. Lihat bahkan gadis itu sangat cantik dengan tubuh yang lebih berisi dari sebelumnya. Senyum manis itu adalah senyum yang mereka rindukan kita mereka bisa kembali melihat setelah sekian lama menghilang.
“KAKAK BELLI” pekik senang para adik-adik panti, mereka semua langsung menghamburkan pelukan kepada kakaknya itu
Bellila dengan perasaan campur aduk langsung membalas pelukan para adiknya dengan air mata yang sudah jatuh dari pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLILA (End)
Teen FictionBellila Andromeda gadis cantik berusia 9 tahun yang mengalami kekerasa fisik saat gadis itu berada di panti asuhan. Panti yang selama ini memberikan ribuan kasih sayang nyatanya hanya ilusi belaka untuk mereka semua. Ibu panti adalah pembohong terb...