Part 14

33.8K 2.3K 43
                                    

Hai gais 👋

Apa kabar nih kalian?

Kayanya udah lama ngga up ya

Jadi cus langsung aja baca ngga usah lama lama

Eh tapi jangan lupa

Follow ig aku @nsall_

Dan follow juga aku wp aku ya



Happy reading gais 💞

**

Disebuah tempat yang sempit, sesak dan gelap seorang wanita meringkuk ketakutan di balik ruang jeruji. Sudah terhitung 2 hari 3 malam wanita itu berada di dalam sel tahanan, dan 1 hari itu pula mentalnya sedikit terguncang akibat Tindakan kekerasan yang wanita itu dapat dari 3 wanita yang berada di satu sel bersamanya.

Arbita Warta, atau yang sering dipanggil Ibu oleh anak-anak panti miliknya. Kini keadaanya dapat dikatakan tidak baik-baik saja, dimana banyak sekali goresan luka serta memar kebiru-biruan di beberapa bagian tubuhnya. Rambutnya yang acak acakan, sudut bibirnya yang sobek serta memar pada pelipis kirinya.

Semua luka yang wanita itu dapatkan ketika dirinya baru saja berada di dalam sel tahanan, dengan perasaan tidak terima atas pelaporan hari itu membuat Ibu memberontak dan berteriak saat di dalam sel tahanan. Hal itu membuat 3 wanita di dalam sel merasa terganggu atas tindakan Ibu yang terlihat seperti orang gila.

Flashback on

"lepaskan saya, saya tidak bersalah" teriak Ibu pada salah satu penjaga yang sedang duduk di tempatnya

"lepaskan saya sialan! Saya bisa menuntut kalian semua atas laporan palsu ini" tuturnya penuh keyakinan bahwa dirinya bisa menuntut semua polisi yang terlibat atas penangkapannya.  ia juga sangat yakin bahwa tuan James pasti akan mengeluarkannya dari penjara.

"bangsat! Sialan! Lepaskan saya" makinya terus menerus dengan suara lebih keras seraya mengguncang guncang jeruji besi yang kokoh.

Bruk

"wanita sialan! Baru datang sudah mengganggu ketenangan gua" sentak tajam dari salah satu wanita bertubuh besar dengan lengan baju yang tergulung. Wanita itu bangkit dari duduknya dan langsung memandang ibu dengan sangat kasar.

Ibu yang ditendang dengan kasar terkejut dan juga sedikit meringis, namun ibu berusaha bangkit dengan amarah yang memuncak. keningnya sedikit mengeluarkan berdarah karena benturan yang cukup kencang pada tembok.

"kurang ajar! Berani sekali anda menendang saya sialan!" teriaknya penuh emosi dengan tangan yang terkepal kuat

Ciuh

Wanita bertubuh besar itu meludah ke sembarang arah dengan tatapan remeh yang mengarah pada ibu, sedangkan satu wanita yang terlihat kurus dengan bekas luka gores yang sangat panjang dan terlihat di wajahnya memandang jijik saat melihat ibu. Serta satu wanita lagi hanya duduk seraya menghisap bada nikotin di sela jari kanannya, tubuhnya yang di penuhi tato dengan baju hitam yang melekat di tubuhnya tanpa mengenakan seragam tahanan seperti kedua temannya.

"kurang ajar!" merasa dipandang remeh membuat ibu semakin dilanda emosi, Tindakan meludah itu membuat ibu semakin terhina

"hahahahaha" wanita bertubuh besar itu seketika tertawa kencang saat melihat wajah ibu yang terlihat memerah seperti babi.

BELLILA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang