07. ASTRAPHOBIA

988 47 0
                                    

Aurell menggerakkan jari-jarinya diikuti oleh jari-jari lainya. Dia membuka matanya secara perlahan. Bau obat-obatan seketika langsung menusuk indra penciumannya.

Dia meringis kesakitan saat nyeri di kepalanya menyerang. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan yang serba putih ini. Dia mengerutkan dahinya dengan penuh tanda tanya di kepalanya.

Dari ruangan ini dia bisa mendengar suara hujan turun dengan derasnya. Sebab saat dia tiba di sekolah saja langit sudah terlihat mendung. Dia memutuskan untuk bangkit dari posisinya dan bersandar di atas tempat tidur yang ada di ruangan UKS tersebut.

Gadis itu saat ini sedang berada di dalam ruangan UKS. Entah apa yang terjadi dengannya tadi. Dia sendiri sudah tidak ingat apa yang terjadi dengannya sesaat sebelum dia berada di ruangan UKS ini.

Di saat gadis ini mengedarkan pandangannya netra penglihatannya tertuju pada seseorang yang terlihat sedang tertidur di sofa yang ada di ruangan tersebut dengan posisi kedua tangan bersidekap di dadanya.

Dia tersenyum simpul saat melihat sosok pria ini. Aurell merogoh handphonenya yang ada di kantong bajunya lalu dengan diam-diam memotret pria tersebut tanpa di ketahuinya.

Dia sengaja mematikan flash dan suara kameranya agar pria itu tidak terbangun dari tidurnya yang otomatis pasti akan membuat pria itu tersadar jika gadis itu sedang memotretnya. Bahkan hanya dalam keadaan sedang tertidur saja pria itu masih terlihat tampan.

"Nggak usah mandangin gue," ucap Natha.

Aurell tersentak dari lamunannya saat sebuah suara dengan tiba-tiba mengagetkan dirinya.

Dia berfikir bagaimana bisa dia tau jika Aurell sedang memperhatikan dirinya? Atau jangan-jangan memang sejak tadi dia sadar jika Aurell sedang memperhatikan dirinya? Dan apa mungkin dia juga tau jika Aurell sempat memotret dirinya?

Ah sial!

Aurell merutuki kebodohan dirinya yang sangat ceroboh itu. Bagaimana jika sampai pria itu tau jika Aurell sempat memotretnya? Tamat sudah riwayatmu Aurell.

"Gue tau lo mandangin gue," ucap Natha.

Sial!

Lagi-lagi Aurell di buat terkejut dengan penuturan pria yang ada di depannya ini. Bahkan pria itu terlihat masih memejamkan matanya tanpa ada niatan untuk membuka matanya.

"Tapi gue nggak tau sejak kapan lo mandangin gue," ucap Natha.

Aurell menghela nafasnya dengan lega saat Natha mengatakan jika dia tidak tau sejak kapan dirinya memperhatikan pria itu. Tapi satu yang masih di takutkan oleh Aurell.

Dia takut jika Natha tau bahwa dirinya dengan diam-diam memotret pria itu saat sedang tertidur.

"Kak Natha--- sejak tadi tidur?" tanya Aurell hati-hati.

Pria itu hanya berdeham singkat menjawab pertanyaan Aurell dengan mata yang masih tertutup.

"Sejak kapan Kakak ada di sini?" tanya Aurell.

"Menurut lo?" ucap Natha.

"Ya-- kan gue nggak tau Kak. Lagi juga kan ini ruangan UKS. Ngapain juga Kakak di sini?" ucap Aurell.

Pria itu berdecak kesal mendengar penuturan dari Aurell. Dia berfikir bagaimana bisa gadis ini dengan cepat melupakan apa yang sedang terjadi dengannya tadi.

"Sebelum lo ada di sini apa yang terjadi sama lo?" tanya Natha dengan nada dingin.

Aurell mengerutkan keningnya mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sesaat sebelum dirinya ada di ruangan ini.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang