32. BUCINABLE

925 30 0
                                    

Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Di saat semua kelas sudah memulai aktifitas belajar mereka, berbeda halnya dengan kelas XI IPA-1 yaitu kelas Aurell.

Kelas mereka masih tampak sangat ramai akan suara-suara keributan dari para siswa maupun siswi yang ada di kelasnya.

Saat ini guru yang harusnya mengajar pelajaran mereka hari ini sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda kehadirannya di kelas itu.

Di saat semua siswa maupun siswi sedang asik dengan dunia mereka sendiri, Aurell lebih memilih untuk sibuk dengan novel yang ada di tangannya.

"Sahabat cantik aku," ucap Icha.

Gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke arah orang yang baru saja menyapanya. "Apa Icha?" ucap Aurell dengan mata yang kembali fokus pada novel di tangannya.

"Lo utang cerita ya sama gue," ucap Icha.

"Hah?" Gadis itu kembali menolehkan kepalanya ke arah Icha yang saat ini sedang duduk di sebelah dirinya. "Utang cerita? Cerita apaan?" tanya Aurell.

"Dih? Pasti lupa kan?" ucap Icha.

Aurell hanya tersenyum pepsodent pada teman di depannya ini. "Sorry. Gue lupa. Emang gue ada janji cerita apa sama lo?" ucap Aurell.

"Semalam sewaktu lo masih di Puncak, lo bilang kalau lo mau cerita sesuatu sama gue. Dan lo bilang lo bakalan cerita kalau lo udah nyampe di rumah. Eh tapi gue tungguin sampe malam lo nya nggak ada respon," jelas Icha.

"Astaga." Aurell menepuk jidatnya sendiri mendengar penuturan Icha barusan. "Sorry sorry gue beneran lupa. Soalnya semalam juga gue ketiduran sampe pagi. Gue sendiri aja nggak tau nyampe di rumah jam berapa," ucap Aurell.

"Saking serunya liburan sama si kulkas sampe ketiduran ya kan?" ledek Icha.

"Dih apaan sih Icha. Lagian semalam berangkatnya jam 5 pagi. Lo bayangin aja sih. Harusnya gue masih tidur tapi udah berangkat jam segitu," ucap Aurell.

"Emang lo di mobil nggak tidur?" tanya Icha.

"Tidur sih Cha. Cuma lo tau sendiri kan kalau setiap weekend itu waktunya gue istirahat," jawab Aurell.

"Lo nggak tau jam berapa nyampe di rumah?" tanya Icha.

"Kalau kata Althar sih sekitar jam 8 gituan lah nyampenya. Gue juga nggak tau. Soalnya gue tidur. Capek banget," jawab Aurell.

"Lama banget lo nyampe ke rumah?" tanya Icha.

"Kata Kak Natha sih sempat kejebak macet lumayan lama makanya nyampe di rumahnya telat," jawab Aurell.

"Heh lo tau nggak? Sumpah demi apa pun ya? Semalam puas banget liat si Arka di judesin sama Althar," ucap Icha tertawa kecil.

"Emang Arka di judesin kayak gimana sih sama dia?" tanya Aurell.

"Kan semalam gue dateng tuh ke rumah lo. Niatnya sih pengen main-main aja sekalian mau ajak lo jalan. Eh tapi kata Althar lo pergi ke Puncak pagi-pagi sama Kak Natha. Nah sewaktu gue sama Althar masih ngobrol-ngobrol nih kan tiba-tiba si Arka dateng. Di situ tuh ekspresi wajahnya Althar berubah banget. Yang tadinya sumringah pas gue dateng mendadak dingin. Gemes banget gue ngeliat Althar," jelas Icha.

"Lo kan tau sendiri sih Cha. Althar itu emang kayak gitu kalau sama orang yang nggak dia kenal. Bakalan judes, dingin, sensitif, posesif banget ke gue," ucap Aurell.

"Sewaktu Althar nanya Arka ini mau ngapain tuh anak mendadak judes banget. Arka kan pengen ngajak lo jalan kalau lo ada di rumah nah Althar langsung ceplos aja ngomong. Dia bilang kalau lo pergi liburan bareng sama keluarganya Kak Natha. Dan kalau seandainya mau ngajak lo jalan harus dapat izin dulu dari dia sama Kak Natha. Terus Althar dengan gampangnya bilang kalau dia nggak izin lo jalan sama dia. Di situ gue udah nahan tawa banget. Dan seandainya juga Althar izinin kalian jalan itu harus ada temennya. Atau nggak dia harus ikut. Ngakak banget gue sumpah," ucap Icha panjang lebar.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang