Cuaca kota Jakarta saat ini sedang dalam keadaan berbahagia. Bahkan masih di pagi hari begini, matahari sudah terlihat sangat cerah. Bahkan seluruh media mengabarkan jika cuaca kota Jakarta saat ini akan sangat cerah.
Sepasang remaja baru saja tiba di sekolah. Tepatnya sepasang kekasih yang cukup terkenal di SMA Screen High. Sudah tidak perlu dijelaskan lagi siapa mereka berdua.
"Aa pagi yang cerah," ucap Aurell merentangkan kedua tangannya.
"Aku nggak suka terlalu cerah," ucap Natha.
"Hah?" Aurell langsung menolehkan kepalanya ke arah Natha. "Kenapa nggak suka?" tanya Aurell.
"Karna nggak baik buat kamu," jawab Natha.
"Kan aku nggak ngapa-ngapain juga," ucap Aurell.
"Jangan capek-capek," ucap Natha.
"Iya enggak ganteng. Lagian nggak ada jam olahraga juga hari ini," ucap Aurell.
Natha memegang pipi Aurell yang bekas tamparan Fahmi tadi malam lalu mengusapnya dengan lembut.
"Masih sakit?" tanya Natha.
"Udah enggak kok. Kadang-kadang doang sakitnya juga," jawab Aurell.
"Beneran?" tanya Natha memastikan.
"Beneran ganteng. Udah nggak terlalu sakit," jawab Aurell.
"Fahmi sialan. Aku nggak suka ada yang nyentuh kamu selain aku, Mama Papa kamu sama Althar," ucap Natha.
"Udah nggak apa-apa kok. Buktinya aku sekarang baik-baik aja kan?" ucap Aurell.
"Apaan baik-baik aja kayak gitu. Ngeliat pipi kamu merah abis di tampar sama dia gimana aku nggak emosi coba," ucap Natha.
Aurell hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Natha barusan sehingga membuat pria itu menatapnya heran.
"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" tanya Natha.
"Iya kamu yang lucu," jawab Aurell.
"Lucu dari mananya?" tanya Natha.
"Kamu tuh lucu banget tau kalau lagi ngomel kayak gitu. Gemesin," jawab Aurell.
"Tuh kan malah begitu. Aku ngomel juga karna say---"
Pria itu mendadak bungkam seketika saat Aurell dengan sengaja mencium singkat pipinya. Tentu saja hal itu membuat semua siswa maupun siswi yang ada di sekolah tersebut memandang mereka dengan tatapan iri bahkan tak banyak ada yang meledek mereka berdua.
"Sialan. Gini amat nasib jomblo. Pagi-pagi udah di suguhkan dengan pemandangan bucin di pagi hari."
"Emang bener-bener nih anak berdua. Bisa-bisanya bucin di parkiran."
"Ini namanya udah gerah karna cuaca panas di tambah lagi gerah karna pemandangan di parkiran."
"Si Aurell bisa aja modusnya. Mampus banget gue liat si Natha kayak orang bodoh."
"Pasangan terbucin milik SMA Screen High. Kalau udah bucin suka nggak ingat tempat, situasi dan kondisi."
"Natha dapet Aurell anugerah, Aurell dapet Natha anugerah juga. Emang cocok nih anak berdua."
"Ku ingin marah, melampiaskan. Tapi ku sendiri di sini."
Natha melirik ke sekelilingnya lalu kembali menatap ke arah Aurell dengan raut wajah menahan senyum.
"Kalau mau senyum itu senyum aja nggak apa-apa. Nggak ada yang larang," goda Aurell.
"Siapa juga yang mau senyum?" ucap Natha.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAUREL || END
Teen FictionNamanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat m...