Pagi ini cuaca tidak terlalu cerah juga tidak terlalu mendung. Burung-burung berkicau di pagi hari. Seperti biasa. Seluruh media mengabarkan jika cuaca hari ini di Jakarta berawan. Sudah beberapa hari ini cuaca di kota Jakarta tidak stabil. Terkadang panas. Terkadang hujan. Terkadang berawan.
Seorang gadis berambut pirang terlihat sedang berjalan memasuki kawasan sekolah. Dia menyusuri koridor demi koridor seorang diri.
Dirinya merasa sedikit risih dengan pandangan siswi-siswi yang sejak awal dia masuk selalu tertuju padanya. Entah apa yang mereka bicarakan. Yang jelas saat ini dirinya tengah menjadi sorotan semua mata yang memandang.
"Eh itu Aurell yang semalam pingsan di lapangan kan? Yang sama Kak Natha?"
"Iya itu dia orangnya. Aurell temennya si Icha. Soalnya di mana ada Icha pasti selalu ada dia."
"Cantik juga sih anaknya. Lumayan cocoklah sama Natha."
"Eh emangnya lo nggak tau kalau semalam Aurell sama Kak Erika ribut?"
"Eh? Kok bisa? Ngeributin apaan emangnya?"
"Dari yang gue denger sih ya? Kak Erika ini ngatain Aurell pingsan itu karna pengen caper doang sama Kak Natha."
"Emang iya gitu?"
"Gue nggak tau sih bener atau enggak. Cuma dari yang gue denger katanya Aurell ini nggak bisa terlalu capek."
"Terus kenapa Kak Erika ngatain dia drama? Kan dia nggak tau aslinya gimana."
"Mungkin Kak Erika masih nggak terima kali karna perusahaan Bokapnya hampir bangkrut gara-gara Bokapnya Aurell ngebatalin proyek besar kerjasama mereka."
"Lah? Kenapa masalah perusahaan di bawa-bawa ke sekolah dah? Nggak nyambung banget emang Kak Erika."
"Lo tau nggak? Kak Natha semalam ngebelain Aurell sampe bentak Kak Erika di depan semua orang. Is the fucking crazy."
"Seriusan? "
"Seriusan. Udah 2x Kak Natha ribut sama Kak Erika karna ngebelain Aurell. Bahkan sampe di bentak gitu loh."
"Bukannya dulu Kak Natha itu nggak suka ya di deketin sama Aurell? Bahkan pernah bentak Aurell kan? Ingat nggak?"
"Jelas gue ingat soal itu. Siapa pun pasti ingatlah. Aurell itu cewek kedua yang udah di bentak sama Kak Natha. Pertama anak Kepala Yayasan bahkan sampe out dari sekolah. Kedua Aurell. Tapi menurut gue mental Aurell ini cukup kuat sih."
"Buktinya di bentak sama Kak Natha nggak jera juga bahkan akhir-akhir ini mereka keliatan akrab tau."
"Enak banget sih dia bisa akrab sama Kak Natha. Gue jangankan akrab nyapa dia aja nggak di bales. Kalau di bales sama dia palingan juga cuma keajaiban dunia."
"Mau dingin atau gimana pun intinya Kak Natha itu ganteng."
Aurell hanya tersenyum tipis saat mendengar percakapan beberapa siswa yang sedang membicarakan tentang kedekatan dirinya dengan Natha. Memang akhir-akhir ini dirinya dengan Natha terlihat sering bersama bahkan terlihat sangat akrab.
Natha yang dulunya sangat menolak kehadiran Aurell sekarang justru sudah terbiasa dengan kehadiran gadis itu. Oleh sebab itulah kedekatan mereka ini mengundang banyak pertanyaan dari semua orang yang ada di sekolah mereka itu.
Ekspresi wajah Aurell berubah saat melihat 2 meter di depannya ada 3 orang gadis yang akhir-akhir ini sering mengganggu dan mengusik dirinya.
Dapat Aurell lihat jika salah satu dari mereka terlihat memandang dirinya dengan tersenyum menyeringai. Entah apa arti dari senyuman itu. Yang jelas saat ini Aurell sedang tidak ingin ribut dengan siapa pun. Apa lagi ini masih pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAUREL || END
Teen FictionNamanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat m...