18. ADA APA DENGAN MAKAN MALAM?

1K 42 0
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

"Atas dasar apa lo sampe boleh nyakitin dia?" ucap Natha.

Tentu saja kejadian ini menyita banyak perhatian dari seluruh murid-murid sekolah yang ada di sana. Sudah jelas saat ini cukup banyak dari mereka yang terlihat sudah mengerumuni tempat itu.

Pasalnya ini adalah kali pertama mereka melihat seorang Natha terlihat membela seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aurell sendiri. Sebab dari yang mereka tau hubungan Aurell dan Natha memang terlihat tidak baik.

Namun setelah melihat kejadian ini banyak tanda tanya besar yang sudah memenuhi isi otak mereka semua. Bagaimana bisa? Sejak kapan? Benarkah?

Pria itu langsung menghempaskan tangan gadis tersebut dengan kasar sehingga membuat si pemilik tangan merasa kesakitan dan terlihat mengusap-ngusap tangannya yang sudah memerah karna cengkraman tangan Natha.

"Lo tau? Gara-gara dia." Erika menunjuk ke arah Aurell menggunakan jari telunjuknya dengan wajah yang memerah. "Saham perusahaan Bokap gue anjlok," ucap Erika.

"Terus? Hubungannya sama dia?" tanya Natha.

"Karna perusahaan Bokap dia ngebatalin proyek besar yang bakalan mereka jalanin dan narik semua investasi serta saham yang ada di perusahaan Bokap gue! Dan sekarang perusahaan Bokap gue lagi di ambang kebangkrutan!!" seru Erika.

"Bukannya lo yang memulai semuanya?" ucap Natha.

"Maksud?" tanya Erika.

"Lo nggak ingat sama kelakuan lo kemarin malam?" tanya Natha balik.

Erika tertawa renyah lalu melipat kedua tangannya di dada. "Cuma gara-gara itu sampe harus ngebatalin proyek besar dan narik semua saham di perusahaan Bokap gue? Is the fucking crazy!" sentak Erika.

"Lo yang gila. Makanya jaga attitude lo kalau lo nggak mau di hancurin sama orang," ucap Natha.

"Dan--sejak kapan lo belain dia? Bukannya hubungan kalian lagi nggak baik-baik aja? Kenapa sekarang lo mendadak jadi pahlawan untuk dia?" tanya Erika.

"Itu bukan urusan lo," ucap Natha.

"Oh atau jangan-jangan." Erika berjalan mendekati Aurell lalu mendekatkan wajahnya di telinga Aurell. "Lo udah berhasil goda dia? Pake cara apa? Apa dengan--harga diri lo?" ucap Erika.

Erika tersenyum remeh lalu menjauhkan dirinya dari Aurell. Tentu saja ucapan Erika barusan memancing emosi Aurell yang sejak saat tadi sudah dia tahan karna tidak ingin membuat masalah di pagi hari.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang