17. NEMENIN BASKET

1K 49 0
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Atau lebih tepatnya hari weekend. Hari di mana semua orang akan menghabiskan waktu bersama teman atau mungkin dengan keluarga mereka masing-masing.

Di halaman belakang sebuah rumah, terlihat ada satu keluarga yang sedang menikmati hari libur mereka dengan bersantai di sana. Ada Ayah, Ibu serta anak laki-laki mereka.

Sang Ayah dan anak laki-lakinya terlihat sedang bermain bola golf sedangkan sang Ibu terlihat sibuk dengan bunga-bunga yang ada di halaman itu. Berhubung ini adalah waktu libur maka mereka akan menghabiskan waktu bersama seharian ini.

Karena waktu seperti ini sangat jarang mereka dapati. Bahkan untuk berkumpul seperti ini saja terkesan sulit. Mengingat kedua orangtua ini sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

"Kakak kamu di mana?" tanya Jordan.

"Nggak tau Pa. Kayaknya masih di dalam," jawab Althar.

"Tadi malam Kakak kamu pulang jam berapa?" tanya Jordan memukul bola golf tersebut.

"Jam 10 kayaknya Pa. Soalnya sewaktu Kakak pulang aku yang bukain pintu," jawab Althar.

"Di jemput sama Pak Yadi kan?" tanya Sharen.

"Enggak Ma," jawab Althar.

"Loh? Jadi sama siapa? Kan tadi malem Kakak kamu di anter sama Pak Yadi," tanya Sharen.

"Tadi malem Kakak di anter sama temennya," jawab Althar.

"Cewek atau cowok?" tanya Sharen.

"Cowok Ma. Kakak kelasnya Kak Aurell yang waktu itu pernah nganter Kakak juga," jawab Althar.

"Kakak kelas?" Sharen langsung menolehkan kepalanya ke arah anak bungsunya ini. "Apa dia orang yang sama sewaktu dia nganter Kakak juga?" tanya Sharen.

"Hah?" Althar langsung berbalik arah memandang sang Ibu yang ada di belakangnya. "Emang Kakak ada di anter sama Kakak kelasnya lagi?" tanya Althar.

Sharen menganggukkan kepalanya lalu kembali sibuk dengan bunga-bunga yang ada di depannya. "Ganteng sih," ucap Sharen.

"Mama kalau soal yang ganteng-ganteng langsung cepat banget ya? Kurang ganteng gimana lagi Papa ini?" sindir Jordan.

Althar sang anak hanya tertawa kecil melihat sang Ayah yang sepertinya terlihat kesal dengan Ibunya.

"Jadi ceritanya Papa cemburu nih? Hm?" goda Althar.

"Mama kamu itu. Kalau liat yang ganteng dikit langsung lupa sama suami sendiri," ucap Jordan.

"Aduh si Papa ini." Sharen langsung tertawa kecil mendengar perkataan dari sang suami. "Lagi juga anak-anak loh Pa. Masa cemburu sama anak-anak sih?" ucap Sharen.

"Lagi juga kalau Papa itu nggak ganteng mana mungkin anak Papa cantik dan ganteng kayak aku sama Kak Aurell," ucap Althar.

"Memang kamu nggak tau ya? Mama kamu itu sering di sangka masih gadis. Emang Mama kamu semuda itu ya?" ucap Jordan memukul bola golf di depannya.

"Eumm--" Althar menggantungkan ucapannya dan menolehkan kepalanya ke arah sang Ibu lalu tersenyum licik. "Emang sih Pa. Mama itu emang keliatan masih muda banget. Padahal anaknya udah pada gede ya? Wajar aja sih kalau banyak yang nyangka Mama masih gadis. Mungkin kalau Kak Aurell ataupun aku jalan sama Mama di sangka Kakak Adik kali ya?" ucap Althar.

"Tuh kan kamu sama aja kayak Mama kamu," ucap Jordan.

"Apasih Pa? Cemburuan banget. Lagi juga mana mungkin Mama berpaling sama yang lebih muda dari Mama. Punya Papa aja udah cukup," ucap Sharen.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang