54. LAPANGAN SEKOLAH

298 17 0
                                    

Ana membulatkan matanya saat melihat ada Kakaknya yang terlihat sedang berada tepat di depan gerbang sekolah seperti sedang menunggu seseorang.

"Eh? An itu Abang lo kan?" tanya Aurell tanpa menoleh ke arah Ana.

Ana langsung menundukkan kepalanya bersembunyi saat mobil yang di kendarai mereka melewati Kakaknya.

"Rell jangan keluar dulu ya?" ucap Ana.

"Kenapa? Kita udah nyampe loh," ucap Aurell.

"Gue masih takut ketemu sama Abang gue," ucap Ana.

"Kayaknya Abang lo khawatir banget sama lo." Aurell menatap ke arah Abangnya Ana melalui kaca jendela mobil. "Liat aja tuh dia sampe nungguin lo di depan," ucap Aurell.

"Tapi gue takut Rell. Kalau gue liat mukanya langsung keinget sama kejadian kemarin," ucap Ana.

"Iya udah iya kita turun aja nanti sampe Abang lo pulang," ucap Aurell.

Ana kembali menolehkan kepalanya saat melihat Iqbal yang baru saja tiba di sekolah di susul oleh mobil Natha yang ada di belakang Iqbal.

Pandangan mata Ana terus memperhatikan gerakan Iqbal yang terlihat berjalan menghampiri Kakaknya Ana di depan gerbang.

"Bg Andri? Ngapain?" tanya Iqbal.

"Gue mau nyari Ana," jawab Andri.

"Nyari Ana?" tanya Iqbal.

"Iya Bal. Nyokap Bokap gue sore ini pulang. Gue bisa dapet masalah kalau Ana sampe nggak pulang hari ini," jawab Andri.

"Gue juga udah coba cari dia dimana-mana Bang. Tapi nggak ketemu juga. Bahkan nomor dia sampe sekarang belum juga aktif," ucap Iqbal.

Andri mengacak rambutnya frustasi mendengar penuturan dari Iqbal. "Gue jadi ngerasa bersalah banget kalau kayak gini. Semalaman gue nggak bisa tidur gara-gara mikirin dia. Gue cuma khawatir aja dia tidur di mana, udah makan atau belum," ucap Andri.

"Nanti gue usahain cari dia lagi ya Bang? Gimana pun juga Ana termasuk tanggung jawab gue," ucap Iqbal.

"Gue minta tolong banget sama lo Bal. Cuma lo harapan gue satu-satunya. Gue yakin dia pasti bakalan dengerin omongan lo," ucap Andri.

"Pasti itu Bang. Sepulang sekolah nanti gue bakalan cari dia lagi," ucap Iqbal.

"Kira-kira dia sekolah nggak hari ini?" ucap Andri.

"Gue juga belum tau Bang. Nanti gue liat aja ke kelasnya. Kalau dia masuk gue bakalan ngomong baik-baik sama dia. Kalau dia nggak masuk ntar pulang sekolah gue coba cari dia lagi," ucap Iqbal.

"Ya udah nanti kabarin gue ya kalau ketemu sama Ana?" ucap Andri.

"Pasti Bang. Gue pasti bakalan kabarin kok," ucap Iqbal.

"Ya udah kalau gitu gue cabut dulu ke kantor ya?" ucap Andri.

"Iya Bang. Hati-hati," ucap Iqbal.

Tak lama berselang, mobil yang di kendarai oleh Andri langsung melesat meninggalkan kawasan sekolah mereka.

Iqbal langsung kembali masuk ke sekolahnya menghampiri Natha yang saat itu baru saja keluar dari mobilnya.

"Abangnya Ana?" tanya Natha.

Iqbal menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Natha. "Iya Abangnya Ana," jawab Iqbal.

"Nyariin dia?" tanya Natha.

"Iya nyariin Ana," jawab Iqbal.

"Lo jawab gimana?" tanya Natha.

"Gue terpaksa bohong sama dia. Gue bilang aja nggak tau," jawab Iqbal.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang