29. GUNUNG KENCANA, 1803 mdpl

982 48 1
                                    

Saat ini Aurell serta Natha sudah tiba di sebuah rumah. Aurell mengerutkan keningnya saat mengetahui jika ini bukanlah rumahnya.

Karna sangat berbeda dengan bentuk rumah yang ia tempati. Entah ke mana Natha membawanya kali ini. Dia fikir Natha akan langsung mengantarnya pulang ke rumah.

"Kak Natha," panggil Aurell.

Pria itu hanya berdeham singkat.

"Kak ini rumah siapa? Ini kan bukan rumah gue," ucap Aurell.

"Yang bilang ini rumah lo juga siapa?" ucap Natha.

"Eh?" ucap Aurell.

"Turun. Nyokap Bokap gue udah nungguin di dalem," ucap Natha.

Bukannya turun Aurell justru semakin di buat bingung oleh Natha. Nyokap? Bokap? Sedang menunggunya di dalam? Apa maksudnya? Oh ayolah. Kenapa di saat seperti ini otaknya mendadak lambat.

Dia langsung menahan tangan Natha yang saat itu sedang sibuk membuka seatbelt sehingga membuat pria itu langsung menolehkan kepalanya ke arah Aurell.

"Kenapa?" tanya Natha.

"Kak ini lagi di mana sih? Kok bisa ada Nyokap Bokap Kakak?" tanya Aurell.

Pria itu hanya berdecak kesal lalu merotasikan kedua matanya. "Di rumah gue," jawab Natha.

"Hah?" ucap Aurell.

Gadis ini mengerjapkan matanya selama beberapa kali saat mendengar penuturan dari pria yang ada di sebelahnya saat ini. Di rumahnya? Dia mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling.

Sebuah rumah dengan desain klasik namun terkesan elegan berdiri kokoh tepat di depan Aurell. Dia bahkan sempat takjub dengan bangunan rumah di depannya saat ini.

"Jadi ini lagi di rumah Kakak?" tanya Aurell dengan mata yang masih fokus menatap ke luar jendela.

"Iya di rumah gue," jawab Natha.

"Tapi---" Aurell menggantungkan ucapannya lalu menoleh ke arah Natha. "Mau ngapain bawa gue kemari?" tanya Aurell.

"Kemarin Nyokap Bokap gue nyuruh gue buat bawa lo sesekali ke rumah," jawab Natha.

"Eh? Kak Natha bohong ya?" ucap Aurell.

"Ngapain gue bohong?" ucap Natha.

"Emang mau ngapain nyuruh gue kemari?" tanya Aurell.

"I don't know. Mau lamar lo mungkin," jawab Natha asal.

"Kak Natha bercandanya nggak lucu dih. Seriusan," ucap Aurell.

"Gue nggak tau. Mungkin lo bakalan tau kalau udah ketemu sama mereka," ucap Natha.

"Kenapa Kakak nggak bilang sama gue dulu sih? Kalau kayak gini kan gue jadi canggung sendiri," ucap Aurell.

"Nggak usah canggung. Biasa aja. Lagi juga kalian kan pernah ketemu sebelumnya," ucap Natha.

"Itu juga karna makan malam kali Kak. Bukan pertemuan kayak gini," ucap Aurell.

"Sama aja. Udah ayo turun. Nyokap Bokap gue udah nungguin," ucap Natha.

Pria itu langsung melepaskan seatbelt-nya lalu langsung keluar dari dalam mobilnya. Sedangkan Aurell? Dia sendiri bahkan sama sekali tidak bergerak keluar dari mobil Natha.

Masalahnya ini sangat mendadak sekali. Dia masih kesal mengapa Natha tidak memberitahunya terlebih dahulu.

"Rell? Lo masih mau tetap di situ atau gue gendong keluar?" ucap Natha setengah berteriak.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang