Seorang pria tengah duduk bersantai di ruang keluarga. Pria itu bersantai di salah satu sofa dengan kedua mata tertutup serta tangannya bersidekap di dada. Dan tak lupa juga headset di kedua telinganya.
Sekilas terbayang di fikirannya tentang apa yang terjadi di UKS tadi. Apa lagi di tambah lagi tadi Icha sempat membahas soal obat. Dengan segera dia langsung menepis semua fikirannya itu.
Lagi juga dirinya dengan gadis itu sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun. Tugasnya tadi hanya memastikan gadis itu baik-baik saja dan selebihnya itu bukanlah lagi urusannya.
Sampai suatu ketika sebuah suara yang sangat dia kenali berhasil mengagetkan dirinya yang baru saja hendak terlelap.
"NATHA!! I'M COMING!!"
Pria itu mendengus kesal mendengar suara seorang wanita yang berasal dari arah pintu masuk rumahnya. Dia tau siapa wanita ini. Bahkan hanya dengar suaranya saja dia sudah tau ini siapa.
Bukannya menyambut kedatangan orang itu dia justru tetap mempertahankan posisinya yang menurutnya sudah sangat nyaman dan tidak bisa di ganggu gugat.
"Astaga ini anak. Kakaknya datang bukan di sambut," ucap Nadhine.
Nadhine Gabriella Abraham, Kakak tertua dari Natha. Kakaknya ini sendiri sudah berkeluarga dan sudah memiliki seorang anak yang masih berusia 2 tahun.
Tidak akan ada yang menyangka jika Kakaknya ini sudah menikah dan memiliki 1 anak dikarenakan dirinya sendiri masih terlihat seperti seorang anak gadis.
Bentuk tubuh ideal, bola mata berwarna coklat gelap serta perawakan yang amat sangat cantik dan anggun. Tak heran jika dulu sebelum menikah Kakaknya ini selalu menjadi incaran para lelaki yang ingin mempersunting Kakaknya.
Kakaknya ini merupakah istri dari seorang CEO di salah satu perusahaan terkenal dan merupakan salah satu pemilik apartemen mewah di daerah Jakarta Utara.
Sementara Kakaknya sendiri adalah seorang owner di perusahaan yang bergerak di bidang fashion serta memiliki beberapa butik terkenal yang tersebar di kota Jakarta.
"Ini rumah bukan hutan. Bisa nggak jangan teriak-teriak?" ucap Natha.
"Lagi juga kan di rumah orangtua sendiri. Gimana sih kamu," ucap Nadhine.
Pria itu hanya berdeham singkat menanggapi ucapan sang Kakak tertuanya ini.
"Oh iya Nathalie mana? Belum pulang?" tanya Nadhine.
"Belum," jawab Natha.
"Oh iya hari Sabtu malam Minggu nanti katanya Mama sama Papa mau buat acara di rumah ya?" tanya Nadhine.
Pria itu lantas mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan sang Kakak. Acara? Acara apa? Kenapa dia tidak tau soal acara itu? Kenapa orangtuanya tidak memberitahu dirinya tentang acara tersebut?
"Acara apa?" tanya Natha.
"Kamu lupa? Hari sabtu nanti kan ulang tahun kamu Natha. Astaga," jawab Nadhine.
Dengan segera pria tersebut langsung membuka kedua matanya lalu melepaskan kedua headset-nya dan duduk menghadap ke arah Kakaknya yang saat ini sedang memainkan handphone di tangannya. Dia menatap sang Kakak dengan alis yang terangkat sebelah.
"Ulang tahun?" ucap Natha.
"Kenapa kamu bisa sampe lupa kalau hari Sabtu nanti itu hari ulang tahun kamu?" ucap Nadhine.
"Aku nggak pernah liat kalender," ucap Natha.
"Kakak dengar juga katanya Papa mau ngundang temen-temen sekolah kamu. Open house katanya," ucap Nadhine.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAUREL || END
Teen FictionNamanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat m...