41. MISI MENCARI AURELL

341 19 0
                                    

Aurell yang saat itu tengah tertidur langsung tersentak kaget saat ada seseorang yang menyiramnya menggunakan seember air sehingga membuat tubuhnya kini basah kuyup.

"Bangun lo."

Aurell mengerjapkan matanya selama beberapa kali untuk melihat orang yang baru saja menyiramnya.

"Gimana? Enak tidurnya?"

Gadis itu tertawa renyah mendengar penuturan orang yang ada di depannya saat ini. "Lo siapa sih?" tanya Aurell.

"Lo nggak perlu tau gue siapa. Sekalipun lo tau itu nggak penting buat lo."

"Suruh Bos lo kemari berhadapan sama gue. Gue mau tau wajah-wajah bajingan Bos lo itu," ucap Aurell.

"Dia pasti bakalan kemari jenguk lo. Tapi enggak sekarang. Dia masih terlalu sibuk."

"Gue nggak kenal siapa lo dan nggak tau siapa Bos lo tiba-tiba nyulik gue. Tujuan kalian apaan sih?" ucap Aurell.

Pria tersebut mengambil salah satu kursi lalu meletakkannya tepat di hadapan Aurell dan mendudukkan dirinya di kursi tersebut dengan satu kaki yang di angkat serta kedua tangan di lipat di depan dada.

"Apa tujuan kita buat nyulik lo itu bukan urusan gue dan bukan juga urusan lo."

"Jelas itu urusan gue brengsek!" sentak Aurell.

Pria itu mengeluarkan sebatang rokoknya lalu membakar rokok tersebut dan menyesap rokoknya lalu menghembuskan asap itu ke udara.

"Urusan lo itu sama atasan gue. Tugas gue cuma bawa lo kemari dan jaga lo supaya nggak kabur. Selebihnya gue nggak tau apa-apa."

"Lo nggak mikir keluarga gue pasti khawatir bego. Lagian kalian juga aneh. Gue nggak kenal kalian siapa tiba-tiba nyulik gue," ucap Aurell.

"Untuk soal itu lo bisa tanyain langsung nanti sama Bos gue. Gue rasa dia punya tujuan nyulik lo kemari. Entah itu untuk jaminan atau tawanan. Gue juga nggak ngerti."

"Apa kalian ada kaitannya sama pesaing bisnis Bokap sama Nyokap gue?" tanya Aurell.

"Gue nggak paham soal bisnis kayak gitu."

"Biasanya juga hal kayak gitu udah lumrah di dunia bisnis. Kali aja lo di sewa sama Bos lo karena Bos lo itu pesaing bisnis orangtua gue," ucap Aurell.

"Bos kita bukan orang pebisnis."

"Hah? Maksudnya?" tanya Aurell.

"Ucapan gue kurang jelas?"

"Terus kalau bukan pebisnis jadi siapa? Nggak usah basa-basi sama gue. Tinggal ngomong aja segala ribet banget," ucap Aurell.

"Lo cantik tapi bodoh. Kalau gue bilang bukan pebisnis berarti dia orang biasa."

"Tinggal jawab aja dia siapa susah banget kayaknya," ucap Aurell.

"Gue lagi ngebayangin seberapa paniknya mereka pas tau lo hilang."

"Bajingan lo. Puas kalian bikin orangtua gue panik kan? Nggak ada otak kalian emang," ucap Aurell.

"Si Natha kira-kira bakalan frustasi nggak sih tau lo hilang?"

"Lo punya masalah apaan sih sama Kak Natha? Kalian kenal kan sama dia?" tanya Aurell.

"Aurell Aurell. Lagian siapa sih yang nggak kenal sama Natha. Siapa pun dan di mana pun pasti tau dia siapa. Anak dari pengusaha sukses. Keluarga Abraham, keluarga fenomenal."

"Nggak usah banyak bacot lo. Kayak nggak ada kerjaan lain aja selain nyulik orang. Kalau butuh kerjaan Bokap gue ada kerjaan tuh buat lo. Bukan kayak gini," ucap Aurell.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang