"Aurell?"
Gadis itu langsung menolehkan kepalanya saat ada seseorang yang baru saja memanggil namanya.
Shit.
Aurell tertegun sejenak saat menatap orang yang ada di hadapannya saat ini. Seorang pria yang pernah ada di masa lalunya. Raut wajahnya berubah menjadi datar seketika saat melihat pria ini.
Pasalnya, pria ini adalah orang yang dulu pernah menyakiti dirinya untuk pertama kali. Setelah sekian lama mereka tidak pernah bertemu, kenapa sekarang harus bertemu?
"Rell?" panggil Naufal.
Pria bernama Naufal ini adalah pria yang pada saat itu pernah Aurell ceritakan pada Natha di hari ulang tahun Natha saat itu.
Aurell sedikit tersentak saat ada satu tangan yang menepuk bahunya dari samping.
"Eh?" ucap Aurell.
"Kok melamun?" tanya Naufal.
Aurell tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Naufal. "Enggak. Nggak apa-apa," jawab Aurell.
Pria itu tersenyum tipis lalu mendudukkan dirinya tepat di depan Aurell.
"Apa kabar Rell?" tanya Naufal.
"Kayak yang lo liat sekarang," jawab Aurell.
"Lo nggak berubah sama sekali ya?" ucap Naufal.
Aurell menaikkan sebelah alisnya menatap Naufal. "Maksud?" tanya Aurell.
"Iya lo masih sama kayak Aurell yang gue kenal di Bandung dulu," jawab Naufal.
"Gue bukan power rangers. Jadi nggak bisa berubah," ucap Aurell.
Naufal tertawa kecil mendengar penuturan dari Aurell barusan. "Nggak gitu maksud gue," ucap Naufal.
"So?" tanya Aurell.
"Lupain aja," jawab Naufal.
"Lo sendiri apa kabar?" tanya Aurell.
"Baik kok. Lebih baik karena udah ketemu sama lo," jawab Naufal.
Gadis itu tertawa kecil mendengar penuturan dari Naufal. "Kurang-kurangin gombal. Nggak semua cewek suka di gombalin," ucap Aurell.
"Gue sama sekali nggak gombal. Gue ngomong berdasarkan fakta," ucap Naufal.
"Fakta apa?" tanya Aurell.
"Selama ini gue selalu nyari-nyari lo. Gue nanya sama Icha tapi nggak di respon sama dia. Gue nanya sama Bg Alvaro juga nggak di respon. Malahan gue di sinisin sama mereka," jawab Naufal.
"Gue nggak ada nyuruh mereka buat gituin lo. Tapi kalau mereka kayak gitu sama lo berarti emang itu kemauan mereka sendiri," ucap Aurell.
"Gue nggak nyangka sekarang bisa ketemu sama lo di sini. Bahkan gue kemarin sempat nyamperin ke rumah Bibi lo yang di Bandung. Katanya lo udah pindah. Pas gue tanya pindah ke mana Bibi lo nggak jawab," ucap Naufal.
"Itu gue yang nyuruh," ucap Aurell.
"Iya tapi kenapa? Lo mau menghindar dari gue?" tanya Naufal.
Aurell melipat kedua tangannya di dada lalu menatap datar ke arah Naufal. "Lo nggak ingat sama kesalahan lo dulu di masa lalu? Lo lupa apa yang udah lo buat ke gue waktu itu?" tanya Aurell balik.
"Gue tau gue salah Rell. Tapi kan gue udah minta maaf sama lo. Apa itu kurang?" ucap Naufal.
"Gue udah maafin lo. Karna gue orangnya bukan pendendam," ucap Aurell.
"Terus kenapa lo menghindar dari gue? Kita masih bisa jadi temen kan?" tanya Naufal.
"Maaf Fal. Gue emang sengaja menghindar dari lo. Karna kalau gue masih berhubungan sama lo itu sama aja gue bakalan keinget terus sama apa yang udah lo buat ke gue," jelas Aurell.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAUREL || END
Teen FictionNamanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat m...