14. KEMURKAAN SEORANG NATHA

1K 48 0
                                    

Mobil yang di kendarai Natha kini berhenti tepat di depan rumah Aurell. Dia melirik sekelilingnya. Di antara semua bangunan rumah hanya rumah Aurell sendiri yang tampak paling besar.

Natha yang biasanya langsung pulang setelah mengantar Aurell kali ini dia sedikit lebih lama ada di rumah Aurell. Entah apa yang dia tunggu di sana.

"Makasih ya Kak?" ucap Aurell.

Tanpa menghiraukan ucapan gadis itu, Natha langsung melepaskan seatbelt-nya dan membuka pintu mobilnya lalu keluar sembari menutup kembali pintu mobilnya.

Gadis itu hanya mengerutkan keningnya saat melihat Natha berjalan menghampiri dirinya. Sampai sebuah suara berhasil membuat Aurell kaget.

"Udah pulang Kak?"

Aurell langsung menolehkan kepalanya ke arah suara yang berasal dari Mamanya. Ibunya terlihat menyunggingkan senyumnya saat melihat Aurell pulang bersama seorang pria yang baru ini dia lihat.

"Iya baru aja Ma," jawab Aurell.

Pria itu langsung berjalan menghampiri Ibu Aurell lalu menyalaminya. Gadis itu hanya tersenyum simpul saat melihat Natha yang memiliki wajah datar serta sifat yang cenderung sangat cuek dan dingin masih memiliki sifat hangat jika sudah bertemu dengan orang yang lebih tua dari dirinya.

Dia hanya tidak menyangka. Awalnya dia mengira jika Natha akan tetap bersifat dingin pada siapa pun. Namun itu semua tidak benar. Justru walaupun Natha terkesan memiliki sifat seperti kulkas berjalan dia masih memiliki hati sehangat mentari.

"Temannya Aurell ya?" tanya Sharen.

Pria itu hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Ibu Aurell. Bahkan saking tipisnya tidak akan ada yang tau jika dia sedang tersenyum.

Aurell yang notabene-nya sama sekali tidak pernah melihat senyuman dari seorang Natha justru sangat di buat terkejut dengan apa yang sedang dia lihat saat ini. Untuk pertama kalinya akhirnya Aurell bisa melihat senyum dari seorang Natha walaupun setipis itu.

"Iya Tante. Tepatnya saya Kakak kelasnya Aurell," jawab Natha.

"Oh Kakak kelasnya Aurell. Siapa namanya?" ucap Sharen.

"Nama saya Natha," ucap Natha.

"Oh Natha. Namanya bagus ya persis seperti orangnya," ucap Sharen.

Aurell hanya menepuk jidatnya melihat kelakuan Ibunya yang satu ini.

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya Tante?" ucap Natha.

"Cepat sekali? Nggak mau singgah dulu?" tawar Sharen.

"Mungkin lain kali aja. Soalnya saya masih ada urusan mendadak," ucap Natha.

"Oh baiklah kalau begitu. Terima kasih ya sudah mengantarkan Aurell pulang?" ucap Sharen.

"Sama-sama Tante. Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya Tante?" ucap Natha lalu menyalami Ibu Aurell.

"Iya hati-hati ya Natha?" ucap Sharen.

"Iya Tante. Rell pamit pulang," ucap Natha.

"Eh iya Kak. Sekali lagi makasih ya Kak? Maaf ngerepotin," ucap Aurell.

Pria itu langsung masuk ke dalam mobilnya lalu memasang setbelt di tubuhnya dan menghidupkan mobilnya. Tak berapa lama mobil Natha kini sudah pergi meninggalkan perkarangan rumah Aurell yang luas itu.

Aurell tersenyum tipis memandang kepergian Natha hingga mobil pria itu benar-benar menghilang dari pandangannya.

Sang Ibu yang masih berdiri tepat disamping dirinya menyenggol pergelangan tangan putrinya tersebut sehingga membuat Aurell langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang Ibu.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang