Di depan ruangan aula saat ini terlihat sangat ramai. Apa lagi sekarang sudah waktunya jam istirahat. Seluruh murid terlihat bersorak-sorak atas terpilihnya Aurell menjadi perwakilan sebagai kandidat yang akan mengikuti olimpiade Matematika bulan depan nanti.
Tentu saja yang paling heboh di antara mereka semua adalah kelas XI IPA-1, yang tak lain dan tak bukan adalah kelas Aurell sendiri. Bahkan dari sekian banyaknya yang ada di sana, hanya suara mereka lah yang terdengar sangat ricuh.
"Selamat ya Aurell?" ucap Gita mengulurkan tangannya.
Gita adalah perwakilan dari kelas XI IPA-3. Kepintarannya juga tidak kalah jauh dibandingkan dengan Aurell.
Aurell tersenyum tipis lalu membalas uluran tangan Gita. "Thanks ya?" ucap Aurell lalu melepaskan jabatan tangannya.
Tak hanya Gita, bahkan keempat perwakilan lainnya juga terlihat mengucapkan selamat pada Aurell.
"Nggak nyangka gue akhirnya ada yang bisa menggeser posisi gue," ucap Jordi.
"Keberuntungan gue aja kali," ucap Aurell.
"Bg Natha," panggil Yogi.
Natha menolehkan kepalanya ke arah Yogi dengan alis yang terangkat sebelah.
"Kalian berdua emang pasangan yang cocok. Sama-sama pinter soalnya," ucap Yogi.
"Sesekali ya Jor? Jangan lo mulu. Bosen gue lama-lama liat muka lo terus," ucap Riko.
"Gantian harus cewek yang maju jangan cowok terus. Iya nggak?" sahut Indri.
"Tau nih si Jordi. Gue aja bosen liat lo terus yang maju jadi perwakilan," sahut Clara.
"Lo dulu kecilnya makan apaan sih Jor? Jenius bener otak lo. Heran dah gue," ucap Dean.
Pria itu hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Dean. "Lo salah nanya kayak gitu sama gue. Harusnya lo nanya kayak gitu sama Bg Natha tuh," ucap Jordi.
"Kalau si Natha udah nggak perlu diragukan lagi kepintarannya," sahut Samudra.
"Bahkan sampe sekarang gue masih mikir gini nih. Dulu Nyokapnya ngidam apaan coba punya anak yang otaknya jenius bener kayak dia," sahut Elang tertawa kecil.
"Gue denger," ucap Natha.
"Tutor pintar dong Kak. Pengen sepintar Kak Natha soalnya," ucap Gita.
"Belajar yang bener. Yakin sama usaha sendiri. Karna setiap usaha nggak akan pernah mengkhianati hasil. Intinya fokus aja sama belajar," ucap Natha.
"Nah tuh dapet wejangan dari Mas Most Wanted sekolah," ucap Elang.
"Mas Mas. Lo fikir gue tukang bakso," ucap Natha.
"Terbukti kan kalau kelas XI IPA-1 itu punya siswi yang berprestasi," ucap Risky bangga.
"Yang jelas itu bukan lo," ucap Ari.
"Wah kalau si Risky yang jadi perwakilan kelas kita gue bikin hajatan dah 3 hari 3 malam," ucap Andi.
"Couple goals SMA Screen High emang beda ya? Nggak cuma bucinable. Tapi sama-sama pinter."
"Jadi iri gue ngeliat mereka. Yang satu cantik yang satu ganteng. Sama-sama pinter lagi. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan wahai anak muda."
"Jujur aja nih ya? Gue itu iri banget liat mereka berdua. Perpaduan yang amat sangat sempurna banget kan?"
"Akhirnya kutukan Elsa Frozen berhasil di patahkan sama Aurell."
"Gimana Rell? Enak pacaran sama Natha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAUREL || END
Teen FictionNamanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat m...