15. PERAYAAN ULANG TAHUN NATHA

948 39 0
                                    

Entah setan apa yang tiba-tiba merasuki pria ini hingga dengan tiba-tiba dia menyusul gadis ini sampai rooftoop. Dia berfikir. Apakah ucapannya tadi terlalu berlebihan? Sehingga benar-benar sangat melukai perasaan gadis ini?

"Maaf," ucap Natha.

Hanya kata maaf yang keluar dari mulut seorang Natha. Dia bingung harus berbuat apa. Di satu sisi sebenarnya dia tidak ingin perduli dengan gadis ini. Namun di lain sisi ada sedikit perasaan tidak enak di dalam dirinya setelah mengucapkan kalimat yang membuat gadis ini sampai menangis.

"Lepasin Kak!" sentak Aurell.

Gadis itu mencoba memberontak melepaskan pelukannya dari Natha. Namun semua sia-sia. Tenaga Aurell tidak cukup kuat untuk melepaskan pelukan Natha dari dirinya.

Alhasil ia hanya bisa memukuli dada bidang dari pria tersebut dengan masih menenggelamkan wajahnya di dalam pelukan pria tersebut.

"Lo jahat Kak. Gue nggak masalah lo ngatain gue aneh, bodoh, tolol dan segala macamnya. Tapi untuk harga diri gue nggak suka Kak. Sakit banget tau nggak Kak," ucap Aurell sesegukan.

"Maaf. Gue minta maaf," ucap Natha.

"Lo itu cowok paling jahat yang pernah gue kenal Kak. Harga diri gue Kak. Harus banget ya harga diri gue dibawa-bawa? Di depan semua orang lo jatuhin harga diri gue Kak," ucap Aurell sesegukan.

Pria itu hanya diam tak bergeming tanpa berniat membalas ucapan dari Aurell. Dia sengaja diam agar Aurell mengeluarkan semua isi hatinya.

"Padahal niat gue itu baik. Sama sekali nggak ada niatan buat jahat sama Kakak. Tapi kenapa respon Kakak gitu? Serendah itu kah gue di depan Kakak? Semurah itu kah gue di mata Kakak? Sehina itu kah gue untuk Kakak?" ucap Aurell.

Dia masih diam tak bergeming membalas ucapan Aurell saat ini. Mulutnya ingin bicara namun serasa bungkam seketika mendengar curhatan demi curhatan dari gadis yang ada di pelukannya saat ini.

"Kenapa sih Kak? Susah banget buat deket sama lo aja? Apa gue terlalu buruk di mata Kakak?" ucap Aurell.

Masih diam tak bergeming membalas ucapan gadis di depannya ini. Dia sengaja memberi waktu untuk gadis ini agar mengeluarkan semua isi hatinya walaupun menurutnya itu sebenarnya tidaklah terlalu penting.

"Gue lebih ikhlas di panggil bodoh, aneh. Tapi jangan harga diri gue Kak," ucap Aurell lirih.

"Maaf kalau ucapan gue barusan nyakitin perasaan lo," ucap Natha.

"Sakit banget Kak. Untuk pertama kalinya gue dibentak di depan semua orang dan ngejatuhin harga diri gue di depan orang banyak," ucap Aurell.

"Maaf gue nggak bermaksud buat nyakitin perasaan lo," ucap Natha.

"Bisa nggak sih Kak? Sedikit aja kasih gue celah buat kenal sama lo? Nggak masalah kalau kita nggak terlalu dekat. Seenggaknya gue sama lo udah saling kenal," ucap Aurell.

"Gue begini nggak cuma ke lo doang. Tapi ke semua orang," ucap Natha.

Aurell melepaskan pelukannya lalu beralih menatap ke arah Natha yang saat itu juga sedang memandang dirinya dengan tatapan yang sama sekali tidak dapat di jelaskan.

Matanya basah karna air mata yang sejak tadi tidak kunjung berhenti. Dia mengusap sedikit air matanya yang mengalir di sudut matanya.

"Iya gue tau gue terlalu berlebihan sama lo Kak. Gue minta maaf. Emang gue yang salah. Tapi kan niat gue juga baik Kak. Cuma pengen akrab doang sama Kakak. Nggak bisa kah?" ucap Aurell.

Pria itu menatap gadis di depannya ini dengan tatapan kosongnya. Bahkan dia beberapa kali sempat mengedipkan matanya. Sebelum pada akhirnya dia buka suara.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang