60. BELAJAR BARENG

445 20 0
                                    

"RISKY!! BALIKIN BUKU GUE!!"

Semua pasang mata yang saat ini sedang berada di dalam kelas langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah suara yang berasal dari arah pintu kelas mereka.

Seorang murid laki-laki terlihat sedang berlari masuk ke dalam kelas dengan sebuah buku di tangannya di susul oleh seorang murid perempuan yang mengejarnya dari belakang.

"Lo kenapa lagi sih? Masih pagi juga," ucap Ilham.

"Bikin masalah mulu taunya pagi-pagi. Heran gue," ucap Danu.

"Bukan Risky namanya kalau nggak buat masalah pagi-pagi," sahut Rio yang masih fokus dengan bukunya.

"BALIKIN BUKU GUE RISKY!!" teriak Indri.

"Pinjem bentar astaga. Gue belum selesai tugas Fisika," ucap Risky.

"Nyontek mulu lo. Belajar kenapa sih," ucap Indri setengah berteriak.

"Usaha sendiri Ky." Rio melirik sesaat ke arah Risky lalu kembali fokus dengan buku yang ada di depannya. "Kayak gue. Walaupun gue nggak pinter-pinter amat tapi seenggaknya gue masih ingat sama materi yang pernah di ajarin Aurell sama Bg Natha," ucap Rio.

"Tuh lo liat Rio. Bisanya dia usaha sendiri. Nggak kayak lo. Nyontek mulu," ucap Indri.

"Gue mager aelah ngerjainnya. Kalau ada yang instan kenapa harus nyari yang ribet," ucap Risky.

"Jaman sekarang nggak ada yang instan. Kalau mau yang instan makan Indomie aja sana lo," ucap Ari.

"Sini lo kita kerjain bareng-bareng sama yang lain," ucap Rio.

"Kalau Aurell tau lo masih nyontek bisa di omelin lo sama dia," ucap Ilham.

"Percuma aja dia ngajarin kalau lo nya masih aja nyontek," sahut Yusuf.

"Buru sini. Masih ada waktu buat ngerjain. Kalau ada yang nggak paham ntar bisa nanya sama Aurell," ucap Andi.

"Tuh lo udah di ajakin ngerjain bareng. Sana gabung. Balikin sini buku gue," ucap Indri.

"Berhubung temen-temen gue lagi pada tobat nah buku lo," ucap Risky melemparkan buku tersebut pada Indri.

"Kalau bukan sekarang kapan lagi lo mau pinter? Lo mau terus-terusan kayak gini? Walaupun udah kelas XI seenggaknya nanti di kelas XII lo nggak bakalan kaget lagi," ucap Andi.

"Buru sini. Tuh guru disiplin begitu bel langsung masuk," ucap Dimas.

Risky langsung berjalan menghampiri teman-temannya yang terlihat sedang berkumpul di salah satu meja.

"Gini kan adem ngeliat kalian kayak gini. Kalau bisa seterusnya harus kayak gini," ucap Eca.

"Buktiin sama guru-guru kalau kalian itu nggak seburuk yang mereka bayangin," ucap Indri.

"Eh Buk Isma pelajaran pertama kan?" tanya Eca.

"Iya makanya itu harus buru-buru ngerjainnya. Tau sendiri kan Buk Isma itu gimana," jawab Ziko.

"Palingan juga ntar dia nyangka kita nyontek," ucap Dimas.

"Iya mana mungkin dia percaya kalau kalian ngerjain sendiri tugasnya," ucap Indri.

"Kalian jadi saksinya yang ada di sini kalau kita ngerjainnya sendiri-sendiri," ucap Rio.

"GOOD MORNING EVERYBODY"

Mereka mengalihkan perhatian ke arah suara yang berasal dari arah pintu kelas mereka. Termasuk murid laki-lakinya yang hanya melirik sesaat lalu kembali fokus dengan buku di depan mereka.

NATHAUREL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang