21

1.7K 167 13
                                    

POV Ruby

Kubuka mataku, rasanya kepala ku masih pusing,badan ku menggigil.

Bisa kulihat Nona Ji sedang tertidur bersandar di sofa,dan aku masih di pahanya.

Aku tersenyum menatap nya.

Nona Ji... Aku makin mencintai mu...
Dibalik sifatmu yang angkuh dan menyebalkan...
Kau sangat perhatian kepadaku...

Aku menduduk kan tubuhku, disebelah nya.

Dia tertidur sangat pulas,dengan mulutnya yang sedikit terbuka.

Nona Ji pasti kelelahan...

Aku membelai pipinya, kemudian menelusuri wajahnya dengan jari telunjukku.

Dimulai dari dahinya,kelopak matanya, hidung mancungnya,dan jari ku berhenti di bibir hati nya.

Aku tersenyum, lalu mengusap bibir nya dengan ibu jariku.

Tangan ku kembali membelai pipinya, dan ku kecup singkat bibir hati nya.

Aku terkejut,karena dia membuka matanya, tangannya menggenggam tangan ku, yang ada di pipinya.

"Sudah puas?dengan apa yang kau lakukan?".ucapnya dengan suara bangun tidur nya.

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

Tangannya menyentuh, tengkuk ku lalu pindah menyentuh dahi ku.

"Ruby,sepertinya kau masih demam, suhu tubuh mu masih panas, apa perlu kita ke rumah sakit saja?".

Aku menggelengkan kepala ku.

" aku tidak mau ke rumah sakit,aku tidak suka bau rumah sakit ".aku menundukan kepalaku.

" wae..? Jika kau segera ingin sembuh kau harus di periksa dokter".

"Dengan meminum obat dan nona Ji ada di sisiku saja sudah cukup bagiku, aku akan segera sembuh". Ucapku lemah, kepala ku benar benar pusing.

" aku tidak bisa berada disisimu terus Ruby...pekerjaan ku menumpuk di rumah".dia menatap ku.

"Nona tidak bisa menginap?". Aku menatap nya dengan wajah yang memelas.

"Hem...aku tidak bisa". Dia beranjak berdiri.

Aku hanya terus menatapnya sedih, aku sangat ingin dia di sisiku saat ini.

Dia melangkahkan kaki nya.

Nona Ji melangkahkan kakinya bukan ke arah pintu keluar apartementku?
Tapi dia kekamarku?

Dia kembali mendekati ku, membawa jaket dari kamar ku.

Nona Ji memakaikan jaket ku yang tadi dia bawa dari kamar ku.

Aku hanya diam menatap nya, sekarang aku merasa dejavu,aku merasa kembali ke masa lalu saat SMP dia pernah memakaikan jaket kepada ku.

" sudah... Kajja..".dia selesai memakai kan jaketku,kemudian menggenggam tangan ku.

Aku hanya menatap nya bingung.

"Nona... Sudah kubilang aku tidak mau kerumah sakit, aku tidak suka rumah sakit Nona...". Ucapku merengek.

" siapa yang bilang kita akan ke rumah sakit? Ruby.. ?".

"Ikut saja aku,kau ingin selalu berada di sisiku bukan?". Lanjut nya, mencubit pipiku.

Aku menganggukan kepala ku,dan berdiri.

" kajja...".dia mengecup tangan ku yang dia genggam.

Kenapa dia begitu manis saat ini..?

Inside Out(Jensoo GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang