79

755 98 34
                                    

POV Ruby

Saat ini aku sedang berada di lab ku.

"Apakah dia masih belum mau bicara uncle?". Aku melirik uncle ku, dia sedang fokus dengan laptopnya.

" em, dia bahkan tidak minum dan makan".

"Rm...apakah sekarang kau jadi bisu?". Aku menepuk nepuk pipi RM, semenjak dia di lab ku dia selalu ber ekpresi datar dan dia sama sekali tidak mengucapkan satu kata pun dari mulutnya.

Padahal saat dia tak sadarkan diri aku sudah mencabut semua kuku jari jarinya.

"Apakah jari jarimu tidak terasa sakit?itu hukuman untukmu karena kau sudah berani menyentuh bidadari penolong ku.. Seharusnya kau bersyukur aku tidak memotong jari dan tangan mu(aku tersenyum menatap Rm)
Baiklah..aku akan membuat mu berbicara kalau begitu...". Aku berjalan mendekati tirai yang ada di labku.

"Aku akan mempertemukan mu dengan teman mu, aku baik bukan?".
Aku membuka tirai itu.

Hingga menampakan jungkook yang sudah terkulai lemah,dengan tubuhnya yang penuh luka.

Tubuhnya tergantung karena kedua tangan nya terikat rantai dari atas.

RM hanya membulatkan matanya menatap Jungkook.

" kau tidak ingin mengatakan apapun kepada jungkook?
Yak...brengsek bangun...! Aku sudah membawa teman mu". Aku menjambak rambut Jungkook dengan keras.

Dengan pelan jungkook membuka matanya, dia menatap Rm dengan wajahnya yang menyedihkan.

Sungguh drama yang menyedihkan..

Aku tersenyum smirk menatap mereka bergantian.

"R..m..?". Ucap jungkook lemah, aku rasa sebentar lagi dia akan mati.

"Emm...kau masih tidak mau berbicara? Padahal dulu kau selalu banyak bicara kau selalu mengumpat kepada ku dan mencaci ku setiap hari.
Baiklah ijinkan aku bermain dengan teman mu dulu, aku sudah berjanji pada Jungkook untuk membuat tubuhnya bermandikan darah". Aku terkekeh pelan, mengambil pisau operasi ku.

" uncle... Kau sudah memeriksa keadaan Jungkook bukan? Bolehkah aku mengeksekusinya? ".

"Yaa...kau boleh mengeksekusinya sesuka mu, karena organ nya sudah rusak karena pukulan tongkat baseball mu waktu itu, jadi kita tidak perlu mengambil organnya". Uncle ku tersenyum kepada ku.

"Yahh..sangat di sayang kan... Kau tidak bisa mendonorkan organ mu sebelum kau mati, maafkan aku.. jeon jungkook". Aku mendekati Jungkook.

RM hanya terus menatap ku dengan tatapan kesal nya.

Srett...

Dengan cepat aku menggores pipi Jungkook dengan pisau operasi ku.

" arghhh...". Sekarang pipinya di penuhi darah segar.

"Upss...sorry... Aku hanya mencoba ketajaman pisau ku di pipi mu, dan ternyata pisau ku sangat tajam..". Aku terkekeh.

Aku melirik RM matanya mulai memerah.

" kau masih belum mau bicara RM? ".

Aku mendekatkan pisau ku ke arah lengan jungkook.

" kau tau? Bahwa ini adalah denyut nadi manusia, jika aku memotong denyut nadi mu, kau bisa mati seketika, aku akan merobek nya sedikit saja,akan ku buat kau mati perlahan". Aku tersenyum menatap Jungkook.

Srett..

"Sssts...bunuh saja aku sekarang Jennieyaaa".
Dia memohon dengan suara yang sangat pelan.

Inside Out(Jensoo GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang