93

1.2K 127 42
                                    

Ruby mendongakan kepalanya dia berusaha menghentikan isakannya dan air matanya ketika dia teringat sosok wanita yang sangat dia sayangi mati mengenaskan.

"Brengsek...". Ucap Ruby tersenyum miris.

"Benar perkataan mommy ku... Kau dan Rm mempunyai sifat bajingan itu turunan dari ayah kalian, kedua anaknya sudah melecehkan ku dan ayah nya telah membunuh mommy ku... Sungguh bajingan bukan?".
Ruby dengan wajah datar menatap yoongi yang ada di hadapan nya.

"Apakah kurang? Kau membuat ku menderita? Apakah kau ingin meniduri ku lagi? Yoongi? Atau kau ingin membunuh ku? Cepat lakukan aku akan menerima nya, hidup ku sudah terlalu hancur karena keluarga mu". Lanjut ruby menatap yoongi yang dari tadi hanya terdiam menundukkan wajahnya.

"LAKUKAN!!! BRENGSEK!!! tunggu apalagi?!! Cepat lakukan!!!".
Ruby berteriak air matanya kembali mengalir di pipinya.

"SHUT UP JENNIEYAA!!! jangan sampai aku melukai mu lagi!
Dulu aku melakukannya karena aku sedang emosi dan mabuk! Aku bahkan sempat berkelahi dengan Rm saat dia akan meniduri mu, tapi aku gagal, tenaganya lebih besar dari ku, kakak ku benar benar sangat mabuk saat itu..
Dan tentang ibumu...dia yang salah!
Kenapa dia berani berurusan dengan Appa ku! Dia yang keras kepala! karena ingin melaporkan kasus mu!".
Yoongi mengepalkan tangannya.

"Jinjaa....?kau akan menyelamatkan ku dari kakak mu yang brengsek itu?! Bahkan kau yang memulai nya saekkiya!! Kau ingin menolong ku setelah kau meniduri ku brengsek?!!!dan..apakah jika kau menjadi ibuku kau akan menerima uang sialan dari ayah mu itu? Dan membiarkan anak nya yang sedang mengandung menjadi gila, begitu?".
Ruby terkekeh pelan.

"Kau benar benar tidak punya hati brengsek!!!". lanjut Ruby.

..

Cerita Ruby ternyata berhasil membuat seorang wanita yang dari tadi bersembunyi di balik pintu gudang pabrik itu meneteskan air matanya dia berusaha untuk tidak menangis mengeluarkan isakan suaranya, dia memukul mukul dadanya, karena dadanya begitu sesak ketika mendengar kisah pilu Ruby.

"Gwenchana...?". Bisik Lisa pada wanita yang sedang menahan isakan nya.

Wanita berbibir hati itu mengangguk sambil menghapus air matanya sendiri, hatinya terasa teriris iris ketika mendengar cerita tragis sang kekasih yang amat dia cintai, dia merasa gagal menjadi bidadari penolong gadis mandu itu.

"Ruby sangat menderita,semua itu karena aku".lirih Jisoo sangat pelan.

"Aku harus menyelamatkan Ruby, dari manusia brengsek itu!".
Lanjut nya meremas gagang pisau yang ada di dalam saku jaket nya.

"Jisooyaa...anak buah mu belum sampai, kita tidak tau berapa banyak orang yang ada di dalam sana.. dan sekarang kau sedang sangat emosi karena mendengar kenyataan masa lalu ruby,
kau harus tenangkan dulu dirimu". Lisa mengusap punggung Jisoo.

"Kita harus berdiam diri terus seperti ini? Sampai pria brengsek itu macam macam terhadap kekasihku begitu? Atau aku harus menunggu sampai pria brengsek itu membunuh ruby begitu?!". Jisoo menatap Lisa dengan kesal.

"Aku akan membunuh nya dengan tangan ku sendiri, karena semua yang terjadi kepada Ruby adalah kesalahan ku, andai saja Ruby tidak menyukai ku mungkin kejadian tragis yang menimpanya tidak akan pernah terjadi". lanjutnya.

"Jisooyaa kita tidak bisa gegabah, aku tidak ingin kau terluk..".

Jisoo menutup mulut Lisa dengan telunjuk nya.

"Syutsss... Lisayaa dengarkan aku.. anak buah ku akan sampai ke lokasi ini butuh waktu beberapa jam lagi karena pabrik ini jauh dari kota Seoul, sekarang kau pergilah cari kantor polisi terdekat bawa polisi kelokasi ini,
Lisayaa (Jisoo memegang bahu Lisa dia menatap Lisa dengan mata yang berkaca-kaca) tolong jaga kedua orang tua ku, hanya kau yang ku percaya di dunia ini". Jisoo meremas bahu Lisa, menahan isakan nya.

Inside Out(Jensoo GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang