Hari ini seperti biasanya, Ruby selalu di sibukan dengan pemotretan nya, meninggalkan ku sendirian di apartement.
Sekarang aku sedang pergi ke suatu tempat, untuk menghilang kan rasa bosan ku.
Dan akhirnya aku sampai pada tujuan ku,aku masuk ke dalam bangunan sederhana.
"Selamat datang di toko buku Ji...". Ucap seorang wanita menyambut ku ketika aku membuka pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu dia menatapku,aku mendekatinya.
"Nona Ji..?". Dia membungkuk kepada ku.
" kenapa Nona tidak mengabari ku kalau Nona akan kemari? ".
" this surprise... Aku merindukan perpustakaan buku ku".
"Aku tidak menyangka Nona baru datang lagi sekarang, rasanya sudah sangat lama sekali Nona tidak kemari".
" aku selalu sibuk, dan sekarang aku benar benar sedang tidak sibuk, lebih tepat nya sekarang aku sedang free dalam waktu yang panjang.. ". Aku terkekeh pelan, lalu melangkahkan kaki ku melihat lihat buku.
Dia mengikuti ku dari belakang.
Tangan ku mengambil beberapa buku novel untuk ku baca,lalu masuk keruangan khusus membaca ku.
" Nona... Mau ku buatkan apa? Atau Nona membutuhkan sesuatu? ".
"Aku rindu ramyeon buatan mu, aku mau ramyeonn yang sangat pedas... Agar aku tidak mengantuk..". Aku tersenyum menatap nya.
" Baiklah Nona... Tunggu sebentar, aku akan membuatkan nya yang seperti biasanya untuk mu". Dia tersenyum bahagia, lalu pergi dari ruangan ku.
Ini adalah toko buku yang aku beli saat aku SMA, toko buku ini tempat favorite ku untuk menyendiri, Lisa dan orang tua ku bahkan tidak tau tempat ini.
..
Tidak terasa aku sudah menghabiskan waktu disini selama 5 jam, hanya untuk membaca novel dan menikmati ramyeon buatan Nayeon.
"Nayeon...?".aku keluar dari ruangan ku.
" ya Nona...?Nona membutuhkan sesuatu lagi?".dia mendekati ku.
"Ani...aku rasa aku harus pulang, aku sampai lupa waktu bila sudah membaca buku".
" Nona selalu seperti itu bukan? Nona... Sebentar...ini penghasilan toko selama ini, Nona tidak pernah mengambilnya dan ini pembukuannya". Dia memberikan amplop coklat besar, dan buku.
Aku tidak pernah mengambil sepersen pun penghasilan dari toko ini, karena aku sangat sibuk dengan perusahaan ku dan juga hotelku.
Dan sekarang aku butuh uang jadi aku akan mengambilnya.
Aku sedikit membuka amplop coklat itu.
"Ini banyak sekali..". Ucapku pelan.
" tentu banyak...karena Nona tidak pernah mengambilnya". Dia terkekeh.
