35

1.6K 160 11
                                    

POV Jisoo

Ruby menahan lengan ku saat aku akan keluar dari kamar, aku menatapnya dengan intens, dari tadi dia selalu menggoda ku,sekarang tubuhnya hanya terlilit handuk, hingga menampakan paha mulusnya dan belahan payudaranya.

Tiba tiba tanganku membelai tengkuk nya, dan mendekat kan wajah ku pada wajahnya,dia hanya diam memejamkan matanya,menunggu apa yang akan aku lakukan ke padanya.

Bibir ku sudah sangat dekat dengan bibir nya,tapi....

Drrtt.....drrtt....

Ponselku berdering menyadarkanku dengan apa yang akan aku lakukan, aku langsung menjauhinya,dan menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

Dia membuka matanya, menatap ku.

"Ruby...aku harus mengangkat panggilan dulu,kau cepat lah memakai pakaian mu,setelah itu aku akan mengobati luka mu".
Aku berlalu pergi meninggalkan Ruby.

.
.

Jisooyaaa... Apa yang akan kau lakukan kepada nya..?
Memangnya dia siapa mu..?

Aku memejamkan mataku di kursi kerja ku.

" Nona... ".

Ruby menghampiriku dengan tertatih, aku dengan sigap mendekati nya lalu memapahnya ke sofa.

"Bukankah...Nona akan mengobati luka ku?".

"Em..kau tunggu disini, aku akan membawa kotak obat dulu".

Aku mengambil kotak obat lalu menghampiri nya,aku duduk di sebelah nya,mengangkat kedua kakinya ke pangkuan ku,agar aku mudah mengobati nya.

Tangan ku mulai memberi salep ke lukanya,dengan hati hati.

" ssstthhhh... Nona... ".

Kenapa suara nya harus seperti itu?

Aku menggelengkan kepala ku.

Tangan ku mulai melilitkan perban di kaki nya yang terluka.

" awssttt... Nona... Pelan pelan". Dia menggigit bibir bawah nya.

Aku membuang nafas ku kasar, menatapnya.

"Sudah Selesai dan aku tidak akan mendengar suara desahan mu itu lagi". aku menurunkan kaki nya dari pangkuan ku.

Kulihat pipi nya memerah.

" kenapa Nona selalu bilang aku mendesah? Aku ini sedang kesakitan bukan ke enakan".

Aku hanya bisa terdiam menahan tawaku.

"Kalau aku mendesah memang nya kenapa?". Dia tersenyum nakal kepadaku.

"Suara mu itu menggangguku".
Ucapku datar.

" waeyo? Apakah nona tidak tahan mendengar suara sexy ku?".

Aku menatap nya,tersenyum lalu menyentil dahinya.

"Kenapa kau percaya diri sekali?". Aku beranjak dari sofa,lalu ke meja kerja ku.

" kalau Nona ingin mendengar aku mendesah keenakan aku bisa melakukan nya untukmu, dengan suka rela aku akan melayani mu". Ucapnya pelan.

"Yak...bisakah kau tidak seperti Wanita murahan Ruby?". Aku menatap nya,tangan ku mengambil selembar kertas dari laci ku.

Dia terkekeh.

" aku bersikap murahan hanya kepada mu Nona ".dia menghampiri ku berdiri di sebelah ku.

" aku rela jadi apa pun untuk mu, kau mau memanggil ku jalang aku tidak apa apa, aku akan jadi jalang mu,only for you Nona".lanjut nya berbisik di telinga ku.

Inside Out(Jensoo GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang