89

812 99 31
                                    

POV Jisoo

Setelah melihat video rekaman dari ponsel Rm dan mendengar kan pendapat Lisa dan juga Rose, pikiran ku tertuju pada seseorang, aku yakin hanya dia yang bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di benak ku.

"Aku harus pergi".
Dengan cepat aku melangkah kan kaki ku untuk pergi dari apartemen Lisa.

"Yak... jisooyaa..kau mau kemana?".
Lisa mengikuti ku lalu menarik lengan ku.

"Aku harus bertemu dengan seseorang, aku yakin dia tau segalanya tentang Ruby ".Jawab ku.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian, aku akan ikut bersama mu". Lisa masih menahan lengan ku.

"Lisaa..".
Belum sempat aku meneruskan ucapan ku, Rose memotong ucapan ku.

"Aku juga ikut, ini bukan hanya masalah mu jisooyaa..Jennie adalah teman ku, ijinkan kami ikut bersama mu". Rose menggenggam tangan ku.

"Memang siapa seseorang yang ingin kau temui?". Lisa bertanya kepada ku.

"Uncle nya Ruby...".

..

Saat ini aku sudah berada di rumah sakit mommy nya Ruby, Lisa dan Rose sedang memarkirkan mobilnya.

Aku tidak semobil dengan Lisa dan Rose karena aku membawa mobil ku sendiri.

Aku masuk kedalam rumah sakit sambil berlari.

"Jisooyaa... tunggu aku". Lisa dan Rose mengikuti ku dari belakang.

Ceklek...

Aku membuka pintu ruangan uncle nya Ruby tanpa mengetuk nya, ternyata uncle Ruby sedang tidak ada di ruangan nya.

"Hahhh...hahhh... jisooyaa kenapa kau berlari?". Rose menepuk pundak ku dengan napas yang tersengal-sengal.

"Uncle nya Ruby tidak ada disini".
Ucapku pelan, aku berharap bisa bertemu dengan nya tapi dia tidak ada.

"Suster..". Lisa memanggil seorang suster.

"Ya... nona?". Suster itu mendekati Lisa.

"Jisooyaa... bertanya lah pada suster".
Lisa menyenggol lengan ku.

"Suster... apakah dokter haein ada?".
Ucapku menatap suster itu.

"Dokter haein hari ini sedang libur nona". Ucap suster itu.

"Libur? Apakah anda tau alamat rumah nya?". Lanjut ku.

"Saya tidak tau nona maaf, saya permisi". Suster itu berlalu pergi meninggalkan kami.

Aku meruntuhkan tubuh ku berjongkok di lantai,sambil memeluk lutut ku,saat ini aku benar benar ingin menangis.

Aku harus mencari mu kemana Ruby..?

Aku meremas lutut ku sambil terisak.

Rose berjongkok memeluk tubuh ku dan mengusap ngusap punggung ku.

"Gwenchana...kita pasti bisa menemukan Ruby..".

"Aku harus mencari nya kemana lagi Rose...?". Ucapku terisak.

"Rose... bukankah kau teman dekatnya Ruby? Apakah dulu Ruby pernah membawa mu ke rumah nya?". Lisa melirik Rose.

"Ya...tapi..itu saat jaman sekolah,
aku pernah ke rumah nya lagi saat aku sudah menjadi model, aku berharap bisa bertemu dengan teman lama ku di rumah nya, tapi sepertinya rumah itu sudah lama di tinggalkan, aku mengetuk pintunya beberapa kali tidak ada yang membukakan pintu, rumah itu tidak ada tanda tanda kehidupan, rumput liar tumbuh di halaman nya dan dedaunan kering menumpuk di depan rumah nya, aku pikir keluarga nya Ruby sudah pindah rumah, jadi aku tidak pernah kesana lagi,lagi pula rumah nya benar benar terlihat menyeramkan karena terletak di tengah hutan".
Jelas Rose.

Inside Out(Jensoo GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang