"Emp...emmmpp....". Seorang pria berbaring di tempat tidur pasien.
Mata dan mulutnya tertutup kain hitam,dengan kaki dan tangan terikat rantai di tempat tidur.
" welcome to my hells.. Jhope... Akhirnya kau sadar juga...". Aku mendekati Jhope yang sedang berontak di tempat tidur.
" empp...empp...".
"Apa? Kau bicara apa sialan?!". Tanganku mencengkram pipi Jhope.
" Em... Emmphh..".tangan dan kaki nya terus bergerak, berusaha melepaskan diri.
"Oh...kekekkk... Aku lupa mulut brengsek mu ini aku tutup, wait...aku buka dulu...agar kau bisa berteriak... Dan kau tenang saja walaupun kau berteriak tidak akan ada yang mendengar atau menolong mu, kekekkk,ruangan ku ini kedap suara,dan tempat ini jauh dari permukiman warga..". Aku membuka penutup mulutnya.
"Shibal...!!Siapa kau hahh?!!! Aku berada dimana sialan?!! lepaskan aku brengsek!!!". Dia memakiku dengan suara yang sangat keras.
"em..teruslah bicara...tapi aku sarankan kau harus menghemat suara mu,karena aku ingin mendengar kau berteriak saat aku menyiksamu". Ucapku datar.
Aku mengambil satu rokok di mejaku, lalu menyalakan dan menyesap nya.
Aku membuang asap rokok ku tepat di depan wajah nya.
" uhuk uhuk... Brengsek siapa kau hah?! Apakah kau anak buah Nona Ji?!! ".dia kembali berteriak,kepala nya bergerak gusar.
"anak buah?hahaha....kau lucu sekali, aku ini malaikat pencabut nyawa mu sialan! Sebentar akan ku lepaskan penutup matamu dulu, agar kau bisa melihat wajah malaikat pencabut nyawamu..". Aku terkekeh membuka penutup matanya dengan kasar.
" tadaaa...its..me...malaikat pencabut nyawamu..".aku menyesap kembali rokok ku,lalu menatap wajahnya yang ketakutan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menatap ku dengan selidik, kupikir dia tidak akan mengenaliku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
