JF 07 🌻🌞

2.1K 137 7
                                    

Mata tajam itu perlahan terbuka dengan geraman pelan di tenggorokan menoleh dan mendapati sang istri masih tidur membuat nya menarik tubuh itu dan kembali memejam kan mata nya.

Sepuluh menit kembali membuka mata dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 9 pagi. Sial Mew lupa bahwa dia harus pergi.

Mew langsung mandi dan ketika selesai mandi dia mulai berpakaian rapih, dia melihat Gulf yang masih tertidur dengan nyenyak di ranjang pengantin mereka menggunakan piyama milik Mew. Dia duduk di samping Gulf dan melihat pergelangan tangan Gulf yang sempat dia ikat, ternyata meninggalkan jejak.

Tapi itu membuat bibir nya tersenyum melihat karya nya.

"Hah, aku yakin jika mata indah ini terbuka kau akan mengoceh karna luka ini" Kata Mew dengan lembut, sebelum membungkuk dan mencium kening Gulf dengan lembut. Kemudian berdiri dan mengambil note untuk memberitahu pada Gulf bahwa dia akan pergi kerja dulu. Setelah selesai menulis, Mew keluar dari kamar untuk meminta bibi Nee menyiapkan makanan sambil menunggu Gulf bangun.

Tidak lupa dia memerintahkan untuk tidak membiarkan siapapun naik mengganggu waktu tidur Gulf, sampai Gulf bangun dengan sendirinya.

"Tidak ada yang boleh masuk, bahkan anak-anak sekalipun. Jika mereka tetap memaksa masuk segera telpon aku!" Tegasnya tidak menerima sebuah penolakan.

"Baik, tuan besar" Ucap para bodyguard serentak dan tegas.

Dia juga tidak akan memberitahu Gulf akan pergi kemana, hanya pamit untuk bekerja dan Mew akan pulang pada malam hari.

***

"Awww.. !" Sosok manis di tempat tidur besar itu mulai bergerak sedikit, setelah tidur nyenyak dia kembali merasakan kebas pada bokong nya dan rasa sakit yang menyengat pada pinggang serta pergelangan tangan nya.

"Sialan, kenapa sakit seperti ini?!" Gulf mengerang, mengangkat tangan nya untuk melihat. Ketika melihat bekas ikatan, wajah nya memerah. Bayangan tentang malam panas itu berputar di kepala Gulf, membuat nya mengingat apa yang terjadi.

"Haish bodoh kau Gulf karna membiarkan ini terjadi! Mew terlalu kasar dalam ranjang dan kau menggoda nya" Gulf mengeluh pada dirinya sendiri karna bodoh membiarkan Mew berbuat sesuka nya pada tubuh nya yang indah ini.

"Kau seperti jalang Gulf... Menggoda nya dan di makan sampai pagi, tapi sekarang? Dia meninggal mu, wah aku merasakan dejavu" Kata Gulf dia lalu berusah duduk tapi rasa sakit di bokong nya membuat Gulf mengurung kan niat.

Gulf terus mengoceh dan mengerang karna merasa kesal pada Mew yang meninggalkan dia, apa Mew tidak mempunyai rasa kasihan setelah membuat Gulf tidak bisa berjalan. Bahkan Gulf hanya diam berbaring terlentang di atas ranjang mereka.

Gulf melihat sebuah catatan di atas nakas dan perlahan tangan nya menggapai itu menahan rasa sakit, membaca dengan serius note itu. Jadi Mew sudah berangkat bekerja? Gulf mengingat bahwa Mew beristirahat waktu matahari mulai terbit, berapa lama Mew tidur?

Tapi Gulf sudah tidak bisa memikirkan apapun karna perut nya meronta untuk segera di isi. Dia hanya mencuci muka dan menggosok gigi, semalam Mew sempat membersihkan tubuh nya.

Gulf akan mandi nanti jika rasa malas nya sudah hilang, dia hanya menghemat penggunaan air dengan mandi satu kali sehari.
.
.
.
.

"Nyonya, anda sudah bangun? Apakah anda lapar? Saya akan menyiapkan makanan" Ujar wanita muda itu, melihat sang nyonya keluar dari lift.

"Aku lapar." Jawab Gulf.

"Kalau begitu tunggu di ruang makan dulu, saya akan menyiapkan makanan untuk anda" Kata wanita itu lagi, Gulf memberi senyum untuk mengucapkan terimakasih sebelum pergi ke ruang makan untuk menunggu.

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang