S2 dari single mother!
kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia?
tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
phobia darah hati-hati memang ga sadis tapi mungkin aja banyak yang bakal mual. -psiko! -typo, kebanyakan pake bahasa italia dan inggris, translate ada di komen! tengkyuu.
*****
Siulan itu terdengar di sepanjang lorong gelap bahkan pisau kecil yang di gesekan pada tembok terdengar memekakkan telinga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata setajam elang itu menatap lurus tanpa ada nya sebuah ketakutan karna ruangan mencekam ini.
Bau anyir tidak di hiraukan lagi karna mata serta hatinya tertutup oleh dendam.
Lantai becek dengan darah menyertai langkah nya, ruangan ini lah yang menjadi saksi se kejam apa pria manis itu.
Tidak ada yang mengetahui sisi lainnya yang bagai malaikat pencabut nyawa. Tidak ada sebutan yang bagus untuk pembunuh berantai ini.
Banyak nyawa yang sudah terkapar bahkan polisi tidak dapat melacak nya, tempat kejadian selalu rapih dan tidak meninggalkan setitik jejak pun.
Sehebat itu pria manis tersebut.
Di sebuah ruangan yang terdapat dua kursi dengan dua manusia berbeda jenis kelamin, Nanon mendudukkan dirinya tetap di depan sang wanita sambil kakinya bersilang.
"Buka." Datarnya memerintah sang anak buah yang berdiri di dekatnya.
Wanita itu langsung mengerjapkan matanya disusul oleh sang wanita.
Dua orang itu menatap pada Nanon dengan tatapan terkejut, tapi si pria langsung menggeram marah menatap pada Nanon.
"I'm back, grandparents." Sapa nya dengan ringan bahkan terpatri sebuah senyum kecil.
"Nanon... Lepaskan ikatan nenek hm?" Wanita itu memasang senyum menatap pada cucunya.
"Apa yang akan aku dapatkan?"
"Apapun.. " Jawab Aline tanpa ragu.
"Termasuk menjadikan mu pelacur anak buah ku?"
"ANAK HARAM BAJINGAN." Bentakan itu bukan dari Aline melainkan Arthur yang tidak terima perkataan merendahkan untuk istrinya.