Mew dengan angkuh duduk di hadapan Singto yang menyesap wine santai bahkan dia memasang senyum meremehkan pada Mew.
"Singto kenapa kau melakukan nya!" Mew langsung pada intinya karna dia sudah muak berhadapan dengan Singto.
Gelak tawa sinis terdengar dari Singto, "Aku tidak akan berkhianat jika kau mendengarkan kataku waktu itu" Singto menerawang jauh pada pembicaraan mereka malan itu sebelum menyerang keluarga Smith, keluarga mantan istri yang masih dia cintai.
"Jika kau mengatakan yang sebenarnya aku masih bisa mempertimbangkan nya Singto!" Geram Mew karna dia tidak pernah ingin persahabatannya dengan Singto putus begitu saja karna masalah ini.
Singto melihat tajam pada Mew dia tahu watak sahabatnya yang tidak pernah ingin kalah dari siapapun, "Walaupun aku memberitahu mu kau pasti akan tetap membunuh mereka" Sentak Singto.
"Ya aku pasti akan tetap membunuh mereka tapi akan melepaskan pria itu untuk mu"
Mew memberi isyarat pada wainters untuk menjamukan hidangan mereka langsung.
"Singto cukup berdebat nya aku sudah lapar, kita juga membutuhkan energi untuk berdebat bukan?" Tanya Mew seraya menyeringai keji tanpa di sadari oleh Singto.
Mew menuangkan wine ke gelas Singto dan mengajak pria itu untuk bersulang. Tapi Mew juga tidak sadar bahwa Singto mulai menggerakkan tangan nya di bawah meja kepada anak buah nya.
"Bukan kah daging steak nya sangat lezat?" Tanya Mew di sela kunyahan nya.
"Hmm tidak terlalu.. " Jawab nya singkat.
Lama mereka terdiam sampai daging panggang itu habis dan Mew mengusap bibir nya menggunakan kain, dia memutar gelas wine nya.
Singto pun demikian dia ikut melihat Mew suasana disana terlihat damai dan tenang tapi karna pertikaian keduanya suasana berubah menjadi hawa yang dingin.
"Kembalikan istriku" Singto memecahkan keheningan di antara keduanya dia harus mendapatkan Pupe kembali.
Mew menegak wine itu dan memejam kan mata saat minuman beralkohol meluncur bebas membawa leher nya, rasa nya pahit dan panas tapi sangat candu dalam mulut nya.
"Aku sudah mengembalikannya padamu" Balas Mew meletakkan wine nya dan memberikan kotak kecil pada Singto.
"Itu pemberian terakhir ku, jangan langsung di buka Singto karna aku harus menyampaikan pesan dari istri manis ku" Cegah Mew saat Singto hendak membuka kotak kecil berwarna hitam.
"Gulf sangat mengucapkan terimakasih yang banyak karna Pupe membuat saldo kartu nya bertambah, ah aku juga berterimakasih pada Pupe karna dia aku bisa menemukan pengkhianat seperti mu" Sinis nya.
Singto menggeram dia langsung membuka kotak itu dan menemukan jari Pupe serta cincin pernikahan mereka, Singto mematung dan bergetar mendapati jari istrinya.
Tanpa bertanya pun dia tahu apa yang terjadi pada wanita nya, Mew sialan dia sudah membunuh dua orang yang paling berharga dalam hidup nya.
Singto tidak akan memaafkan Mew dia lalu mengambil remot di bawah meja secara diam-diam, remot yang terdapat rekaman dari mansion Mew dan tentang Awin yang sudah dia sekap bersama sepuluh bodyguard nya.
Disini dia yang memegang kendali atas semuanya.
"Sudah aku bilang Singto kau salah dalam mengambil lawan, kemampuan mu berada di bawah ku" Remeh nya.
Singto membating kotak itu dan melemparkan senyum miring nya, "Kau akan menyesal Mew" Singto memencet tombol lalu terlihat pada tembok sebuah video yang menampilkan anak kedua Mew yang hendak di leceh kan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
FanfictionS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...