Gulf mengurung diri di kamar tanpa makan sudah dua hari ini kondisinya memburuk dan mata indah itu sembab dengan lingkaran hitam.
Mew masuk dalam kamar meletakkan nampan makanan dan susu lalu duduk di samping Gulf yang berada di ranjang mereka.
"Sayang, ayo makan dulu." Lembut Mew.
Gulf tetap diam menatap kosong ke depan tidak menghiraukan keberadaan suaminya.
Dia berusaha sangat sabar menghadapi Gulf yang sedang dalam masa berkabung nya, tapi ini sudah dua hari dan Gulf tidak makan apapun itu bisa membahayakan anak mereka.
"Gulf kau harus makan ada baby yang membutuhkan asupan."
Mew mengusap wajah nya kasar dan menatap Gulf kembali.
"Mama pasti akan sangat sedih saat tahu kau seperti sekarang, mama akan marah juga kalau kau tidak memberi cucunya makan. Kamu harus makan dulu... " Mew mengusak surai rambut Gulf yang lembut.
Mew mengusap wajah lesu itu dan mencium kening Gulf, "Aku dan yang lain sedang mencari tahu apa penyebab kecelakaan nya." Ujar Mew berhasil membuat Gulf menoleh padanya.
"Honey aku akan membalas mereka yang membuat mu seperti ini, kita akan membunuh mereka akan mencelakai mama."
Mew membawa tubuh istrinya masuk dalam pelukan nya dan isakan Gulf kembali terdengar menyayat hati Mew.
Dia benci dengan isakan ini.
Dia benci dengan mata cantik itu menangis.
"Ingin aku suapi?"
"Bolehkah aku meminta papa yang menyuapi?" Tanya balik Gulf.
Mew tersenyum dan mengecup bibir Gulf sekilas, "Tentu."
Mew lalu beranjak dan keluar untuk memanggil Tay.
Beberapa saat menunggu akhirnya Tay masuk ke dalam kamar keadaan pria itu tetap rapih dan baik walaupun terlihat kantung matanya menghitam.
Tay memaksa untuk tersenyum dan mengambil makanan itu sembari duduk di samping Gulf.
Gulf menerima suapan dari Tay dengan menahan tangis nya susah payah dia menelan makanan itu.
"Jangan seperti itu lagi sayang, kamu bisa jatuh sakit jika tidak makan... " Tay mengelap pinggir bibir Gulf.
"Mama pasti sudah berada di tempat yang sangat indah, mama melihat kita dari atas sayang. Dia selalu bersama kita, mama pasti akan sangat sedih melihat kamu seperti sekarang." Ucap nya.
Jauh dalam lubuk hatinya Tay juga merasa tidak sanggup untuk menjalani hidup selama dua hari tanpa kehadiran New. Dia merasakan sesak setiap malam nya, Tay ingin berjumpa dengan New.
Tapi jika dia menyerah sekarang bagaimana dengan putra nya? Gulf masih membutuhkan dia, Gulf masih membutuhkan bahu nya untuk bersandar, Gulf masih membutuhkan dia sebagai rumah.
"Jangan seperti ini lagi sayang, papa juga ikut sakit melihat nya. Cukup menyiksa dirimu, mama pergi bukan karna kamu tapi memang itu kehendak tuhan... " Tay mengelap pipi anak nya yang basah oleh air mata.
Gulf memandang mata tajam itu yang terlihat sendu.
"Apakah papa baik-baik saja?"
"Tidak. Bagaimana bisa papa baik-baik saja saat cinta papa pergi, papa sedang tidak baik." Jujur Tay secara gamblang.
Gulf menundukkan kepalanya, "Gulf merindukan mama... " Bahu nya bergetar dan terisak lirih.
Tay meletakkan makanan nya dan memeluk sang anak dengan sayang sambil menahan air matanya yang bisa keluar kapan saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
FanfictionS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...