JF 62 🌻🌞

1.2K 142 15
                                    

"Bunny astaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunny astaga." Dew menarik Awin dengan cepat karna pecahan dari gelas minum yang dicekal oleh Awin.

"Kau tidak apa?" Dew memeriksa tubuh kekasihnya memeriksa apakah pecahan itu melukai tubuh Awin.

Dew bernafas lega tidak menemukan sedikitpun goresan, dia menangkup pipi sang kekasih.

"Bunny.. " Dew dapat menangkap kegelisahan dimata bulat itu.

"Sayang hei... " Dew melambaikan tangan didepan wajah Awin.

"Dew.... Kak Pawat." Matanya cemas menatap Dew.

"Aku merasakan sesuatu terjadi pada kakak ku, disini.... " Awin memegang dadanya sendiri yang terasa begitu sesak seperti di himpit oleh sebuah benda yang besar.

"Disini terasa kosong, Dew kakak ku dalam bahaya." Ucap Awin.

"Sayang kau tadi menemui nya dan dia dalam keadaan baik-baik saja bukan?" Ucap Dew berusaha menenangkan Awin.

"Hiks Dew..." Awin hampir limbung jika Dew tidak dengan sigap memeluk kekasih nya.

Air mata itu turun tanpa alasan Awin tidak tahu kenapa tapi dia merasakan sesuatu telah hilang dalam hatinya. Kepalanya seperti dihantam oleh sebuah batu besar, terasa sangat pusing dan hatinya kosong seolah ada sesuatu yang menghilang.

"Sayang." Panik Dew memeluk Awin.

"Hiks Kak Pawat... Aku ingin menemuinya, Dew bawa aku ketempat nya." Desak Awin memberontak dalam pelukan Dew.

"Sssttt tenang sayang. Kita akan kesana, kau tenang okey? Berhenti menangis." Dew menghapus air mata yang mengalir dipipi Awin.

Dew memutuskan menggunakan supir karna jika dia yang menyetir tidak akan fokus. Fokusnya bisa terbagi, Dew tidak ingin kekasih nya terus menerus menangis.

"Aku takut.... " Awin terus bergumam dalam sepanjang jalan, rasa ketakutan nya kian membesar.

Entah kenapa tapi Awin takut akan suatu hal buruk yang sedari tadi memutar diotak nya. Segala kemungkinan yang terjadi kepada kembaran nya.

******

Gawai yang dipegang Mew langsung terjatuh setelah mendapatkan telfon dari salah satu maid yang bekerja di rumah dimana Pawat tinggal.

Maid yang memang tidur dengan rumah terpisah dari Pawat, jarak nya cukup jauh tapi saat dia terbangun ingin ke kamar mandi dia mendengar suara tembakan dari dalam rumah Pawat.

Segera tanpa menunggu lama dia menelfon polisi, saat masuk kedalam rumah bersama para polisi dia menemukan tuan muda nya sudah tergelatak tak bernyawa dilantai dengan kepala yang mengucurkan darah segar.

Dia melajukan mobilnya seperti orang kesetanan menuju pinggir kota yang jarak nya tidak jauh dari mansion nya.

Begitu sampai disana Mew melihat banyak polisi serta mobil ambulance terparkir dihalaman rumah tersebut.

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang