JF 44.02 🌻🌞

993 120 37
                                    

Mew masuk ke dalam kamarnya dengan raut bahagia setelah seharian ini bertemu dengan Nina dan Abbyna.

Selama satu minggu ini sejak pertemuan mereka Mew selalu datang ke rumah Nina hanya untuk bermain dengan Abbyna, bahkan dia sampai menginap disana menemani Abbyna tidur.

Saat masuk ke dalam kamar dia di kagetkan dengan Gulf yang duduk di sofa sambil memandang nya datar.

"Honey kau belum tertidur?" Tanya Mew menghampiri Gulf dan berjongkok di depan Gulf untuk mengusap perut buncit istrinya.

"Kau lupa ini hari apa?" Datar Gulf.

Mew terdiam sebentar dan sedetik kemudia matanya membulat mengingat ini hari ini. Astaga bagaimana bisa dia melupakan hari pernikahan mereka.

"Honey maaf----"

"Aku tidak membutuhkan maafmu. Kau darimana saja? Aku menunggu mu berjam-jam di restoran yang kau janjikan, kalau memang mempunyai urusan lain kau bisa mengabari ku agar aku tidak menunggu mu seperti orang idiot disana." Nada bicara Gulf tidak mengandung sebuah emosi atau amarah, tapi justru cara bicara ini mampu membuat Mew ketakutan setengah mati.

Mew menatap Gulf dengan raut menyesal dan mengambil kedua tangan Gulf mengecup penuh penyesalan tangan Gulf.

"Maaf, maaf honey. Maafkan aku, aku memiliki urusan yang sangat penting di kantor dan tidak sempat mengabari mu." Ujar Mew merayu Gulf dengan penuh kelembutan.

Gulf menarik tangan nya dan sedikit menjauh dari Mew dia memalingkan wajah nya menahan perasaan bergumulan di hatinya.

"Kau selalu berbohong." Gumam Gulf pelan.

"Besok kita akan merayakan nya okey? Aku tidak akan----"

"Terlambat aku sudah tidak ingin merayakannya." Gulf beranjak susah payah dan menuju ranjang untuk tidur. Dia seharian terlalu bahagia menyambut hari ini datang ke restoran dengan perasaan yang senang, tidak menyangka pernikahannya sudah bertahan selama ini tapi tetap saja Mew selalu melakukan kesalahan.

Gulf merebahkan dirinya menarik selimut untuk menutupi dirinya, dalam keheningan itu Gulf menahan isakan nya yang bisa keluar kapan saja.

Mew menatap nanar pada Gulf dan masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri nya. Dia memakai piyama yang sama dengan Gulf dan ikut membaringkan tubuh nya di samping istrinya.

Mew memeluk tubuh istrinya dengan mengucapkan kata maaf penuh penyesalan berulang kali. Bagaimana bisa dia melupakan hari ini, padahal Mew sudah memasang alarm pengingat untuk hari ini.

Mungkin karna dia terlalu fokus pada Abbyna dan Nina sehari ini.

"Maafkan aku atas kecerobohan ku honey." Bisik nya memejamkan mata menyusul Gulf di alam mimpi.

Gulf membuka matanya merasakan hembusan nafas yang teratur di belakang nya, perlahan dia melepaskan tangan Mew di perutnya dan memposisikan dirinya duduk bersandar di ranjang.

Terdiam sebentar mengambil nafas yang dalam dia akhirnya berdiri dari duduk nya dan mengambil gawai Mew.

Gulf duduk di dekat jendela kamar nya yang menampakkan kota di malam hari.

Dia membuka gawai Mew dan melihat riwayat ponsel Mew. Matanya mendatar mengetahui siapa saja yang pernah Mew telfon dan kirimi pesan.

Tangan Gulf berhenti bergerak saat gawai Mew bergetar terdapat panggilan masuk. Gulf mengangkat nya masih tetap datar memandang ke arah depan.

"Mew kau sudah sampai? Kenapa tidak mengirim ku pesan, aku khawatir dengan mu." Ucap Nina di sebrang sana.

Gulf tersenyum miring samar mendengar suara merdu itu mendayu di telinga nya.

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang