JF 16 🌻🌞

1.4K 115 4
                                    

Di ruang kecil dengan cahaya yang remang terdapat seorang wanita meringkuk dengan wajah yang sudah hancur.

Menangis dan memohon ampun tidak membuat seorang pemuda bergigi kelinci berhenti menyiksa nya, bahkan malah semakin gencar untuk membuat nya merasakan kesakitan yang tidak berakhir ini.

Code menutup mulut dan hidung nya melihat sang kakak mengkuliti bagian lengan wanita itu, dia sudah beberapa kali mual melihat nya.

"Kak Awin... " Lirih Code.

Code menegak minum nya hingga tandas, "Kalau mommy tau kaka begini, Code gak ikutan. Mom pasti bakal sita semua fasilitas kita buat beberapa minggu" Ucap Code dan bergidik ngeri membayangkan sang ibu yang marah.

"Mom gak bakal tau kalau kamu gak ngadu" Cibir Awin sambil berdiri.

Dia melirik sebentar wanita itu dan langsung membasuh tangan nya dengan air untuk menghilangkan darah.

Code memutar bola mata nya jengah, "Sekalipun gak aku kasih tau mom pasti bakal tau kak, dia bisa tau apapun dalam hitungan detik" Ujar nya.

Awin melihat sang adik yang tampak frustasi dan menepuk pundak adik nya.

"Tenang Code ada daddy yang bakal lindungin kita" Jawab nya tersenyum sangat manis.

Code mendengus dan melihat kakak nya kesal, apa kaka nya ini lupa kalau sang daddy bahkan tunduk di bawah mommy nya? Daddy nya bahkan sangat takut dengan mommy nya.

"Aku ingetin daddy itu pengecut. Dia takut sama mom, belain kakak? Daddy pasti langsung di usir gak boleh bobo bareng mom" Sarkas nya bahkan wajah nya bocah berumur 12 tahun itu terlihat memerah dan menahan kekesalannya.

Awin terdiam sedetik sebelum kembali berujar yang mana itu malah semakin menambah kekesalan dari Code.

"Ada opa yang bakal bantu kita, atau Grandpa" Santai nya. Tidak melainkan berusaha setenang mungkin walaupun dalam hati sedikit merasa takut.

"Opa sama Grandpa kaya nya juga gak bakal bantu, opa bakal marah tau kakak main pake--"

"Kamu yang kasih saran" Potong Awin.

"Tapi itu buat main kak bukan buat bunuh orang" Pekik nya kesal.

Awin mengangkat bahu nya acuh, "Main berarti bunuh orang kan?" Santai nya.

Code mengacak rambut nya kasar dia mengigit jari nya dan memikirkan cara untuk membuat sang mommy tidak mengetahui ini.

"Kalau kalian ketahuan mom bakal marah banget"

Suara itu membuat Awin dan Code menoleh dan langsung terkejut dengan kemunculan Alex yang memakan permen kaki nya.

"Alex kamu sejak kapan disini?"

Alex terkekeh dan mengacak rambut kaka nya, "Sejak kakak main sama dia?" Tanya Alex tersenyum miring.

"Alex" Geram Awin mengepal kan tangan nya.

Alex duduk di meja dan menggigit permen nya, "Kaka umurnya masih 15 tahun tapi pinter banget bikin anak orang desah... " Jeda nya sambil melihat seorang wanita yang masih terisak dengan badan telanjang di lumuri darah serta cairan kental berwarna putih.

"Anak kesayangan dad sama mom memang brengsek" Desis Alex.

"Aku gak ikutan" Code langsung melangkah keluar dari ruangan itu dan meninggalkan dua manusia yang sama-sama memiliki sifat yang mirip.

Alex membuka kancing baju nya dan tersenyum kepada kakak nya, "Boleh coba gak? Kaka punya mainan gak ngajak aku" Kesal nya dan mendekati wanita itu.

Awin mencegah adik nya, "Jangan dia punya Bright"

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang