JF 23 🌻🌞

1.2K 112 12
                                    

Gulf melepaskan pelukan dari Nanon dia menghapus air mata dari wajah manis itu dan memasang senyum.

"Selalu baik-baik disana okey, kalau ada masalah langsung kasih kabar sama mom, Nanon juga harus selalu bahagia, lupain masalah yang disini" Ujar nya membelai rambut halus berwarna hitam pekat itu.

Nanon menganggukan kepalanya dan beralih memeluk Mew dengan sayang, pria ini sudah seperti daddy nya sendiri dan Nanon sangat menyayangi nya melebihi apapun.

Mew membalas pelukan itu tak kalah erat dan mengecup kepala Nanon berulang kali.

Nanon mengurai pelukan nya dan tersenyum, "Mom sama daddy juga baik-baik disini nanti kalau Nanon sudah siap akan pulang kembali" Ucap nya dan di balas oleh kedua pasangan itu dengan anggukan.

Cup.

Mew memberikan kecupan penuh kasih sayang pada dahi Nanon, "Selalu bahagia sayang nanti dad dan mom akan mengunjungi mu" Balas nya.

Awin mengalihkan pandangan di depan nya bukan karna iri melihat orang tua nya melimpah kan kasih sayang pada Nanon, dia hanya tidak sanggup untuk melepaskan Nanon pergi dari sini. Awin begitu menyayangi sahabatnya, dia tidak rela melepaskan Nanon untuk pergi.

"Awin tidak ingin memeluk ku?" Nanon merentang kan tangan nya dan Awin sudah meneteskan air mata nya sembari masuk dalam pelukan Nanon.

Nanon juga meneteskan air matanya padahal mereka baru dua tahun kembali bertemu tapi sudah harus di pisah kan, padahal kedua nya sudah merencanakan banyak sekali kegiatan untuk di lakukan bersama di masa depan.

Tapi mungkin ini yang terbaik untuk saat ini dan Nanon tidak bisa menemani Awin untuk sekarang tapi di masa depan saat dia sudah menjadi yang lebih baik Nanon berjanji akan selalu bersama Awin dalam keadaan apapun.

Awin enggan melepaskan pelukan itu tapi Nanon sudah harus terbang ke italia.

Nanon sedikit tersenyum geli melihat wajah yang biasanya selalu sangar itu sekarang menjadi imut dan memerah.

"Stop menangis Awin, kita masih bisa bertemu. Kita juga masih bisa berkirim pesan, aku akan kembali dan kita bisa bermain bersama lagi" Ujar nya pelan menahan tangis nya.

Awin menghapus air mata nya kasar dan melihat dalam mata itu. "Aku menunggu mu jika kamu masih tetap tidak bisa melawan aku akan memukul mu sampai rumah sakit menjadi rumah mu selama nya" Ancam Awin.

Nanon terkekeh itu artisnya ancaman Awin akan membuat nya koma di rumah sakit selamannya, menyeramkan tapi Nanon percaya Awin tidak akan pernah melakukan itu pada nya.

"Okey nanti kita lihat siapa yang paling lemah, setuju?"

Awin mengangguk dan mereka kembali berpelukan.

Sementara Gulf dan Mew hanya tersenyum melihat kedua nya tapi dalam lubuk hati Gulf dia menyayangkan jika Nanon harus pergi dari sini.

Ini semua karna keluarga sialan itu lihat saja Gulf tidak akan tinggal diam, dan untuk putra nya Gulf akan mengambil tindakan tegas.

Nanon melambaikan tangan nya saat hendak memasuki pesawat pribadi milik keluarganya, Awin juga membalas lambaian tangan itu.

"NANON SELALU BAHAGIA YAA" Teriak Awin tapi mata nya memerah dengan sekuat tenaga menahan lelehan bening yang di kedip kan sekali saja sudah terjatuh.

"KAMU JUGA SELALU BAHAGIA.. KITA BAKAL KETEMU LAGI" Nanon sepenuhnya masuk ke dalam pesawat dan dia berjongkok sambil menutup wajah nya yang mengeluarkan isakan.

Demi apapun ini sangat menyesak kan Nanon menghirup nafas susah payah.

Awin langsung di rangkul oleh Mew dan Gulf mereka melihat pesawat yang mulai terbang dengan sorot berbeda.

"Awin berharap banget kalau pergi nya Nanon bisa buat kak Paw nyesel di kemudian hari" Gumaman itu terdengar kecil tapi mereka masih mendengar nya jelas.

****

Pawat menunggu orang tua dan adik nya secara cemas dia tadi menanyakan keberadaan Nanon pada adik bungsunya tapi kata Code orang tua nya mengantarkan Nanon ke bandara pribadi milik keluarga mereka.

Dia ingin menyusul tapi sang daddy sudah menyiapkan banyak bodyguard dan mencegah nya untuk keluar, sial Pawat akan marah pada mom dan daddy nya jika berani membawa Nanon pergi dari nya.

Bukan kah dari dulu sang mommy yang sangat mengharapkan dirinya dan Nanon bersama? Kenapa sekarang mom nya juga yang memisahkan mereka, Pawat tidak melakukan kesalahan apapun tapi kenapa mereka semua seolah menjauh kan nya dari Nanon?

Disini dia hanya membela Chimon karna Nanon bersalah tapi Nanon itu egois karna tidak mau di salah kan, itu lah yang membuat nya membenci Nanon.

Mendengar suara mobil dia langsung berdiri tergesa-gesa dan melihat cemas pada pintu yang kini mulai terbuka menampilkan orang tua serta adik kedua nya.

"Mom... " Pawat menghampiri mommy nya menggunakan tongkat penyangga kaki nya yang sakit.

Gulf mengabaikan panggilan itu dan berjalan ke arah.

"Mom aku sedang berbicara dengan mu! Bisakah kau mendengar kan ku terlebih dahulu?" Bentak Pawat.

Dia menghentikan langkah nya tanpa berbalik badan, "Aku sedang tidak ingin melihatmu pergilah ke kamar lalu renungi apa kesalahan mu, jika sudah menemukan di mana letak kesalahan mu baru temui aku!" Gulf kembali berjalan mengabaikan teriakan dari anaknya.

Mew menahan Pawat yang hendak menyusul, "Mommy mu sedang emosi kau pergi lah" Ucap Mew.

Pawat menyentak tangan sang daddy dan membalas tatapan daddy nya tak kalah tajam.

"Kalian membawa Nanon pergi dari ku, aku harus membawa nya kembali kesini---"

"Untuk apa? Kau tidak mempunyai hak Pawat" Tekan Mew.

Sementara Alex dan Awin yang memang berada di sana sudah duduk diam di sofa sambil menyilangkan kaki melihat perdebatan sengit itu.

Dan Code yang berdiri bersandar di tembok sambil melipat kan kedua tangan nya di dada, tahu begini dia menerima ajakan aunty Laura istri dari uncle Jeff untuk menginap, bukan kah itu kesempatan yang bagus? Tapi jika meninggalkan rumah ini dia tidak mendapatkan tontonan gratis.

"Dad Nanon itu tanggung jawab ku---"

"Tanggung jawab? Kau masih berumur lima belas tahun, kau mendapatkan uang masih dari ku! Jika kau sudah mendapatkan uang sendiri Nanon adalah tanggung jawab mu, padahal selama dia berada disini kau sibuk dengan Chi " Balas Mew tak kalah tajam.

"Beri tahu Pawat dimana Nanon, aku berjanji tidak akan menyakiti nya dad" Melas Pawat.

Mew menggeleng dengan tegas, "Temui dia saat umur mu sudah dua puluh dua tahun" Mew menyusul istri nya ke kamar, beberapa hari ini dia belum berbagi keringat dengan Gulf dan jujur Mew merindukan menyentuh tubuh indah Gulf.

Nanti malam dia akan bertemu dengan Singto dan harus mengurus Arthur jadi sebelum menjelang malam Mew harus menanamkan benih.

Mereka masih muda jadi untuk menambah anak satu lagi bukan masalah bukan?

Ah Mew jadi tidak sabar menanti kan kehadiran anggota baru.

Apa kan perempuan? Atau dia mendapatkan anak laki-laki lagi? Jika masih tidak bisa mendapatkan anak perempuan, Mew harus berusaha sekuat tenaga nya.

Di dalam lift Mew tersenyum sendiri membayang siang hari yang panas bersama dengan Gulf, pasti akan istrinya akan sangat erotis di bawah paparan sinar matahari.

"Sial dengan membayangkan nya saja membuat ku tegang" Mew melihat ke bawah di man celana nya sudah mengembung.

Saat lift mulai terbuka Mew langsung berjalan buru-buru.

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang