Di depan sana ada dua orang yang sedang bertukar cincin membuat satu pemuda mengalihkan tatapan nya yang memanas.
Diam-diam meremat tangan nya yang dibawah meja dengan perasaan yang nyeri.
Bukan karna masih tersisa rasa tapi karna mereka berdua bisa sebahagia ini di atas penderitaan nya. Benarkah tuhan itu adil?
"Kak Nanon... " Pria dengan parah cantik nya menyentuh pundak Nanon membuat sang pemuda itu tersentak kecil.
"If it hurts let's go." Ajak pria manis itu yang langsung di gelengi oleh Nanon.
Tangan Nanon mengambil tangan berjari lentik itu menggenggamnya erat. "Ada kamu yang menemani ku." Lembut nya dengan bisikan.
Pria cantik itu tersenyum mendengar perkataan dari pria yang sudah membuat nya jatuh hati sejak pertama mereka bertemu satu tahun yang lalu.
Eldrian Wijitwongthong, anak dari pasangan Mild Suttinut dan Mond Tanutchai. Putra tunggal yang tumbuh menjadi anak manis dan cantik, pria yang jatuh cinta pada Nanon selama satu tahun ini.
El memandang Nanon lembut dia tahu suasana hati pria di samping nya ini tidak terlalu baik.
.
.
.
.Chimon menyadari kehadiran Nanon dia terus saja menggenggam tangan Pawat erat takut jika sedikitpun dia melepaskan genggaman ini maka Pawat akan pergi dari sisi nya.
Padahal sudah jelas Pawat masih tetap melanjutkan pertunangan ini walaupun ada Nanon di sekitar mereka.
"Pawat bisakah kau tidak terus melirik ke arah Nanon?"
Pawat berdehem pelan lalu kembali melihat pada Chimon yang kin sedang menatap nya dengan sebal.
"Maafkan aku."
"Kata maaf mu terdengar basi." Chimon menajam kan matanya kepada satu meja mungkin jika mata nya bisa mengeluarkan laser sudah di pasti kan Nanon mati detik itu juga.
Code yang meminum minuman nya tidak sengaja melihat ke arah kakak pertama nya dan tunangan nya yang duduk di dekat orang tua mereka.
Dia yang menyadari arah pandangan Chimon tersenyum licik lalu menyenggol tangan Awin.
"Meja daddy." Bisik Code.
Awin ikut memandang ke arah meja daddy nya dan melihat Chimon menatap ke arah mereka. Dia langsung menampilkan raut datar nya saat mata mereka bertumbrukan.
"El kakak ke kamar dulu ya."
"Mau El temenin kak?" Tanya El menatap pada Nanon yang menggeleng.
"Cuma sebentar doang kok.. " Nanon langsung melangkah ke kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi dia langsung mencuci wajahnya perlahan suara isakan terdengar darinya.
"Nanon forget about him!" Matanya menatap wajah nya sendiri dengan tajam menghempaskan segala rasa yang sedang menggerogoti hatinya.
Kepalanya menunduk menopang badan nya dengan tangan yang bertumpu di wastafel.
"Eldrian... Aku sudah mempunyai dia, aku mohon... Ada Eldrian yang menunggu ku." Bisik nya pelan karna Nanon pun harus melangkah bersama seseorang yang menunggu nya, El dengan baik mengulur kan tangan dan berjanji padanya untuk membuat Nanon menatap pada masa depan bukan masa lalu nya.
Langkah seseorang yang masuk membuat nya menoleh matanya langsung menajam melihat kakak nya masuk dan sedang menatap nya penuh dengan emosi.
"After so long why did you come back? Buang pikiran mu untuk merebut Pawat dari ku." Ucap Chimon berdiri tegap di dekat Nanon menatap adik nya dengan pandangan yang bercampur.

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
Fiksi PenggemarS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...