"Kenapa harus mengirim Awin ke rumah ayah?" Tanya Gulf.
Mew memijat pelipis nya karna rasa pusing mendera nya sejak tadi, "Honey dia akan terus kesakitan jika berada disini." Jelas Mew.
Gulf mendekati suaminya yang duduk di ranjang dan ikut menyusul ke Mew.
"Bisakah kau jelaskan ada masalah apa dengan anak kita? Aku akan membiarkan dia pergi kemana pun jika memang berada disini menyakitkan, aku tidak akan menahan putra ku untuk tetap disini." Gulf memegang tangan suaminya dan mengusap lembut mengantarkan kehangatan pada hati Mew.
"Peluk dulu aku... " Ucap Mew merentangkan tangan untuk Gulf masuk dalam pelukan nya.
Gulf pun dengan senang hati masuk dalam pelukan hangat itu dan menyamankan posisi nya di pelukan Mew.
Cup.
Mew mencium kepala Gulf dengan sayang dan mengelus perut tempat benih nya tumbuh.
"Dia sudah dewasa dan mengenal cinta serta rasa sakit. Dia sudah bisa mempunyai rasa sakit karna merasa terkhianati, aku menemukan Awin di tengah jalan sedang menangis karna cintanya." Jelas Mew dengan lembut namun Gulf merasakan emosi mendalam yang di tahan sekuat tenaga.
"Bright... Apakah dia mengkhianati anak kita?" Tanya Gulf pelan.
"Hm, dia membawa seorang wanita masuk ke dalam hubungan mereka dan meninggalkan Awin." Sambung Mew.
Tangan dengan jari lentik itu mengepal menandakan sang empu sangat geram karna masalah ini.
Mereka bahkan tidak pernah memberikan rasa sakit pada putra kedua mereka, semua anak nya hanya merasakan kebahagiaan tanpa tahu apa itu yang namanya rasa sakit dan kekecewaan.
"Jadi Awin dan Nanon akan tinggal bersama?" Tanya Gulf lagi.
"Kamu keberatan jika mereka tinggal bersama?"
Gulf menggeleng dalam pelukan suaminya dia tidak keberatan jika memang anak nya dan Nanon akan tinggal bersama, bukan kah itu lebih bagus?
Mereka bersahabat dan bisa tumbuh bersama pasti nya ikatan mereka akan bertambah erat.
Pelukan mereka harus terlepas karna ketukan dari pintu, Mew beranjak membuka pintu mendapati Alex berdiri di depan pintu dengan membawa laptop.
"Daddy boleh aku masuk?" Tanya Alex.
"Masuklah sayang." Bukan Mew yang menjawab melainkan Gulf.
Alex masuk ke dalam kamar membuat muka Mew langsung cemberut tidak suka karna anak nya mengganggu acara nya bersama Gulf.
Mew ingin bermanja dengan sang istri kenapa selalu saja terganggu.
"Kenapa Alex belum tidur?" Tanya Gulf mengusap kepala Alex.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian." Alex membuka laptop nya membuat Gulf dan Mew saling pandang.
Mew duduk di samping Alex dan menatap ke arah laptop. "Apakah ini penting?" Tanya Mew.
Alex memperlihatkan rekaman CCTV yang menunjukkan ruangan kerja daddynya, di dalam rekaman itu terlihat Chimon mengajak ruangan kerja Mew dan mencari sesuatu.
Gulf memperhatikan dengan serius dan saat Chimon memegang sebuah map, Mew langsung mengumpat karna dia yakin jika map yang di pegang oleh Chimon adalah berkas tentang Nanon yang berada di Italia.
"Dia sangat lancang." Ucap Gulf.
"Mom dia memiliki akses semuanya karna kak Pawat memberikan dia kebebasan di rumah kita. Bahkan kak Pawat juga berjanji untuk membawa kak Nanon kembali agar kakek Arthur tidak mencari lagi keberadaan Nanon." Jelas Alex panjang lebar dia mengetahui nya karna sempat menguping pembicaraan dari Pawat dan Chimon sebelum mereka semua berangkat liburan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
FanfictionS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...