JF 28 🌻🌞

1.1K 110 21
                                    

Gulf memajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi dengan satu tangan yang mencegah darah nya keluar, sial mansion ini terlalu jauh dengan jalan raya karna memang Mew memilih mansion yang berada di tengah hutan dan jauh dari perkotaan, katanya sih lebih aman di tengah hutan.

Tapi tenang saja ini hutan nya tidak memiliki hewan buas karna memang tahan luas ini hanya milik keluarga Mew.

Merasa sudah jauh dari mansion Gulf memberhentikan mobil nya dan mengambil kotak p3k yang tersedia, dia langsung membalut luka di perut nya menggunakan kain dari selimut dalam mobil dan di tetesi dengan alkohol.

Menahan ringisan sakit dia membalut luka itu dan menyenderkan tubuh nya kalau tidak mengandung Gulf sudah bisa melawan orang-orang sialan itu.

Ini kali pertamanya di serang dan Gulf mengalami kekalahan, seumur hidup nya dia hanya menerima kemenangan dan ini adalah kekalahan pertama nya, Gulf sangat malu!

Berharap sang suami selamat dan datang pada nya untuk menyelamatkan dirinya.

Dia menyipitkan mata melihat sebuah mobil melaju ke tempat nya. Melihat siapa yang turun dari mobil putih itu dia langsung mengeluarkan pistol nya.

Pintu mobil di ketuk bruntal oleh pria dewasa yang bernama Narapat dan ini adalah kekasih dari sahabatnya.

"Keluarlah" Dari pergerakan bibir nya Gulf tahu pria ini menginginkan sesuatu dari nya karna menginginkan nya untuk keluar.

Tanpa rasa takut sedikitpun dia keluar dari mobil dan melihat sekeliling terdapat lima anak buah dari pria di depan nya.

"Gulf aku menginginkan mu" Ucap nya dan itu terpancar banyak obsesi.

Gulf tersenyum miring dan memandang rendah pada pria itu, "Apa yang ku dapatkan jika bersama dengan mu?" Tantang nya.

"Apapun akan aku berikan asal layani aku malam ini" Dia meraba wajah mulus berkulit putih pucat itu, pahatan wajah yang sempurna bak dewa yunani.

"Harta mu berada di bawah ku.. Narapat kekuasaan mu tidak sebanding dengan kekuasaan yang aku miliki, bukan kah aku rugi jika menyerahkan tubuh ku pada pria yang rendah di bawah ku?"

Plak.

Gulf menoleh ke samping karna tamparan yang nyaring itu dia tidak merasakan sakit apapun karna tamparan itu tidak seberapa.

"Pria manis yang memiliki racun pada mulutnya, bukan kah lebih baik mulut ini di gunakan untuk memanjakan milik ku?" Narapat menjilati bibir nya sendiri saat tangan nya menyentuh lembut nya bibir ranum semerah cherry itu.

Cuih.

Gulf meludah tepat pada wajah Narapat dan mengusap mulut nya kasar menghapus jejak dari tangan Narapat.

"Tangan mu sangat bau" Desis nya.

Narapat bukan marah melainkan menjilat saliva hangat itu dan tertawa keras, "Sangat manis" Tidak ada raut jijik dalam wajah nya menelan saliva dari Gulf.

Gulf tidak terkesima atau apapun dia malah melihat Narapat dengan jijik, sungguh jika Mew yang melakukan itu sudah pasti Gulf akan membuka lebar paha nya dan siap di masuki oleh Mew sampai pagi.

Sial dirinya membutuhkan sentuhan dari tangan Mew, membayangkan dirinya bercinta dengan Mew cukup membuat bagian bawah nya berkedut.

Sudah pernah di katakan jodoh adalah cerminan dari diri sendiri bukan? Sekarang Gulf percaya dengan kata itu.

Narapat merapatkan tubuh nya pada Gulf dan menghirup dalam aroma wangi dari tubuh mungil itu, hanya mencium bau nya saja dia sudah terangsang hebat.

Bagaimana tidak, Gulf pria sempurna yang memiliki lekuk tubuh indah. Pinggang nya yang ramping, wajahnya yang cantik, bibir nya yang sexy dan lagi mata itu sangat indah.

JONG'S FAMILY S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang