Gulf merebahkan diri di atas ranjang empuk dan besarnya, dia mengelus perut nya dan bergumam kecil.
"Kau menginginkan nya little baby?" Gulf mengelus perut bucit dari luar kemeja sang suami yang dia kenakan.
Jujur satu minggu ini hubungan keduanya terasa jauh karna Mew sedang sibuk dengan urusan kantor dan mendapatkan proyek besar, jadi saat Mew pulang Gulf sudah tidur dan jika Gulf terbangun Mew sudah rapih dan langsung berangkat.
Selama seminggu ini semuanya terasa dingin Gulf tidak suka dengan ini, dia merindukan suaminya. Kehamilannya yang sekarang tidak bisa berjauhan dengan Mew, bahkan Gulf harus menggunakan baju suaminya untuk mendapatkan kenyamanan.
Dia rindu dengan Mew-nya, setiap pagi saat bangun mereka akan berpelukan bertukar obrolan manis dan saling memanjakan.
Sekarang berbeda Mew terlalu sibuk dengan kantor nya.
Mendengar pintu kamar mandi terbuka Gulf dengan sigap pun bangun dari acara tidurnya, mengamati suaminya yang mulai berpakaian rapi.
"Daddy kau akan pergi?" Tanya Gulf berdiri hendak membantu suaminya memakai dasi.
Mew hanya menoleh sekilas, "Ada meeting penting yang tidak bisa aku batal kan." Tidak ada bentakan atau emosi dalam suara itu, tapi hati Gulf terganggu karna nada suara Mew kali ini terdengar terganggu dengan nya dan sedikit ketus? Entah lah mungkin itu hanya perasaannya saja.
Ya pasti itu hanya perasaan nya.
Saat Gulf mendekat dan mulai memasang kan dasi Mew tidak merengkuh pinggang ramping itu dia malah mendatarkan wajahnya.
"Tidak ingin memeluk ku? Biasanya kau akan memeluk ku untuk mengisi energi." Gulf terkekeh pelan terdengar konyol.
Mew memutar matanya jengah, "Bisakah cepat sedikit? Klien ku sudah menunggu nya" Balas Mew tenang.
Gulf menganggukkan kepala tapi dia tiba-tiba meringis dan memegang perutnya.
"Gulf kau kenapa?" Panik Mew.
"Perut ku sakit---"
"Ck duduk lah! Aku bisa memakai dasi ku sendiri, kau membuat ku telat!" Mew menarik paksa dasi nya dan mulai memakai dasinya tidak khawatir sedikit pun.
"Sudah aku bilang untuk tidak terlalu lama berjalan atau berdiri, kau malah kemarin seharian bermain tidak jelas bersama teman-teman mu" Omel Mew santai seraya memasang jam nya.
Gulf memejamkan mata tidak menggubris perkataan suaminya, anak ini selalu memberontak dan akan tenang saat Mew menyentuh nya.
"Dadd bisakah elus perut ku... Hanya sebentar." Lemah Gulf.
Mew melihat sekilas dan menggeleng, "Aku sudah telat nanti aku akan memanggilkan dokter untuk mu" Mew mengambil tas dan kunci mobil lalu keluar dari kamar itu.
Meninggalkan sang istri yang merintih sakit karna ulah sang anak.
"Sssttt little baby, tenang okey? Kau membuat mom sakit, it's okey baby... Daddy mu memiliki pekerjaan yang banyak" Suara nya memelan sangat lembut.
Gulf bersandar pada sofa dan masih merapal kan kata penenang untuk si jabang bayi.
Ah dia lupa dengan keinginan anak nya tadi, dia menginginkan sesuatu dan harus Mew yang mendapatkan nya.
Gulf terkekeh pelan dengan mata tertutup dan tanpa sadar setetes air mata jatuh dari ujung mata nya.
"Sorry baby, mom melupakan keinginan mu. Mom akan mengirim pesan pada daddy untuk memberikan pada kita, okey?" Gulf menarik nafas dalam dan membuangnya secara perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
FanfictionS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...