Alex turun dari mobilnya dan menatap datar bangunan mewah di depan nya. Sudah lama sekali dia tidak menginjakkan kaki nya disini rasanya rindu sudah melingkupi relung dada nya. Rumah ini tidak pernah berubah sedikit pun.
"Alex." Suara lembut mengalihkan atensi nya, dia melihat seorang pria manis dan cantik melangkah mendekati nya.
Wajah yang semula datar itu berubah menjadi lembut bahkan sudut bibirnya tertarik memperlihatkan senyum yang amat manis.
"Mommy.. " Alex memeluk erat tubuh itu. Rindu sekali kepada mommy nya.
Gulf membalas pelukan anak kesayangan nya. Dia memejamkan mata menahan air matanya untuk tidak menetes karna menahan rindu selama ini.
Gulf mengurai pelukan itu dan menatap lekat pada wajah putra nya yang benar-benar mirip dengan Mew.
Bahkan seperti nya Alex adalah Mew versi muda dulu tidak heran jika sifat keduanya sama.
"Apakah baik-baik saja?" Tangan nya mengelus lembut pada wajah putra nya.
Alex memegang tangan Gulf dan mencium tangan itu sedikit lebih lama,"Aku selalu baik."
Gulf kembali memeluk putra nya, "Mom sangat merindukanmu.. " Bisik nya lirih.
Alex semakin mengeratkan pelukan itu menenggelamkan wajah nya di pundak sempit Gulf. Beberapa tahun tidak bertemu bahkan untuk mendengar suara Gulf pun ia tidak bisa, daddy nya benar-benar membatasi pergerakan nya.
"Boleh aku ikut bergabung?" Suara sengit itu membuat kedua nya melepaskan pelukan dan menatap Code.
Alex terkekeh dan menarik kembarannya pada pelukan nya. Dia peluk tubuh kecil nan ramping itu dan memberi ciuman pada puncak kepala Code.
"Kau merindukan ku?" Tanya Alex pelan dalam pelukan itu.
"Aku lebih merindukan memeras uang mu." Walaupun begitu pelukan nya mengerat dan senyum nya mengembang karna bisa melihat Alex kembali.
Code amat merindukan Alex mereka kembar dan berbagi rahim yang sama, apapun yang dirasakan Alex dapat pula dia rasakan.
Mereka memang tidak pernah akur dan selalu bertengkar walaupun tentang hal kecil tapi percayalah kedua nya sangat amat menyayangi dan melindungi satu sama lain.
Hanya saja rasa sayang itu tertutup dengan rasa gengsi mereka.
Kedua nya memiliki ikatan batin yang sama, keduanya sama-sama keras kepala dan tidak mau mengalah sedikitpun.
"Kau mendahului ku." Alex melepaskan pelukan itu dan lebih leluasa memandang wajah manis kembaran nya.
Mau sebejat dan se brengsek apapun keturunan dari Mew mereka memiliki ikatan saudara yang tidak terkalahkan.
Mew dan Gulf berhasil mendidik mereka untuk menyayangi satu sama lain sesama saudara tapi untuk perihal cinta mereka gagal.
"Hei apakah aku di lupakan?" Awin merangkul bahu Alex.
Alex mendengus geli karna melihat sikap Awin yang tetap sama.
"Dimana oleh oleh untuk ku?"
Gulf yang menyaksikan sejak tadi menggeleng dan melerai pertengkaran yang mungkin sebentar lagi akan terjadi?
"Ayo masuk dulu." Gulf menggandeng tangan Awin untuk masuk dan di ikuti oleh Code dan Alex.
"Dimana daddy?" Tanya Alex begitu mereka sampai di dalam rumah.
"Ah kau takut ya?" Code memukul pelan pantat Alex membuat pria itu mendelik marah, selama ini tidak ada yang lancang pada Alex.
Kecuali Code dan Awin.
"Daddy mu sedang mengurus sesuatu di kantor."
Awin mendudukkan dirinya entah kenapa akhir-akhir ini dia begitu cepat kelelahan.
Gulf memanggil pelayan untuk membawa barang putra nya masuk ke dalam kamar.
"Istirahat lah nanti saat makan malam akan mom bangun kan."
Alex hanya mengangguk dan mencium pipi Gulf dan berlalu untuk ke lantai atas.
"Mommy akan memasak kalian harus makan bersama malam ini." Gulf melangkah ke dapur untuk memasakkan anak-anak nya makanan kesukaan mereka.
Senyum nya tidak luntur sedikitpun saat memasak, "Jika saja Pawat masih ada.. " Gumam nya lirih.
*****
Alex yang keluar dari kamar mandi berdecak kesal melihat dua manusia sudah terbaring santai di kasur nya.
"Pergi." Ucap nya dingin tapi mereka berdua seakan tuli.
Dia memutar bola matanya jengah sampai kapan mereka bersikap ke kanak-kanakan? Mereka bahkan sudah berumah tangga!
"Kau tidak ingin mendengar kabar tentang Love?" Pergerakan tangan Alex yang sedang mengusak rambut nya terhenti karna perkataan kakak nya.
Dia bungkam seakan enggan membahas topik yang cukup sensitif ini. Code mendengus kesal melihat Alex diam seperti orang bisu.
"Kak Awin ku dengar Love di dekati oleh seorang pria pengusaha kaya raya ya?" Matanya melirik pada Alex yang tetap saja diam. Dia semakin emosi karna tidak dapat membuat Alex terpancing.
Sebuah bantal mendarat pada kepala Alex yang di lemparkan oleh Code.
"Kau?!" Alex menatap bengis pada kembaran nya.
Code menjulurkan lidah nya tanpa rasa bersalah, "Makanya respon semua ucapan ku!" Sentak nya tak kalah sengit.
"Aku tidak tertarik."
Mata Awin memincing tidak percaya, "Benarkah?" Bibirnya tersenyum miring dia tau apa yang dapat memancing adik nya.
"Kemarin aku bertemu dengan nya dan sempat mengobrol, Love berkata sudah sedikit mencium pria itu." Awin menatap penuh keyakinan pada Code.
"Aku yakin mereka sudah melakukan seks." Lanjut Code.
"Mereka bahkan tinggal bersama selama satu minggu mustahil tidak melakukan seks." Seru Awin.
Mereka berdua sibuk mengobrol tanpa melihat wajah Alex yang sudah berang menahan emosi.
"Ah pasti sebentar lagi uncle Santa mempunyai cucu." Awin menelentang kan badan nya menatap langit-langit kamar.
"Sebenarnya sudah pernah mendapatkan cucu hanya saja ada pria bajingan--"
"Shut up!" Tekan Alex memotong perkataan Code.
"Ah pria bajingan nya disini." Tawa pongah dan tatapanmeremehkan terlihat dari Code.
Nafas Alex memburu penuh emosi jika saja yang di depan nya bukan kembaran nya sudah ia cincang dan jadikan makanan untuk peliharaan nya.
"Tatapan mu membuat ku takut." Nada mengejek dari Code membuat tawa Awin keluar. Kamar itu dipenuhi oleh tawa dari kedua nya, ah rasanya rumah ini kembali hidup lagi.
"Kau cemburu ya?" Kekeh Awin.
Code bangun dari posisi tidurnya dan melangkah mendekat pada Alex. "Mau aku bantu mendapatkan Love?" Seringai itu membuat Alex semakin mempunyai keinginan untuk menjadikan Code makanan pelihara nya.
"Culik dia lalu buat Love hamil."
"Dan itu semakin membuat daddy marah." Awin pun berdiri dan menarik tangan Code untuk keluar dari kamar itu.
"Selamat tinggal bajingan tengik." Ucap Awin di sambut tawa oleh Code.
Mereka berdua sangat puas membuat Alex bungkam menahan emosi. Lama sekali mereka tidak sebebas ini, hampir dua tahun yang mereka lihat rumah ini terlalu suram semenjak kepergian Pawat.
Tapi kehadiran Alex kembali membuat rumah ini hidup, semoga saja bahagia akan kembali memihak keluarga mereka.
"Sial." Umptat Alex.
tes ombak duluu mungkin alurnya berantakan ya? karna aku sedikit lupa nih sama alurnya jadi mohon maaf banget yaaa:((

KAMU SEDANG MEMBACA
JONG'S FAMILY S2
FanfictionS2 dari single mother! kata siapa jika pernikahan yang saling mencintai berakhir bahagia? tapi pernikahan dari Mew dan Gulf selalu di sertai oleh kebahagiaan, sekali lagi perlu di ingatkan bahwa ada takdir yang bisa merenggut kebahagiaan mereka. ...